~16~

3K 216 36
                                    

Seperti janji Sehun kepada anaknya. Jika liburan ini ia akan mengajak Ziyu dan Baekhyun jalan-jalan ke kebun binatang.

Untuk rencana pertunangan Sehun dan Baekhyun semua itu biarlah nyonya Oh yang mengaturnya. Karena Sehun sangat sibuk, tidak sempat mengurusnya. Disisi Lain Baekhyun merasa malu dan juga berdebar jika mengingat kissing dengan Sehun kemarin. Ia malu karena itu adalah ciuman pertamanya dan orang yang merebutnya adalah Sehun sang CEO dari perusahaan Oh Willis.

Sedangkan Sehun, pria itu tampak biasa saja seakan kejadian itu tidak pernah terjadi. Tapi ia juga tidak mendiami Baekhyun, ia berusaha perhatian kepada namja itu. Bagaimana-pun juga namja itulah yang akan menjadi calon istrinya. Pendamping hidupnya yang baru.

"Kau sudah siapkan semuanya Hyung." Tanya Sehun kepada Baekhyun. Ia berkata begitu, untuk mengecek persiapan - khususnya perlengkapan Ziyu, seperti makanan, minuman bahkan baju ganti anaknya jika sewaktu-waktu terjadi apa-apa pada jagoannya itu, ia sudah siap dengan semuanya tak lupa juga perlengkapan P3K ia bawa.

"Sudah Sehunna." Jawab Baekhyun. Baekhyun tidak suka dengan panggilan yang Sehun berikan. Pria itu masih memanggilnya dengan panggilan Hyung . Hell! Bagaimana-pun juga, kelak mereka akan menikah tapi Sehun masih menggunakan panggilan itu yang benar saja. Ia sama sekali tidak menyukainya.

"Bisa tidak kau jangan memanggilku dengan sebutan Hyung. Panggil dengan namaku saja, kumohon." Pinta Baekhyun. Sehun paham apa yang pria ini katakan. Dan ia pun mengerti lalu mengatakan jika akan memanggil namanya saja.

"Baiklah hyung, maksudku Baekhyunie." Jawab Sehun berusaha menyenangkan Baekhyun. Baekhyun tersenyum dan dengan kilat ia mengecup pipi Sehun. Sehun terkejut dengan perbuatan Baekhyun yang mengecup pipinya kilat. Bahkan tidak sengaja Ziyu melihatnya. Bocah ini merasa iri karena Baekhyun hanya mencium pipi ayahnya. Ia ingin dicium juga. Dan namja itu pun juga mencium pipi gembul Ziyu dengan sayang.

Dan setelahnya mereka keluar dari apartement itu untuk berangkat menuju kebun binatang.

Mereka berjalan di koridor apartement hendak menuju lift - turun. Namun lagi-lagi Ziyu merasa melihat sosok seseorang yang tengah berdiri di dekat pot besar yang menghalangi tubuh sosok itu. Bahkan sosok itu tengah membelakangi pot besar itu. Sungguh mata Ziyu sangat jeli.

"Ahjuthi thantik!" Ucapnya berada digendongan Sehun.

"Kau melihatnya? Dimana?" Tanya Sehun tampak penasaran.

"Itu appa, dithana." Tunjuk Ziyu sambil menunjuk pot besar yang berada di deretan ke lima tepat mereka berdiri.

"Apa kau yakin dia orangnya Ziyu-ya?" Tanya Baekhyun tidak yakin. Pasalnya sosoknya tertutup pot besar, bahkan hanya tampak rambut cokelat gelapnya saja.

"Heem. Aku yakin jika dia ahjuthi thantik." Jawab Ziyu yakin.

"Ayo kira kesana. Dan memastikan, jika benar aku ingin mengucapkan terimakasih karena ia telah beberapa kali menolong Ziyu." Ajak Sehun. Namun Baekhyun entah mengapa tidak suka dengan ajakan Sehun. Entahlah mungkin ia hanya cemburu saja. Bahkan Ziyu memanggil pria itu cantik sedangkan ia hanya disebut manis, tidak cantik.

Mereka mulai mendekat kearah sosok itu. Sehun mendengar jika orang itu tampaknya sedang menghubungi seseorang menggunakan bahasa mandarin. Beruntung Sehun menguasai bahasa itu sehingga ia tahu apa yang dikatakan oleh orang itu.

"Iya mama, aku baik-baik saja. Mama jangan kuatirkan aku. Aku sudah besar dan aku bukan anak kecil lagi." Sungut sosok itu.

Entah mengapa Sehun menahan tawa, ternyata orang itu tengah menelepon mamanya.

A WIND FLOWER. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang