Sudah seminggu ini Luhan drop. Dikarenakan pola hidup yang tidak sehat yang pria itu jalani.
Lao Gao selaku asisten Luhan merasa cemas. Setelah kembalinya bosnya dari Jerman kesehatan bosnya kurang baik. Dan saat ini Luhan tengah di infus dan dirawat didalam rumah tuan besar Lu.
Mama Luhan sangat cemas dengan kesehatan putra semata wayangnya itu. Paska bercerai dari istrinya Luhan sang putra sering jatuh sakit. Ia seakan merasa kuatir. Ditambah sang putra suka mengigau memanggil nama seseorang. Jika wanita paruh baya ini tidak salah dengar, Luhan putranya suka memanggil nama 'Ziyu.'
"Siapa Ziyu?" Batinnya.
Keluarga Lu sekarang, sudah tidak ada hubungan apapun dengan keluarga Oh. Setelah berita pernikahan Luhan dengan mantan istrinya mencuat, hubungan keluarga Lu dan Oh merenggang. Bahkan wanita paruh baya ini tidak tahu nama dan wajah cucunya sendiri. Anak yang dulu putranya lahirkan.
"Ziyu.... maafkan mama sayang..." Igaunya kala pria itu tertidur.
Nyonya Lu seakan tersentak. Ternyata Luhan sang putra tengah mengingau tentang buah hatinya bersama dengan pria itu. Pria yang bernama Oh Sehun.
"Jadi namanya Ziyu... Ziyu cucuku." Monolognya. Dan tanpa sepengetahuan siapa-siapa ia meminta bantuan orang kepercayaannya untuk mencari tahu anak bernama Oh Ziyu.
***
Oh Ziyu, anak yang berumur 5 tahun ini tengah memasang wajah sedih. Jujur ia merasa iri dengan teman-teman barunya. Iya, ia saat ini duduk di bangku paud - TK. Seragam sekolahnya bahkan tas dan segala macam peralatan sekolahnya dibelikan yang baru oleh Sehun selaku ayahnya.
"Kenapa jagoan appa dihari pertama sekolah murung begini?" Tanya Sehun kepada jagoannya.
"Appa, Ziyu ingin memiliki eomma. Bisa tidak appa memberikannya untuk Ziyu. Habisnya teman-teman Ziyu sudah punya eomma. Hanya Ziyu yang tidak punya eomma." Ucapnya mau menangis.
"Ziyu sayang dengarkan appa. Ziyu memiliki mama. Mama Ziyu sangat cantik, tapi mama Ziyu tidak ada disini. Mama Ziyu telah pergi, pergi ketempat yang jauh." Ujar Sehun sambil membelai pipi gembil anaknya.
"Kalo begitu kapan mama Ziyu akan pulang appa? Ziyu sudah merindukan mama... hiks!" Ucap bocah itu terisak.
Sehun langsung memeluk tubuh mungil sang anak. "Sudah jangan menangis, jagoan appa sangat tampan, imut dan berani. Appa berjanji, jika Ziyu tidak menangis, appa akan membelikan apa yang Ziyu mau." Hibur Sehun.
"Zi-ziyu hiks! Ha-hanya i-ingin ma-hiks mama." Ucapnya sesunggukan.
"Ziyu ingin ketemu dengan mama?" Tanya Sehun. Dan diangguki oleh Ziyu.
"Tidak bisa sayang, mama Ziyu sudah tidak ada. Dia sudah pergi jauh. Appa tidak bisa menggapainya." Terang Sehun sekali lagi.
"Appa, hiks. A-apa ma- hiks -mama telah meninggal? Kata te -hiks- teman Ziyu jika sosoknya hiks, tidak ada. Seperti mama Ziyu hiks, be-berarti mama Ziyu hiks, telah meninggal hiks." Ucapnya terisak.
Sehun diam. Ia sendiri juga bingung. Kenyataannya ibu kandung Ziyu masih hidup, tapi sosok itu tidak akan pernah kembali. Namun jika mengatakan meninggal, sosoknya masih hidup tapi tidak bisa diraih.
"Sudah Ziyu tenang ya sayang... jangan menangis. Masih ada Appa yang selalu menjagamu, menyayangimu. Kami semua menyayangi Ziyu, sayang." Hibur Sehun. Ia juga menyeka airmata dari wajah putranya, bahkan jas yang dipakai Sehun telah basah oleh airmata sang putra karena ia memeluk putranya -menenangkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
A WIND FLOWER.
FanfictionBagai bunga dandelion yang ditiup angin, terbang tinggi membumbung ke angkasa.