3. Honeymoon?

6.6K 571 5
                                    

"Soo, kita mau kemana?"
.
.
.
.

[Nana POV]

"Jeju." Jawab Kyungsoo

"KITA MAU KE JEJU?!"

"Hei.. gak usah teriak gitu kali."

"Gimana nggak, kan aku nggak bawa baju, nggak ada persiapan juga. Kenapa tiba-tiba?"

"Udahlah, baju sudah siap disana. Udah lengkap semua disana."

[Kyungsoo POV]

"Emang ngapain kita ke Jeju?" Tanya Nana

"Honeymoon"
'Aih.. keceplosan'

Tapi karena aku bilang begitu, mata Nana membelalak tak percaya.

Aku langsung menariknya dan Check in, karena sebenarnya sudah direncanakan dari awal kalau mau honeymoon di Jeju, hanya saja itu cuma rencana.

"Kita benar mau ke Jeju?" Tanya Nana sekali lagi

"Ya. Kalau kau tanya lagi aku akan meninggalkanmu disini."

"Yah, kan katanya honeymoon, kenapa kamu mau ninggalin aku disini?" Ucapnya

"Kan nggak sepenuhnya Honeymoon. Aku juga mau ke perusahaan Ayah yang disana." Jawabku yang membuatnya cemberut dan mempoutkan bibirnya, lucu. Sangat lucu.

.
.
- Nana, wanita yang pertama kali dekat denganku setelah ibuku. Wanita pertama yang menyentuhku, wanita pertama yang menciumku, wanita yang mudah bergaul dengan orang lain, dan satu-satunya istriku. -

ok, bahas Nana nya berhenti, sekarang tentang aku.

.

- Aku, lelaki yang bahkan tidak pernah berbicara dengan orang lain selain ibuku dan pembantu di rumah, di kantor? Sangat jarang aku berbicara dengan pegawai perempuan. Karena sekretarisku juga bukan perempuan, laki-laki. Aku, langsung setuju dengan perjodohan ini, karena aku rasa, sudah waktunya aku menikah. Dan, karena aku tidak pernah dekat dengan wanita, aku meng-iya kan perjodohan ini.-

4 Jam berlalu.
Aku dan Nana sudah berada di Jeju. Kita sudah berada di kamar hotel, yang sebenarnya hotel milik keluargaku sendiri. Saat ini, Nana merebahkan dirinya diatas ranjang dan menutup matanya, tidak lama dia lalu duduk diatas ranjang.

"Kau mau jalan-jalan?"

Akhirnya aku berani membuka percakapan.

"Tentu. Ayo" jawab Nana semangat.
.
.
.

[Author POV]

Mereka berjalan di sekitar pantai dan berakhir duduk du tepi pantai yang sedikit sepi ini. Hening. Itulah yang mereka rasakan. Mereka sibuk menikmati udara yang sangat menyejukkan ini. Hawa yang nyaman dan damai.

"Hm.. Aku boleh memanggilmu apa?" Tanya Nana tiba-tiba

"Maksudmu?" Kyungsoo berbalik tanya pada Nana dan menatapnya bingung.

"Yah, seperti pasangan pada umumnya. Sangat canggung kalau aku memanggilmu dengan namamu."

"Terserah kamu, kamu sudah pernah menjalin hubungan kan sebelumnya? Aku tidak banyak tahu tentang hubungan."

"Baikalah. Ehmm.. Yobo? Chagi? Suamiku?" Jawab Nana disertai tawanya.

Kyungsoo ikut tertawa mendengar kata terakhir 'Suamiku?' Itu terasa sedikit, 'aneh'

"Chagi sepertinya nyaman." Jawab Kyungsoo.

Nana merapatkan duduknya dan ia merangkul tangan Kyungsoo, lalu menempelkan kepalanya di bahu Kyungsoo.

"Aku akan berusaha mencintaimu, Chagi." Ucap Nana.

Entah mengapa, jantung Kyungsoo berdebar nggak karuan. Ia tersentuh dengan kalimat Nana. Tapi, dia masih terngiang-ngiang dengan apa yang dikatakan Chanyeol, Mantan pacar Nana.

"Hmm.. Na-"

"Chagi. Kau harus panggil aku Chagi." Potong Nana saat Kyungsoo ingin memulai percakapan.

"Chagi, aku ingin tahu."

"Ya? Apa?" Tanya Nana lalu melepaskan rangkulannya dari tangan Kyungsoo dan menatap Kyungsoo.

"Apa yang dimaksud tadi? Chanyeol? Apa maksudnya?" Kyungsoo menatap Nana.

[Nana POV]

"Apa yang dimaksud tadi? Chanyeol? Apa maksudnya?"

Kyungsoo menatapku, seperti seseorang yang sangat ingin tahu, dan tatapannya sungguh menakutkan. Dia pasti marah. Karena aku tidak pernah mengatakan tentang masa laluku. Bukan tidak pernah, lebih tepatnya tidak ada kesempatan.

"Ah, Itu.."

"Tolong jawablah yang jujur, chagi." Ucap Kyungsoo dengan nada memohon dan wajahnya yang selalu tampan itu memandangku.

Ahh, Kyungsoo meluluhkan hatiku. Ini tidak adil. Mengapa aku bisa cepat luluh seperti ini? Bagaimana dengan Kyungsoo? Dia bahkan tidak menunjukkan kalau tertarik padaku. Dia sangat susah menyukai orang lain.

"Dia hanya berbohong, dia tidak mengatakan yang sebenarnya. Itu hanya untuk membodohimu. Dari dulu dia seperti itu. Meskipun aku sudah putus dengannya."

"Mengapa begitu?"

"Yah, dia selalu berfikir, kalau aku hanya miliknya. Dia menyukaiku. Tapi aku selalu menolaknya dan akhirnya aku menerimanya tetapi hubungan kita hanya 1 minggu.

Dan aku terimakasih padamu Chagi. Karena berpura-pura tidak mempercayainya. Padahal kau ragu kan?" aku senyum tipis, lalu menunduk. Tak percaya dengan apa yang aku katakan, aku bisa sejujur ini dengan seseorang yang baru kukenal.

"Apa yang dimaksud dia tadi, Urusan? Urusan apa?" Tanya Kyungsoo lagi.

'Ah, aku harus menjawab apa? Apa aku harus jujur? Bagaimana jika dia membenciku setelah aku berkata jujur?'

"Nana?"

"Ah, ya?"

"Kenapa melamun? Kamu tidak mau membicarakannya?"

"Bukan begitu-"

"Ceritalah, aku akan mendengarnya. Walaupun itu sangat susah kau ungkapkan. Kita sepasang suami istri sekarang, nggak usah ragu ataupun malu."

"Baiklah, jadi gini.." Kyungsoo menunggu perkataan Nana.

"Sebelum kita bertunangan, dia mengajakku ke sebuah Motel, dan hampir memerkosa ku. Aku bahkan tidak percaya dia seperti itu. Sebelum dia membuka semua bajuku, aku kabur dan meninggalkan dia sendiri..

..Yah, intinya seperti itu. Dengan mantan-mantanku yang sebelumnya juga seperti itu. Seperti yang aku katakan sebelumnya, Mereka hanya menginginkan tubuhku dan uangku."

[Author POV]

Kyungsoo diam. Dia tidak menanggapinya. Dia menatap Nana dalam, seperti mencari kebohongan dimatanya. Ia menarik dagu Nana dan menyetarakan wajahnya dengan wajah Nana.

"Kau jangan lupa, aku tadi bilang kalau kau mengandung anakku."

Vote vote


I'll Try to Love You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang