Seorang pria tengah mencari-cari sesuatu yang baginya sangat penting untuknya menambah pundi- pundi kekayaannya.
"Dimana aku meletakan pil itu ya?" Ujarnya bingung. Sosok itu mulai berpikir dan me-reka adegan didalam otaknya. Kapan terakhir ia menaruh pil yang kelak akan merubah dunia ini. Dan ia ingat jika ia memberikan pil itu kepada adiknya. Ia bermaksud memamerkan hasil ciptaannya kepada sang adik jika ia telah membuat suatu penemuan yang luar biasa.
"Aduh! Jangan-jangan albino bodoh itu membawa penemuanku ke China sana. Aku dengar jika ia menghadiri pesta kolega bisnis ayah."
Beruntung sekali jika sang adik pagi tadi telah pulang. Sosok itu pun bergegas menuju kamar adiknya.
Beruntung adik tinggi, putihnya tersebut tidak mengunci pintu kamarnya. Pria itu pun membuka pintu kamar sang adik. Dilihatnya sang adik tengah tersenyum gaje bak orang gila yang kehabisan obat.
"Hai Hun, ada apa denganmu? Kau senyam-senyum sendiri sambil menatap layar ponsel dengan er... cinta. Apa kau jatuh cinta pada layar ponselmu karena menjomblo sampai detik ini, eoh?" Sindir sang kakak.
"Enak saja kau mengatakan adik tampanmu ini ogeb." Jawab Sehun tidak terima.
"Ngomong-ngomong mana pil yang aku tunjukan kepadamu? Kau menaruhnya dimana? Jangan katakan jika pil itu hilang." Ucap sang kakak setengah panik.
"Oh pil itu, dikata hilang sih tidak... tapi... sudah tidak ada ditanganku." Balas Sehun enteng.
"APA! OH SEHUN, KAU TAHU ARTINYA KAN! JIKA SAMPAI PIL ITU HILANG MATILAH AKU! AKU BISA SAJA MEMBUATNYA YANG BARU! TAPI HARUS MEMBUTUHKAN WAKTU YANG LAMA!" Bentak sang kakak marah.
"Cek! Kau kan jenius hyung. Buat sajalah yang baru, lagi pula pil itu sudah aku berikan kepada oranglain. Dan lihat saja dua minggu kedepan. Orang itu pasti akan boom! Hamil." Terang Sehun enteng sambil berjalan meninggalkan sang kakak. Tak tahu kah Sehun, jika sang kakak mulutnya menganga lebar mendengar ke-evil-an sang adik yang kekurangan pigmen itu.
"OH SEHUN KAU BERIKAN PIL ITU KEPADA SIAPA?! Tanya kakaknya geram.
"Hms, aku berikan pada calon adik iparmu. Sebentar lagi aku akan menikah. Dan tidak ada yang berani mengataiku Jones lagi." Balas Sehun ke-pede-an. Semakin menganga sajalah mulut sang kakak. Ia tak habis pikir, adiknya ini mulai tidak waras.
Sedangkan sang kakak ingin sekali mencincang-cincang adiknya yang seenaknya sendiri memberikan penemuan besarnya kepada oranglain. Dan dengan gontai ia meracik ulang pil itu kembali. Beruntung ia mencatat semua data-data tentang cara membuat pil tersebut. Sehingga ia tidak perlu pusing membuatnya lagi.
Namun terdapat smirk disudut sang kakak jika orang tersebut hamil, penemuannya berhasil 100%. Dan ia akan menjadi sangat kaya bahkan melebihi adik albinonya itu.
.
.
.
.
.
.
*****
.
.
.
.
.
Apa yang Sehun lakukan ini sangatlah gila bagi Luhan. Ia dengan beraninya mengatakan kepada orangtuanya jika ia ingin menikahinya.
Sehun juga mengatakan kepada keluarganya bahwa ia saat ini tengah mengandung anak mereka. Bagai ditampar. Tuan Lu sangat marah kepada anaknya karena telah mencoreng nama baik keluarga. Namun dibalik itu semua, Sehun sangat pintar bernegosiasi. Melihat ia adalah pebisnis muda. CEO muda menggantikan ayahnya diusianya yang masih 22 tahun. Walaupun ada embel-embel bisnis dan tak ingin rugi pada akhirnya tuan Lu merustui mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
A WIND FLOWER.
FanfictionBagai bunga dandelion yang ditiup angin, terbang tinggi membumbung ke angkasa.