Baekhyun bangun dengan rasa sakit dikepalanya. Ia ingat jika semalam ia mabuk berat. Dan ia bingung, siapa yang mengantarkannya pulang? Setelah ia ingat-ingat pria tinggi besar yang memiliki kuping layaknya Yoda di film star wars. Tapi pria ini tidak ingat mengenai insiden semalam. Jika ia telah mencium Chanyeol dengan ganas.
Ia melihat kearah jam meja diatas nakas, pukul 7 pagi. Masih ada waktu untuknya berangkat mengajar. Tanpa basa-basi ia melangkah ke kamar mandi membersihkan diri, bersiap-siap pergi mengajar.
•
•
•
•
Sehun mencium aroma harum masakan dari arah dapur. Ia membuka matanya, dilihatnya sisi samping ranjangnya kosong. Itu berarti Luhan telah bangun. Dan orang yang memasak didapur adalah Luhan. Sehun tersenyum kala mengingat aktifitas panas mereka semalam. Jujur ia merasa bahagia. Inilah yang ia nantikan selama ini, Luhan yang kembali menjalin asa bersamanya. Bahkan bersama buah hati mereka ditengah-tengah keduanya.
Ia bangun menyusul Luhan didapur.Sesampainya di dapur, ia melihat kekasihnya ini tengah memasak. Dilihatnya penampilan Luhan sangat seksi baginya. Luhan hanya memakai kemejanya, yang jika Luhan pakai akan kebesaran di tubuh pria itu. Yang membuat Sehun seakan tergoda adalah, karena Luhan tidak memakai celana. Hanya daleman saja yang pria itu pakai.
Greb!
Luhan merasa jika tubuhnya di peluk dari belakang.
"Kau sudah bangun Hunna..." Tanya Luhan masih mengaduk-aduk masakannya. Menu sarapan kali ini adalah nasi goreng Beijing dengan telur dadar.
"Aku terbangun karena mencium harum masakan kekasihku." Jawab Sehun menjilat, mengecup, leher jenjang Luhan bahkan dengan gemas ia meremas pantat sintal Luhan.
"Hentikan Hunna... jangan sekarang. Bukankah pagi, dini hari tadi sudah? Kita bahkan berhenti di jam 4 pagi tadi." Ujar Luhan.
"Hms... tapi jika itu kau, sebanyak apapun itu aku tidak akan pernah lelah. Kau bagai candu untukku Lu..." Balas Sehun manja.
Luhan memutar bola matanya malas. Benar-benar kekasihnya ini sangat mesum dan manja.
"MAMA....." Panggil Ziyu. Luhan mendengar panggilan buah hatinya itu segera menoleh. Ia menyuruh Sehun untuk mengaduk-aduk nasi goreng yang ia buat agar masakannya tidak gosong dan ia pun bergegas menuju kamar Ziyu.
"MAMA.... HUAAA...." Ziyu menangis memanggil-manggil mamanya. Bunyi pintu kamar yang dibuka memperlihatnya sosok Luhan yang masuk kekamar Ziyu. Melihat sosok mamanya masuk Ziyu langsung bangun berlari menuju mamanya.
"Mama.... huaaa..... aku kila mama pelgi lagi.... thebab hiks! Mama tidak ada di thampingku, hiks!" Isak Ziyu didalam pelukan Luhan.
"Cup, cup, cup. Anak mama jangan menangis lagi ya... mama disini sayang... mama akan selalu ada untuk Ziyu... mama tidak akan pergi lagi." Balas Luhan sambil mengelus punggung putranya.
"Nah, sekarang Ziyu mandi ya... Ziyu harus pergi ke sekolah." Lanjut Luhan sekali lagi dan diangguki lucu oleh Ziyu.
Beberapa menit kemudian Ziyu keluar dari kamarnya - sudah rapi. Bahkan Luhan sendirilah yang mendandani Ziyu. Ziyu terlihat manis, imut dimata Sehun.
"Wah, jagoan appa sudah siap untuk kesekolah eoh?" Tanya Sehun menggendong Ziyu lalu mengecup pipi Ziyu.
"Thudah, Ziyu thudah lapi thekalang appa. Appa... Ziyu ingin thekolah diantal oleh mama." Pinta putranya ini. Sehun menatap kearah Luhan dan Luhan mengangguk-iya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A WIND FLOWER.
Fiksi PenggemarBagai bunga dandelion yang ditiup angin, terbang tinggi membumbung ke angkasa.