Wow, makasih buat 1k votenya. Kepopuleran gue emang masyaallah banget ya. Terharu gue:')
Btw ini req dari Cutiepiecalum23. Kali ini gue bakal radak kalem karena gue pengawal. Haha:)
"Kak, anterin aku ke toko buku dong."
Gue menatap jam yang melingkar di tangan gue. "Boleh. Waktu Nona cuma sampai--"
"Jam 9 kan? Iyaiya, tau. Kakak gak usah kaku gitu dong. Santai aja kali."
Gue natep dia datar. Ya maunya gitu, tapi lo kan majikan gue. Gue kan cuma pengawal lo. Zzzz.
Gue dan dia pun segera pergi ke parkiran rumahnya yang gedenya naudzubillah. Sepuluh mobil muat kali. Maklum, orang kaya.
"Jangan lupa sabuk pengamannya," kata gue mengingatkan.
Gue mengendarai mobil mewah milik Pak Jeon dengan santai. Yah, daripada ngebut terus tabrakan. Bisa dipecat gue.
Oya, gue Mingyu, pengawal baru keluarga Jeon yang super kaya. Gue yakin Pak Jeon gak bakal miskin sekalipun beli album BTS sama BigHit-nya. Intinya, dia kaya banget.
Dan cewek manis di samping gue adalah Jeon Miyoo, anak tunggal dari Pak Jeon. Jangan kalian kira si Miyoo ini trendy, branded, anggun atau apalah-yang-menggambarkan-kekayaannya. Nyatanya dia beda bray!
Pertama, dia polos banget, terkesan bodoh malah. Suaranya unyu, bikin gue merinding. Hehe.
Kedua, dia cuek sama penampilan. Gue gak pernah lihat dia pake rok (kecuali sekolah) dan pergi ke salon. Tempat nongkrongnya cuma toko buku sama taman rumahnya. Wkwk.
Ketiga, dia cantik. Hehe, gue baru tiga bulan ini jadi pengawal pribadi dia dan...Makin hari gue makin klepek-klepek, asli. Dia idaman banget deh.
Gue bisa dibilang ganteng, tinggi, keren, atletis lagi. Tapi emang dia mau sama seorang pengawal kayak gue? Huft, gaji gue mah gak lebih gede dari uang jajan dia seminggu. Sedih.
"Kakak kok diem aja sih? Mikirin pacar ya?"
Gue melirik dia sedetik. "Saya tidak punya pacar."
"Astaga. Emang aku bu guru apa? Pake saya-saya segala."
Gue cuma diem. Terus gue kudu pake apa? Abang? Oppa? Huh. Andai gue bisa.
"Sudah sampai, Nona." Kamipun segera turun dari mobil yang gue parkir di seberang toko buku. "Mari, Non--"
Tiin!
Suara klakson dari jalanan berhasil buat gue refleks lari ke arah Miyoo lalu menarik tangannya ke pinggir jalan.
Bangsat banget tuh mobil!
Gue natep Miyoo sedikit kesal. "Kenapa menyeberang sendiri? Kenapa tidak menunggu saya?" tanya gue tajam.
"A-aku..."
Gue mendesah pelan. Gue udah cerita belum kalo dia gak bisa nyebrang? That's why bapak dia nyuruh gue jadi pengawal dia yang harus siap sedia 24 jam nonstop.
"Nona tahu sendiri kan kalau jalanan ini ramai?! Apa Nona bocah lima tahun yang bisa bertindak seenak jidat? Kalau Nona terluka bagaimana? Saya harus bagaimana?!"
Gue natep mata dia yang sedikit bergetar. Oke, gue kelewat keras barusan.
"A-Ayah nggak bakal pecat kakak kok gar--"
"Sial!" Gue memegang bahu dia erat. "Kau...benar-benar bodoh! Lebih baik aku dipecat daripada melihatmu terluka."
"A-apa?"
Gue menghela napas pelan lalu menggandeng dia erat. "Gue sayang lo. Makanya gue gak mau liat lo kenapa-napa," gumam gue super pelan.
Udahlah. Nasib orang kecil mah gini. Bisa gandeng dia nyeberang aja udah seneng kok. Huft.
***
Sedih banget ya. Tenang, cuma peran kok. Aslinya si Miyoo yang ngejar2 gue:)
Sampai part 10 ini gue jadi makin biasa dinistakan oleh komen kalian. Gapapa, gue tetep syg kalian kok:)
#guestrong #gueganteng #kimmingyuidolaparawanita #guetampandanjantan #guesygkalian😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Mingyu As
Fanfictionhei para masa depan gue, yuk mampir ke lapak gue. Gue bisa jadi apapun yg kalian mau:> ✔non baku ✔absurd ✔seri #as kedua dan terakhir