p.s: play lagu-lagu yang galau ya. sorry ini gue gak bikin sad gitu._. jadi kalau emang gak ada feel nya, yaudah. hehe
***
Ku lihat kembali kamar itu. aku menyapukan pandanganku ke segala arah. Ketika ku rasa sudah cukup untuk berdiam diri di depan pintu. Dengan keterpaksaan akhirnya aku menutup pintu itu. Aku menghembuskan nafas ku panjang. Lalu mendorong koper ku dengan langkah gontai. Aku yakin, aku pasti akan kangen dengan kamar ini. Kamar yang terdapat banyak sekali memori ku dengan nya. Tapi pada akhirnya aku meninggalkan semua itu sampai akhirnya masa depan yang akan menghapusnya.
Mungkin kemarin adalah hari terakhir di mana aku bertemu dengannya. Saat-saat yang paling indah di dalam hidupku. Tapi kini semua itu hanya bisa menjadi abu saja. Karena aku sudah tak sanggup. Aku lelah dengan semua ini. Aku tahu apa yang aku lakukan ini salah. Tapi, inilah jalan yang terbaik untuk ku dan dia.
Aku melirik jam yang ada di tanganku. Mataku seketika membesar saat aku mengetahui jika waktuku hanya tinggal 30 menit lagi. Dengan langkah cepat aku menuruni tangga. Lalu memasukan barang-barangku di bagasi taksi yang sudah aku pesan beberapa jam yang lalu. Aku membuka pintu taksi, lalu mendongakkan kepalaku kearah rumah. Aku tersenyum masam. Menahan air mataku yang mungkin akan terjatuh detik itu juga. Dengan gerak cepat aku langsung masuk ke dalam taksi.
Taksi yang tampaknya sudah keluar dari karangan rumah. Aku menengok ke belakang. Terpampang jelas rumah besar yang dulunya adalah rumahku dengannya. Rumah yang cat nya berwarna putih bersih dan terkesan klasik. Aku membalikkan badanku, kembali menatap jalanan yang tampak basah akibat hujam tadi.
Mungkin air hujan itu bisa mengibaratkan hatiku yang rasanya sangat sakit ini. Bagaimana tidak, aku dengan jelas melihat dengan mataku sendiri jika dia sedang berjalan dengan wanita lain, Ally. Dan lagi, saat Jack datang ke rumah ku dan memberikan sebuah foto yang notabennya adalah foto Niall bersama dengan wanita lain yang terlihat sedang tidur bersama.
Pertamanya aku tidak percaya dengan semua itu. Mungkin foto itu adalah editan yang di buat oleh Jack. Tapi saat aku melihat foto itu dengan seksama, tidak ada yang mencurigakan dari foto itu. Sampai saatnya, Jack mengajakku pergi ke Apartemen milik Ally. Terlihat jelas kalau Ally dengan Niall sedang berciuman.
Apa itu sudah cukup untuk memberikan alasan mengapa aku pergi dari rumah?
Aku pikir itu sudah cukup.
Tanpa ku sadari air mata ku jatuh begitu saja. Akhirnya, aku bisa mengeluarkan rasa sakit ini melalui air mata yang kini sudah semakin banyak. Aku tahu aku bodoh. Bodoh karena masih menangisi dia, yang jelas-jelas sudah mencampakkan ku. Aku tahu itu. Aku bodoh. Memang bodoh. Tapi aku tak bisa untu tidak menangisinya. Saat berat hati ku untuk membencinya.
Tanpa ku sadari Taksi yang ku tumpangi sudah berhenti di bandara. Aku menghapus air mataku cepat. Aku langsung keluar dari taksi yang di ikuti dengan supir taksinya. Dia mengeluarkan koperku dari bagasi.
“Thank you, sir.”
Ujarku sambil memberikan uang dan mengambil koperku yang di taruh nya di samping kiriku. Aku langsung menuju ke tempat imigrasi untuk check in. Tanpa menunggu waktu yang lama aku duduk di ruang dalam. Menunggu pesawat yang aku tuju berangkat. Aku merogoh saku blazer ku, lalu mengambil IPhone ku.
Terlihat jelas saat aku membuka IPhone ku, banyak sekali misscall atau pesan dari Niall. Aku membaca salah satu pesan yang Niall berikan kepadaku. Yang salah satunya adalah,
‘Ashley, where are you? I’m sorry. Please call me.'
'I give up. I’m so sorry, Ashley.'
'Where are you now? Forgive me please? Ashley please!’
Mungkin hanya itu pesan yang aku baca. Walaupun sudah sangat banyak pesan yang menumpuk di IPhone ku. Aku tidak akan membalas pesan dari nya terlalu sakit untuk itu semua. Dan aku hanya ingin menjauh dari nya.
Pas di saat itu juga pesawat yang akan ku naiki sepertinya akan lepas landas. Dengan cepat aku mengetik nama Niall di kontak ku dan meneleponnya. Bukan karena apa-apa, tapi rasanya tidak enak tanpa ucapan selamat tinggal. Tanpa menunggu waktu lama dia sudah mengangkat nya dengan cepat.
“Ash—“
“Hi, Niall. We are over now! Please don’t call me. Don’t text me. Jangan mencari aku lagi. Kenapa? karena kau tidak akan tahu di mana aku sekarang. Aku hanya membutuhkan waktu sendiri sekarang. Thank you for everything. I love you. Bye.”
Ujarku sambil memutuskan sambungannya cepat. Aku memang tidak mau dia menjawab nya. Karena aku tak sanggup untuk mendengar suaranya. Yang ada nanti aku malah tidak bisa melupakannya.
Dengan cepat aku langsung membuka casing Iphone ku dan mengeluarkan sim cart nya. Lalu menutup casing itu kembali ketempatnya. Aku memegang sim cart milikku itu. Lalu aku langsung membuang sim cart Iphone ku itu.
Lega.
Itulah yang aku rasa kan sekarang saat aku membuang benda kecil tadi. Salah satu hal yang membuatku melakukan hal itu supaya Niall tidak mencariku atau meleponku lagi. Aku takut ke ingat dengan nya lagi.
Aku menarik nafas ku panjang. Sambil mengelus-elus perutku yang masih rata ini. Mungkin anak yang ada di dalam kandunganku ini akan ku urus sendiri nantinya. Tanpa seorang ayah yang akan ada selalu di sampingnya jika dia sudah besar nanti. Mungkin dari sekarang aku harus memikirkan kata-kata yang pas untuk ku jelaskan kepada anak ku di kemudian hari. Atau bisa saja ku ceritakan kisahku ini untuk menjadi dongeng nya sebelum tidur? Mungkin.
Dunia yang baru akan segera datang.
Tanpa ada Niall di sisi ku.
Tapi aku tidak sendirian.
Karena akan ada dia, anakku nantinya.
-The End-
***
A/N: akhirnya selesai juga astaga!! Rasanya hati ku ini menjadi lega(?) jadi gak ada beban lagi haha aku mau bilang terima kasih yang udah setia baca cerita ku yang abal nan ew ini. yang udah vomments di setiap chap nya! Aku tahu loh siapa aja yang sering vomments dan aku seneng kalau kalian comment panjang2 gtu haha
Mau bilang terima kasih buat semua nya pokoknya! Yang gak bisa gue sebutin satu-satu:” *sip ini lebay banget* pokoknya gue seneng banget soalnya cerita gue yang abal ini akhirnya selesaiii yeyeyeye!!
JANGAN LUPA BUAT VOMMENTS YA!!
Soalnya kalau vomments nya banyak, aku bakal bikin sequel nya yey! Ohiya, mau nanya dong, menurut kalian nama yang bagus untuk anak nya ashley nanti siapa? Tulis di comment ya! Tulisnya 2, cewek sama cowok wkwkw sipsip
Bye!
-Annisa Malik
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged Marriage // n.h
FanfictionSeorang perempuan yang di jodoh kan dengan seorang superstar. Ia adalah Ashley, perempuan yang biasa saja. Walaupun ia cukup perfect dimata orang lain. Ashley terpaksa menikah dengan Niall, karena paksaan dari sang orang tua. Seperti biasa, they bo...