Puja kerang ajaib...
Setelah sekian abad kita berpisah...
Kau dan aku dipertemukan kembali...
Dalam sebuah ikatan suci...
Pada kangen gua gak? Sebelum gue bikin sesek napas kalian lewat mv baru, gue mau nyapa kalian dulu:)
Pireding\(^¤^)/
"Aku memang pecinta wanita namun kubukan buaya...yang setia pada seribu gadis...kuhanya--ayo nyanyi bareng Seungcheol!"
"Brisik lo!"
Seungcheol ketawa tawa geje terus duduk di kursi dia yang kebetulan ada di seberang meja gue.
"Gue maboq lagunya irwansyah bro! Ena semua. Yang terangkanlah...terangkanlah...itu juga ena," kata dia sambil nyanyiin part terangkanlah dengan suara falesnya.
"Bajing, itumah lagunya opick!" kesel gue. Seungcheol malah cengengesan. Goblok dah, orang kayak dia kok bisa jadi dosen sih?
"Gue lagi bahagia bro!"
"Napa? Dapet gebetan mahasiswi lagi lo?"
"Kaga! Ini mah lebih indah dari sekedar dapet daun muda. Lima mahasiswa gue udah selesai skripsi bro! Mereka bakal wisuda bulan depan!"
Gue cuma gelengin kepala. Gitu doang? Apanya yang wow.
"Gue malah gak pingin liat doi lulus."
"Ha?"
Klek, gue sama Seungcheol langsung memutuskan pembicaraan unfaedah kami saat seseorang masuk ke ruangan ini.
Gue pasang senyum tipis. Si doi dateng.
"Misi pak Mingyu, saya mau konsultasi."
"Oke, silahkan duduk."
Dia nyapa Seungcheol sebentar terus duduk tepat di depan gue. Banqke, ngapain nebar senyum ke irwansyah kawe sih? Senyum dia kan cuma buat gue!
"Saya mau konsultasi bab tiga nih pak," kata dia sambil nyodorin berlembar-lembar kertas ke gue. "Saya udah konsultasi ke pak Bobby sama pak Namjoon, katanya sih udah oke pak."
Ini nih yang bikin gue kesel. Kenapa dosen pembimbing dia cowok semua sih? Yah, Bobby sama Namjoon emang kalah ganteng sama gue, tapi kalau cewek di depan gue ini khilaf gimana? Bisa aja kan dia naksir dua dosen itu!
"Gimana pak?"
Gue mencoba fokus ke hasil kerjaan doi yang sebenernya udah bagus. Tapi..
Sret, sret, sret! Gue coret sana-sini.
"Loh pak, kok masih direvisi sih? Kata pak--"
"Itu kan kata mereka!" potong gue. Doi keliatan agak kesel gitu. Maaf say, gue lakuin ini karena gue--
"Bapak punya dendam ke saya ya? Apa dulu saya pernah kurang ajar ke bapak? Kenapa bapak selalu mempersulit skripsi saya?" tanya dia. Bajing, dia hampir mewek!
"Mampus lo Gyu! Anak perawan lo buat nangis!" ejek Seungcheol. Tai!
"Bukan begi--"
"Mulai dari judul, bab satu, bab dua, sekarang bab tiga! Temen-temen saya udah hampir diwisuda pak, cuma saya yang masih stuck ngerjain skripsi! Huaaa!!"
Lah dia malah makin nangis. Si Seungcheol udah ketawa-tawa di seberang sana. Sialan!
"Kalo udah kayak gini mending saya nikah--"
"Emang udah ada calonnya?" potong gue. Doi berenti nangis terus natep gue polos gitu. Hhhh lemah akang, dek.
"Belum."
"Kamu mau tau alasan saya mempersulit skripsi kamu?" Dia cuma geleng-geleng. "Kalau kamu lulus, berarti kita gak bakal ketemu lagi karena kamu gak butuh dosen pembimbing."
"Cuit cuit!!"
Sabodo ama Seungcheol. Ganggu aja dia mah!
"M-Maksud bapak.."
"Tapi kalau kamu memang ngebet lulus, saya akan bantu kamu. Asal kamu mau memenuhi syarat saya."
"Syarat apa pak?" tanya dia.
Gue sedikit mencondongkan badan gue sambil natep dia sedalem mungkin.
"Abis lulus nggak perlu sibuk lamar kerja sana-sini. Mending ngelamar di rumah saya aja, jadi nyonya besar. Gimana?"
Doi keliatan syok gitu. Kaget aja cantik. Gregetan gue.
"Kawin...kawin...minggu depan aku kawin...kawin...tidur ada yang nenenin...kawin...kawin...status di ktp nanti jadi?"
"BRISIIIIK!"
Dan Seungcheol langsung ngacir denger bentakan gue sama si doi. Emang dasar mesum! Nemenin woy bukan nenenin!
Etapi kalo dinenenin doi leh ugha ͡° ͜ʖ ͡°
***
H3h3h3.....maafkeun kakanda, adinda. Otak polos kalian jadi tak polos lagi:(
Jejaknya dong...
Katanya kangen :3
KAMU SEDANG MEMBACA
Mingyu As
Fanfictionhei para masa depan gue, yuk mampir ke lapak gue. Gue bisa jadi apapun yg kalian mau:> ✔non baku ✔absurd ✔seri #as kedua dan terakhir