14. Berempat?

4.3K 342 0
                                    

[Author POV]

"Kyungsoo-ssi." Suara lelaki menyapa Kyungsoo.

Nana menoleh, melihat siapa yang memanggil nama suaminya itu.

"Suho Sunbae?" 

"Jun Myeon-ssi?"

Kyungsoo melihat kearah Nana dan Jun Myeon bergantian.

"Annyeong Nana-ssi." Sapa Suho. Atau Jun Myeon itu.

"Annyeong." Sapa Nana balik  sambil memberikan senyumannya.

Nana dan Suho saat itu putus baik-baik. Bukan karena Suho yang menginginkan tubuh atau harta Nana. Suho pengecualian. Saat itu..

[Nana POV]

*Flashback*

"Nana, mianhae. Aku harus pergi ke luar negeri. Ini bukan keinginanku, aku harus melanjutkan bisnis ayahku yang ada disana. Maafkan aku, tidak bisa melanjutkan hubungan ini. Aku harap suatu saat kita bertemu lagi dan kita menjadi teman baik." Ucap Suho yang menunduk di kursinya.

Kami sedang berada di Cafe, dekat dengan sekolahku SMA. Lagu dari Yoon Mi Rae yang berjudul "I Will Listen to What You Have to Say." terdengar keras di dalam cafe. Tidak banyak orang disini.

Suho tidak berani menatapku sama sekali. Aku yakin dia pasti memikirkannya berkali-kali. Tapi bagaimana lagi? Keputusan ayahnya tidak dapat diganggu gugat. Kalau beliau mengatakan ini, pasti harus dituruti. Apalagi kami sudah menjalin hubungan sejak 1 setengah tahun yang lalu.

"Gwenchana. Kau harus menuruti apa katanya sunbae." Ucapku dengan senyum terbaikku.

"Aku akan menunggumu." Ucapku lagi.

"Aniya. Jangan menungguku, Na. Aku akan lama berada disana. Dan kau pasti akan menemukan lelaki yang lebih baik dariku. Jangan menungguku, tolong. Tapi, aku mohon kita menjadi teman. Teman terbaik. Mianhae." Ucapnya menatapku. Tetapi menunduk lagi setelah berkata 'Mianhae.'

"Oh, Arasseo. Aku tidak akan menunggumu. Kau pasti juga menemukan perempuan yang lebih baik daripada aku. Dan.. tentu saja kita akan menjadi teman baik." Ucapku tersenyum lagi. Walaupun aku bahkan menahan air mataku untuk turun.

Yah. Paling tidak saat ini Suho tersenyum. Walaupun aku tahu dia memaksakan senyumnya itu. Dia tidak ingin aku bersedih. Yah.. buat apa bersedih, dia hanya menuruti kata orang tuanya.

"Ah, jangan lupa. Jika kamu menikah nanti kabari aku." Ucapnya sambil tertawa ringan.

"Hahaha.. Iya. Akan 'ku beritahu."

'Aku ingin menikah denganmu Suho sunbae.'

*Flashback Off*

[Nana POV]

"Bagaimana kabarmu?" Tanyaku sambil menoleh kearahnya yang sudah duduk di kursi sisa, Kyungsoo yang menyuruhnya duduk disana.

"Aku baik-baik saja. Ah, kenapa kalian tidak mengundangku saat pernikahan kalian? Aku teman kalian kan?" Ucapnya sambil tertawa.

'Ya. Teman.'

"Hehe, mianhae. Apa kamu masih tinggal di Amerika?" Tanya Kyungsoo.

"Tidak. Aku sekarang tinggal di sini. Aku melanjutkan bisnis yang disini. Yang di Amerika mungkin Papaku." Jawab Suho

"Kenapa kau kembali?" Kali ini aku yang bertanya.

"Salah satunya karena aku ingin bertemu kalian." Jawab Suho.

"Ah, ya. Jun Myeon adalah anak rekan bisnis ayahku. Kita sudah seperti saudara."  Ucap Kyungsoo menjelaskan padaku.

Dunia memang sempit. Aku menikah dengan teman dari mantan pacarku.

"Wah, ternyata kamu juga mempunyai nama Suho?" Tanya Kyungsoo pada Suho.

"Itu nama panggilan oleh teman-temanku." Jawab Suho.

"Ah, sudah menikah?" Tanya Kyungsoo lagi, sedikit melirik padaku.

Aku menunggu jawabannya. Suho menatap kearahku dengan tatapan aneh. Aku membalas menatapnya dengan tatapan butuh jawaban.

"Sudah." Ucap Suho mengalihkan pandangannya ke gelas yang dia pegang lalu meminum wine yang didalam gelas tadi.

'Sudah? Jinjja? Kenapa aku sakit hati? Ini bukan apa-apa kan? Aku juga sudah menikah. Bahkan akan segera menjadi ibu.'

Aiish. Jinjja. Aku menunduk kecewa sekarang. Ah, memang nasibku seperti ini.

"Wah.. kenapa tidak memberitahuku?" Kyungsoo bertanya.

"Hehe. Mian. Karena aku ingin mengatakannya langsung padamu. Haha." Ucapnya tertawa ringan.

"Ayo kapan-kapan kita berlibur bersama. Berempat." Ucapnya lagi.

Berempat? Tentu saja dengan Istrinya.
.
.
.
.

[Author POV]

8 Bulan Kemudian..

"Sayaang.. jangan lupa minum susumu. Sudah 'ku buatkan." Teriak Kyungsoo dari bawah.

Kyungsoo yang buatkan? Yah. Benar. Memang dia yang membuatkan. Dia tidak akan merepotkan pelayannya membuatkan susu untuk istrinya.

Nana berjalan keluar dari kamarnya menuju ruang makan. Dengan perutnya yang sudah besar.

"Aaah."
.
.
.

Vote vote

I'll Try to Love You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang