Baekhyun yang saat ini tengah beristirahat di ruang guru merasakan perasaan jika ia akan ditinggalkan oleh Sehun.
Ia merasakan jika Sehun tidak mencintainya. Pria itu menerima perjodohan ini karena Ziyu. Iya, Ziyu dan nyonya Oh lah yang memilihnya.
Dan karena Ziyulah, Sehun mau menerima perjodohan ini. Tapi ia merasa jika sosok Luhan sebagai pengganggu didalam hubungan mereka.
Luhan, pria itu bahkan dengan mudah menarik perhatian Ziyu dan juga Sehun. Entah hanya perasaannya saja atau bukan. Jika setiap kali Sehun memandang Luhan dengan tatapan yang berbeda padahal ia tahu jika mereka berdua belum lama bertemu.
Bahkan selama ini Sehun tidak pernah menatapnya seperti itu. Tatapan Sehun pada Luhan adalah tatapan rasa kagum, tatapan jika pria itu tampak menyukai pria itu.
TIDAK!
Ia belum siap jika mendengar itu dari Sehun. Ia tahu, jika Sehun pernah menolaknya. Sehun selalu menolaknya, walaupun pria itu tidak mengatakannya langsung tapi ia tahu jika Sehun menolaknya. Terbukti dari Sehun sering menolaknya untuk jalan bersama. Sehun hanya mau jika Ziyu yang mengajaknya. Dan jujur saja, itu menyakiti hatinya.
.
.
Ziyu tidak ingin melepaskan gendongannya dari Luhan - mamanya. Bocah 5 tahun ini sangat bahagia akhirnya mamanya telah pulang. Tidak henti-hentinya Ziyu menciumi pipi Luhan dan mengatakan jika ia sangat mencintai bahkan menyayangi mamanya ini.
"Mama, Ziyu thayang mama... mama thalanghae.. Cup!" Dan bocah 5 tahun ini kembali mencium pipi Luhan.
Sehun jujur senang melihat kejadian langka ini. Ia pun bergabung memeluk keduanya.
"Apakah Ziyu juga menyayangi appa?" Tanya Sehun, ia juga tak ingin kalah dari Luhan.
"Ziyu thayang kalian berdua. Thalanghae appa, mama..." Jawab Ziyu senang.
"Kami menyanyimu Ziyu." Dan mereka berdua mencium pipi Ziyu. Ziyu yang mendapatkan ciuman sayang dikedua pipinya semakin senang.
Mereka berjalan-jalan menghabiskan kebersamaan mereka sebagai keluarga sampai sore. Bahkan mereka membelikan banyak sekali mainan, baju, dan juga snack yang Ziyu sukai.
Sesampainya dirumah Ziyu meminta Luhan, mamanya untuk tinggal diapartmen ayahnya. Luhan tidak bisa menolak jika itu adalah keinginan Ziyu - putranya.
***
Hari ini Baekhyun tidak mendapatkan pesan dari Sehun yang menyuruhnya untuk menjemput Ziyu. Iya, jika dirinya tidak mendapatkan pesan dari Sehun itu tandanya Sehunlah yang menjemput Ziyu. Dan karena tidak disuruh oleh Sehun menjemput dan mengasuh Ziyu ia pun pulang ke apartemen kecilnya.
Langkah kaki Baekhyun ia langkahnya menuju halte bus. Setelah tiba di halte, ia tidak langsung mendapatkan bus melainkan harus menunggu bus yang menjadi tujuannya pulang.
Tapi pandangan mata Baekhyun menatap sosok disebrang sana yang sangat ia kenal tengah keluar dari toko yang menjual kebutuhan anak-anak. Yang membuatnya seakan tercekat, merasa terbuang karena perlakuan mereka. Ia melihat, disana - orang yang ia kenal nampak bahagia, seperti keluarga.
Iya, disana. Ia melihat Sehun dan Ziyu ditambah satu orang asing yang ia tidak suka - Luhan. Bahkan ia melihat jika Sehun merangkul pinggang Luhan. Sedangkan Ziyu berada di gendongan pria itu. Mereka bagai keluarga kecil yang bahagia. Dan sosok mereka hilang kala mereka telah memasuki mobil yang ia tahu jika itu mobil Sehun.
Baekhyun seakan tertohok. Ia tidak salah mengira jika Sehun memang memiliki perasaan kepada Luhan. Bahkan tadi ia juga melihat jika Sehun memasang senyuman menawan, bahkan paling menawan yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
A WIND FLOWER.
FanfictionBagai bunga dandelion yang ditiup angin, terbang tinggi membumbung ke angkasa.