Musim dingin. Pria bermata rusa itu sangat benci musim dingin. Ia bagai dejavu. Musim dingin meninggalkan luka yang mendalam untuknya serta suasana musim dingin sangat pas sekali dengan suasana hatinya saat ini.
Perasaan beku, dingin bagai es membelenggu hatinya. Bertepat dibulan Desember ia dan sang istri telah resmi bercerai. Pernikahannya kandas untuk kedua kalinya. Namun pernikahan kedua ini, seakan meninggalkan luka yang sangat mendalam untuknya.
Disaat ia tengah menikmati kesendiriannya, tiba-tiba ia memikirkan sosok pria yang dulu pernah menjadi pendamping hidupnya. Ia tahu, jika sosok itu - Sehun, sangat mencintainya. Bahkan berkali-kali ia menolak sosok itu, namun Sehun dengan tangan terbuka dan kasih sayang yang besar memberikan perhatian kepadanya.
Apakah ini karma?
Karma karena ia menyia-nyiakan cinta tulus yang pria itu berikan kepadanya.
Bahkan pria itu dengan hati yang besar melepaskannya pergi mencari kebahagiaan yang ia inginkan.Namun bagai mimpi yang semu, apa yang ia inginkan bagai kebohongan belaka. Nyatanya ia sendiri, sendiri di tengah hati yang beku. Bagai es yang membeku, begitu dingin dan keras.
Tes.
Setetes liquid bening jatuh dari mata rusanya. Ia tak tahu harus bagaimana. Bagai nasi telah menjadi bubur. Tidak bisa diubah kembali. Hanya bisa melanjutkan hidup kearah lebih baik. Yang ia inginkan hanyalah keajaiban, agar Tuhan mampu menolongnya dalam mencari kebahagiaan sejati.
.
.
.
.
.
Bocah 4 tahun ini merengek kepada ayahnya agar sang ayah, akhir pekan ini mengajaknya ke Disney Land - Hongkong. Sang anak ingin melihat pertunjukan Disney Bambi yang akan diselenggarakan disana.
" Appa... appa... Ziyu ingin menonton itu.... APPA HARUS MENGAJAK ZIYU.. APPA....!!!" Rengek Ziyu kepada Sehun.
"Tapi appa sibuk sayang, kau dengan nenekmu saja ya...." Ucap Sehun menyesal.
"HAAAAA..... APPA JAHAT! APPA TIDAK SAYANG ZIYU... HUAAAA....HALMONI....!!" Ziyu menangis kencang, ia menghampiri neneknya dengan linangan airmata. Melihat cucu kesayangannya menangis Nyonya Oh mendelik kearah Sehun.
"Biarkan untuk weekend ini kau luangkan waktu untuk Ziyu. Ziyu ingin menghabiskan waktu denganmu." Ujar Nyonya Oh. Sehun kalah dengan permintaan ibunya itu. Dan ia menuruti apa yang ibunya katakan.
.
Apa yang Ziyu inginkan terwujud. Bocah 4 tahun ini jalan-jalan dengan ayahnya ke Hongkong. Sehun tidak sendiri, karena Ziyu-lah ia ditemani oleh pria bernama Byun Baekhyun guru yang mengajar Ziyu di play grub.
"Maafkan anakku Byun Saem, karena dia kau jadi repot-repot ikut dengan kami." Kata Sehun tidak enak. Ziyu anaknya merengek agar gurunya bernama Baekhyun ikut.
"Tidak apa-apa tuan Oh, aku senang Ziyu mengajakku. Karena aku juga baru pertama kali ini ke Hongkong." Balasnya sopan.
"Jangan panggil aku Tuan. Panggil Sehun saja. Lagipula kau jauh lebih tua dariku." Ucap Sehun.
"Ah maaf."
"Bagaimana jika aku memanggilmu hyung. Dan kau memanggilku Sehun-na. Itu jauh lebih akrab." Kata Sehun mencairkan rasa canggung diantara mereka.
"Baiklah, itu jauh lebih baik." Balas Baekhyun.
Dan mereka bertiga melanjutkan jalan-jalannya ke Disney Land. .
![](https://img.wattpad.com/cover/84518603-288-k809923.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A WIND FLOWER.
FanfictionBagai bunga dandelion yang ditiup angin, terbang tinggi membumbung ke angkasa.