Angel Part 7

94 8 0
                                    

Saya sarankan di part ini baca sambil dengerin lagu secret base-kimi ga kureta mono

______

Bisma kini berdiri tepat dibelakang Shafa tanpa sepengetahuan Shafa. Ia menusuk balon yang ada ditangannya dengan jarum dan duaarr, balon meletus, bersamaan dengan itu Shafa langsung pingsan.

"Shafa, lo.. Lo kenapa?" ucap Bisma yang panik.

Rafael langsung memukul Bisma dengan sekuat tenaga hingga Bisma tersungkur, sudut bibir Bisma juga mengeluarkan darah.
Para siswa langsung berlarian ketempat perkelahian.

Rafael mencengkeram erat kerah baju Bisma. "Apa yang kamu lakukan? Apa kamu bodoh? Itu membahayakannya." teriak Rafael hingga otot-otot dilehernya terlihat sangat jelas.

"So..sorry gue nggak tau." ucap Bisma.

Rafael kembali memukul Bisma. Ia benar-benar marah pada Bisma.

"Rafael, hentikan!" Joe berusaha menarik Rafael tapi Rafael malah mendorongnya.

"Aku tidak akan memaafkanmu. Ingat itu! Dan kalau sampai terjadi sesuatu pada Shafa. Aku akan membuat perhitungan padamu." ucap Rafael dengan mata yang di penuhi amarah.

Rafael melepaskan cengkeramannya pada kerah baju Bisma dengan kasar.
Ia beralih ke Shafa yang tak sadarkan diri.

"Apa yang kalian lakukan? Cepat hubungi orang kesehatan!" teriak Rafael memarahi orang-orang di sekitarnya.

Joe dan Ilham membantu Rafael membawa Shafa ke UKS.
Suzu menggenggam erat celana olahraganya. Baru kali ini ia melihat Rafael semarah itu. Bahkan sampai menitikkan air matanya. Rafael benar-benar mencintai Shafa.

~

"Shafa, bertahanlah! Shafa." ucap Rafael mengguncangkan tubuh Shafa.

"Jangan di guncang!" ucap sang dokter.

Reza menyentuh pundak Rafael dan membawanya menjauh.
"Tenanglah Raf. Biarin dokter yang nanganin ini." ucap Reza.

Rafael mengepalkan tangannya dengan sangat kuat. Menangis, ya, ia menangis.
"Gue bodoh. Gue nggak bisa jaga dia dengan baik. Gue nggak bisa nepatin janji gue buat jaga senyum dia." ucap Rafael.

"Apa yang lo katakan? Ini bukan kesalahan lo." ucap Suzu yang tak kuat menahan air matanya melihat Rafael menangis. "Jangan nyalahin diri lo Raf!" lanjutnya.

~

plak.. Yola menampar Bisma dengan kuat.

"Apa lo gila ha? Lo tau nggak sih Bis, itu bahaya buat dia." ucap Yola dengan mata yang berkaca-kaca.

"Sorry yol. Gue nggak tau. Niat gue, cuma mau buat kejutan." ucap Bisma menyesali perbuatannya.

"Apa lo tuli hah? Berulang kali gue cerita tentang Shafa. Tapi lo masih nggak ngerti juga! Gue benci lo Bis." ucap Yola.

"Yol, maafin gue. Gue menyesal Yol." ucap Bisma.

"Kalau sampai terjadi sesuatu yang fatal sama Shafa, gue nggak akan pernah maafin lo." ucap Yola kemudian melangkah pergi.

"Yol!" panggil Bisma, tapi Yola tak memperdulikannya.

~

Semua siswa kelas 11.B berkumpul di kelas. Menatap Shafa yang tengah ditangani dokter penuh dengan ke khawatiran.

"Hentikan Raf! Hentikan!" Suzu sekuat tenaga menahan tangan Rafael supaya tak lagi memukul tembok. Pasalnya tangan Rafael sudah berdarah karna berulang kali memukul tembok. Rafael benar-benar tidak bisa mengendalikan emosinya.

AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang