~17~

3.5K 215 23
                                        

Luhan terbangun dengan tubuh bagian bawahnya yang terasa sakit. Ia tolehkan kepalanya ke samping dilihatnya sosok pria tampan tengah tidur di sebelahnya. Ia ingat, setelah insiden yang hampir menghilangkan nyawanya karena ia ingin bunuhdiri. Tapi semua itu tidak jadi sebab sosok disampingnya menghentikan aksi bodohnya.

Ia melihat jika ada bercak-bercak merah bahkan kebiru-biruan ditubuhnya.

Ia ingat setiap detik pergumulan panas mereka semalam dimana ia menyerahkan tubuhnya untuk pria ini.

Flasback.

Bruk!

Sehun menjatuhkan Luhan ke atas ranjang dengan posisi Luhan yang terlentang dibawahnya. Bahkan ia dapat melihat ada gurat semu pink di pipi Luhan.

"Lu... bolehkah?" Pinta Sehun.

Luhan tidak bodoh, ia tahu maksud Sehun jika pria ini menginginkannya. Ia tersenyum sambil membelai wajah Sehun jika pria dihadapannya saat ini sangat tampan. Rambut Sehun telah di cat hitam. Tampak lebih segar dan tentu saja tidak mengurangi ketampanan dari sosok didepannya ini.

Melihat kode dari pria dibawahnya, jika pria itu bersedia. Ia tidak menyia-nyiakan kesempatan langka tersebut. Ia langsung melumat kembali bibir Luhan yang seakan bagai candu baginya. Memang dari dulu Luhan adalah candunya. Apabila sekali saja menyentuhnya ia seakan ingin lagi dan lagi.

Luhan dengan senang hati menerima lumatan dan hisapan yang Sehun berikan di area mulutnya. Bahkan tidak hanya itu tangan Sehun juga diam-diam bekerja melucuti pakaian basahnya.

Sampai dimana ia dan Sehun benar-benar telanjang. Sehun dengan lihai menyentuh setiap inchi tubuhnya sampai ia mendesah keenakan. Sungguh ini adalah pertama baginya. Dulu, ia tidak pernah merasakan sensasi kenikmatan seperti ini. Ingat jika Sehun memperkosanya dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Luhan mendesah dengan sangat erotis membuat milik Sehun membesar dan menegang. Luhan melirik milik Sehun yang telah mengacung, menantang serta besar.

"Sehunnie... apakah, apakah itu muat masuk ke lubangku?" Tanya Luhan tidak percaya.

"Ini bisa masuk Lu, bahkan dulu ini pernah masuk dilubangmu dan setelah itu menghasilkan Ziyu." Terang Sehun menggoda dan wajah Luhan memerah karena malu. Tapi setelah itu ia mendelik kearah Sehun.

"Sehunnie... aku tidak mau cepat-cepat hamil. Aku takut setelah ini aku hamil lagi. Bagaimanapun juga aku belum siap untuk itu." Ujar Luhan.

Sehun kembali mengecup bibir Luhan singkat.

"Tenang saja, kalau begitu aku akan memakai pengaman." Ujar Sehun. Namun segera di sela oleh Luhan.

"Jika memakai pengaman aku tidak bisa merasakan dirimu." Ungkap Luhan malu.

Sehun tersenyum mendengar ungkapan Luhan. Ternyata Luhan ingin menikmati setiap moment penyatuan tubuh mereka. "Tenang saja, kau tidak akan hamil, percaya padaku. Jika itu terjadi aku akan bertanggungjawab." Balas Sehun.

Dan pada akhirnya mereka melakukan persenggamaan tanpa pengaman.

"Aaarrrrggghhhh..... sa-sakit.... hiks! Le-lepas hun.... ini, ini sakit.... " isak Luhan kala Sehun menjebol lubangnya yang sudah lama tidak pernah dimasuki. Lubang Luhan katakanlah kembali perawan.

"Tenanglah sayang... rasa sakit ini akan tergantikan dengan rasa nikmat. Percaya padaku..." Hibur Sehun. Luhan mengangguk, dan karena pagutan bibir yang Sehun berikan mengalihkan rasa panas, dan perih diarea selatan tubuhnya.

Setelah itu rasa nikmat tiada tara yang ia rasakan. Tak ia sangka berhubungan intim dengan pria sungguh jauh lebih nikmat dibandingkan dengan wanita.

A WIND FLOWER. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang