Bisma berjalan dengan cepat menuju ruangan tempat Shafa di rawat. Ia dengar dari Yola kalau Shafa dibawa kerumah sakit semalam. Jadi sepulang sekolah Bisma bergegas menuju rumah sakit. Ia membawa parsel dan juga setangkai mawar merah."Permisi!" ucap Bisma sembari membuka pintu ruangan.
Mama Shafa memandang kearah pintu dan menyambut Bisma dengan senyuman. "Masuklah." ucap mama.
"Bisma!" ucap Shafa tersenyum.
"Ini tante!" Bisma memberikan parselnya pada mama Shafa.
"Aduh, pakai bawa bawa segala." ucap mama Shafa.
"Nggak papa kok tante." jawab Bisma.
"Duduk Bis." ucap Shafa.
"Ah!" jawab Bisma yang kemudian duduk di kursi yang dekat dengan tempat Shafa berbaring.
"Ah ini!" ucap Bisma memberikan bunga mawarnya pada Shafa.
"Terimakasih ya!" ucap Shafa.
"Dia nggak begitu suka mawar, dia sangat suka carnation." sahut mama Shafa sambil tertawa kecil.
"Mama!" tegur Shafa.
"Lain kali aku bawain." ucap Bisma.
"Mama cuma bercanda kali Bis." ucap Shafa.
Bisma hanya menanggapinya dengan senyuman lebar.
"Mama keluar sebentar ya." ucap mama.
"Un." jawab Shafa disertai anggukan kepala.
Bisma dan Shafa memperbincangkan banyak hal. Bahkan keduanya sesekali tertawa ketika ada bahasan yang konyol.
~
Rafael membuka pintu ruangan Shafa. Baru saja ia hendak masuk, tapi matanya dengan jelas melihat Bisma tengah menyuapi Shafa. Rafael langsung mengalihkan pandangannya, samar-samar terdengar suara gertakan giginya karna sangat kesal.
"Gue mau ke toilet." ucap Rafael lalu berlalu pergi.
"Raf!" Dicky mencoba menahannya, tapi Rafael tetap pergi.
Shafa meraih handphonenya, menghubungi Rafael, ini hanya salah paham. Rafael pasti mengira yang tidak-tidak. Shafa menghubunginya lagi saat Rafael tidak mengangkatnya, tapi tetap saja Rafael tetap tidak mengangkatnya.
"Gimana keadaan lo?" tanya Reza.
"Sedikit lebih baik!" jawab Shafa. "Rafael marah ya?" tanya Shafa memandang keluar.
"Dia bilang sih tadi mau ke toilet." jawab Joe.
"Sini ikut gue!" Yola menarik dasi yang dikenakan Bisma. Membawanya keluar ruangan.
"Lo tu apa-apaan sih Bis, pake nyuapin Shafa segala!" omel Yola.
"Gue cuma mau nebus kesalahan gue waktu itu. Itu aja kok." ucap Bisma.
"Harus dengan nyuapin dia? Enggak kan?" marah Yola. "Bis, gue mohon. Jangan kacauin kebahagiaan Shafa. Kalau lo emang mau berteman sama dia, ya sewajarnya aja." ucap Yola.
"Gue suka sama dia!" ucap Bisma.
Rafael yang baru saja lewat tanpa sengaja mendengar itu. Dan Yola terkejut melihat keberadaan Rafael beberapa meter di belakang Bisma.
"Gue...."
"Cukup!" ucap Yola memotong perkataan Bisma.
"Yol, Apa hanya Rafael yang boleh suka sama Shafa? Apa hanya Rafael yang boleh dekat dengan Shafa? Gue juga berhak jatuh cinta dan deket sama dia." ucap Bisma semakin membuat Yola tertegun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel
FantasySeorang pria meninggal akibat kecelakaan. Tapi arwahnya masih bergentayangan dan bisa dilihat oleh semua orang termasuk teman-teman sekolahnya. Itu semua karna ia memiliki satu harapan besar. Apa harapan itu? Ketahui jawabannya dengan membaca cerita...