Guru Privat

11.8K 1.6K 124
                                    

Akhirnya...hampir sepekan nih gue absen menenin hari-hari kalian. Pasti sepi dan membosankan kan seminggu tanpa gue?:)

Btw kali ini gue bakal bawain req si smolkiddo. Semoga puas ya shaay. Kalo gak puas bisa minta wonu puasin kalian:***

"Woi, kok udah dateng sih? Adek gue aja masih ngorok di kasur."

Gue duduk di samping Seungcheol yang lagi asik main tendo. Generasi 90 bray, kita mah gak kenal mainan anak alay.

"Serius adek lo masih tidur?"

Seungcheol cuma ngangguk. Dasar, udah semester lima tapi kelakuan kayak bayi. Persis banget sama adeknya.

"Yodah gue ke atas dulu."

"Sekalian bangunin tuh bocah. Suruh belajar biar gak bego-bego amat. Kerjaan tidur mulu kayak koala," omel si Seungcheol.

"Hm."

Gue pun berjalan menaiki tangga rumah Seungcheol yang gak begitu luas. Oya, Seungcheol itu temen sekelas gue di kampus. Kita sama-sama semester lima, tapi gue lebih pinter dari dia. Secara IP gue diatas 3 terus. Makanya si Seungcheol nyuruh gue jadi guru privat adeknya yang malesnya naudzubillah.

Tiap mau belajar ada aja alesannya. Yang sakit lah, yang mau keluar ama temen lah, yang capek lah. Eh sekarang malah ngebo. Gila, padahal udah magrib loh. Emang dasar tuh cewek.

Untung gue suka. Selamet dunia akhirat deh dia. Hmm.

Ceklek, gue dorong pintu kamar dia dengan santainya. Dan bener aja, dia masih tidur. Ckck.

Gue natep dia cukup lama. Niatnya sih mau bangunin, tapi kok gue kecanduan natep wajah polos dia yang lagi tidur ya? Polos banget. Lucu, gemes.

Gue memutuskan buat tidur di sampingnya. Hihi, modus tipis-tipis. Btw beruntung banget si Seungcheol bisa liat wajah cantik dia tiap hari.

Tangan gue terulur buat ngusap pipinya. Halus banget anjir. Persis bayi.

"Euungh..." Dia melenguh sambil mulet manja. Gue yang masih setia natep dia cuma bisa tersenyum. Duh, gue udah gila. "Kak Mingyu? Ngapain dis--Astaga! Ada les ya?"

Dia berdecak pelan. "Yuk bangun. Mandi dulu baru belajar."

"Kak, hari ini free dulu deh. Aku baru pulang sekolah nih."

Gue ketawa denger alesan dia. "Ini Minggu, cantik. Lupa ya?"

Dia pun menggigit bibir sambil nyengir. Jir, tolong dikondisikan bibirnya. Niat goda gue?

"Tapi aku capek, Kak."

"Hm."

"Kepalaku pusing nih. Hari ini free aja ya? Please?" pintanya setengah memelas. Gue menyeringai lalu beringsut menindih badan kecil dan pendeknya. "K-Kakak n-ngapain?"

"Belajar. Atau kita tetep ada di posisi ini sampe nanti malem," bisik gue di telinganya.

"T-Tapi a-aku--"

"Atau mau lebih?"

"Ha?"

Gue mendekatkan wajah gue ke wajah dia. "Belajar. Atau bibir ini nempel di bibir kamu."

Demi penduduk langit, bumi, surga dan neraka, gue berharap dia bakal bilang, "cium aja" sambil narik kerah baju gue.

Jir kok jadi gue yang kepingin?

"A-aku b-belajar," katanya. Gue tersenyum lalu nyium dia kilat. Yaudah sih. Udah terlanjur. Gak bisa ditarik lagi. Wkwk.

"Gitu dong. Mandi gih," ujar gue sambil berdiri dari posisi gue.

"I-iya, K-kak."

"Jangan lama-lama. Atau nanti aku masuk ke dalam."

"Kakak!" protesnya lalu segera masuk ke kamar mandi. Haha, lucunya. Jadi makin suka.


***

Jirr kenapa gue keliatan kayak pedofil daripada guru privat? Hhh, kapan cerita gue bisa semanis si Wonwoo? Iri gue:)

Jangan lupa jejaknya. Kuy jadikan 1k comments! Gue syg kalian para jodohnya jodohmu😘😘

 Kuy jadikan 1k comments! Gue syg kalian para jodohnya jodohmu😘😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mingyu AsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang