Gregab!
Hosh.. hosh... hosh...
Sehun terbangun ditengah malam. Mimpi yang tidak pernah ia bayangkan dalam benaknya muncul, masuk secara diam-diam ke alam tidurnya.
Lima tahun sudah perceraiannya dengan pria yang tlah melahirkan Ziyu itu, namun malam ini ia memimpikan sosok yang telah menorehkan luka dihatinya.
Mimpi yang membuatnya seakan merasakan kepedihan, rasa sakit namun bahagia — seakan menjadi satu keutuhan yang tidak bisa dipisahkan. Antara benci dan cinta bagai sehelai banang tipis yang kasat mata.
Ia bermimpi jika Luhan mantan penamping hidupnya, jatuh kedalam jurang lalu tenggelam dilaut lepas. Entah pria itu terpleset atau bunuhdiri. Poin ke dua yang membuatnya takut. Walaupun sekarang mereka berdua tidak memiliki hubungan lagi, tapi didasar hati yang paling dalam Sehun masih peduli dengan pria itu.
Ia seakan yakin, jika kondisi Luhan tidak baik-baik saja. Ia juga mendengar jika Luhan telah bercerai dengan istrinya sejak setahun yang lalu. Ia ingin melihat kondisi pria itu tapi selalu ia urungkan karena janji. Dan kini ia merasa jika hati kecilnya mengatakan ia harus mengecek keadaan Luhan jika tidak ingin mendapatkan kabar lebih buruk lagi.
Ia dengan amat sangat tidak enak menyuruh orang kepercayaan-nya untuk mencari tahu keberadaan Luhan. Ia hanya ingin memastikan jika keadaan pria itu baik-baik saja.
•
•
Luhan terbangun dari sofa. Ternyata ia semalam tertidur disofa. Dilihatnya ruang tamu apartementnya berantakan sekali. Dan ada tumpahan botol minuman keras yang mengenai lantai.
"Aish, tampaknya aku harus menyuruh cleaning service membersihkan apartement ini." Luhan merasakan mual diperutnya, efek alkohol yang ia tenggak semalam. Ia muntah-muntah di kloset duduk. Karena kakinya sangat lemas sekarang ini, ditambah pusing kepalanya mengakibatkan . "Shit!" Umpatnya kasar karena hidupnya sangatlah buruk. Bahkan saat ini kondisinya sangat kacau. Untuk berdiripun ia sulit bahkan kepalanya sakit, akibat terlalu banyak mengkonsumsi minuman keras.
Hari ini ia tidak bisa bolos karena ada penandatangan penting dengan clien, sehingga ia tidak dapat bolos. Ia lalu mencuci mukanya agar tidak kusut. Sungguh ia merasa jika seperti ini terus bisa-bisa ia mati muda. Cih! Mengenaskan! Keluhnya.
Ia sengaja tidak mandi, karena efek alkohol yang tinggi membuat kepalanya sakit, bahkan mandi pun ia malas. Untuk menghilangkan bau badan, ia menyemprotkan banyak parfum ketubuhnya. Setelah dirasa cukup ia mengganti bajunya.
Ia memilih stelan jas berwarna cokelat tua dengan kemeja putih serta sepatu kulit hitam mengkilat tak lupa jam tangan merek Rolex bertengger apik ditangan kirinya. Setelah dirasa penampilannya sudah rapi ia ambil kunci mobil sport putihnya siap membelah jalan.
Luhan berjalan dikoridor lantai apartement ini. Tampak kanan dan kiri pintu-pintu bertuliskan nomer-nomer apartement, seperti kamar hotel.
Ia sampai di depan lift, ia tekan tombol lift. Tujuannya adalah basemen dimana mobil sport putih yang mamanya siapkan untuknya terparkir cantik disana sebagai sarana akomodasi selama ia di Korea.
Pintu lift terbuka, ia pun masuk ke dalam lift. Begitu pintu lift tertutup. Tak lama tiga orang manusia berjalan menuju lift tanpa melihat kearahnya.
"Appa- appa, janji ya minggu besok appa harus mengajak kami ke zoo." Pinta sosok bocah 5 tahun bernama Ziyu.
"Ne, appa janji akan mengajakmu dan Baekhyun Saem ke Zoo." Jawab pria yang diyakini ayah dari bocah tersebut. Iya, dia adalah Sehun dan bocah 5 tahun itu adalah Ziyu. Saat ini Sehun, Ziyu dan Baekhyun berjalan menuju Lift untuk mengantarkan bocah ini ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
A WIND FLOWER.
FanfictionBagai bunga dandelion yang ditiup angin, terbang tinggi membumbung ke angkasa.