Four - Jerk Joker-

1.2K 102 45
                                    

"ahhh.. jelek..jelek" gerutunya ketika sooyoung melihat bayangannya sendiri didalam kaca besar yang tergantung di loker khusus karyawan wanita itu.

Ia nampak frustasi dengan penampilannya kali ini. No make up? Tidak juga, ia menggunakan BB cream tipis lalu lipgloss berwana soft untuk hari ini, rambutnya lurus alami tanpa ia blow, tidak jelek sih tapi sudah dua hari ia tidak keramas. Baju yang ia pakai hanya kaos hitam lengan panjang dengan jeans panjang murah berwarna navy dan itu dipadukan dengan tas canvas berwarna pink dan coklat kesayangannya yang sudah cukup usang. Ditambah lagi ia harus memasukan semua buku tebalnya kedalam tas itu.

"ahh.. apa boleh buat" sooyoung pasrah dengan apa yang ia lihat didepan cermin. Ini memang gaya sehari-harinya dan ia nyaman dengan hal itu. Tapi kali ini berbeda, seorang Direktur utama dari KSJ corporate mengajaknya untuk bertemu dan penampilannya kali ini sungguh berbeda dengan malam itu. Saat itu ia tampil dengan makeup sempurna dan lipstik merah yang merona. Kemeja ketat hitam serta rok ketat diatas lutut yang memamerkan paha jenjangnya itu mampu menarik perhatian semua orang yang melihatnya. tetapi sekarang? Penampilanya sungguh menyedihkan  jika harus disandingkan dengan seorang Directur utama.

"ahh..kau kenapa sih?ini bukan kencan sooyoung ah! Kau jangan over pede seperti ini" sambil berjalan kearah mobil si Jerk Joker itu, sooyoung berulang kali memukul-mukul kecil kepalanya.

Jisoo mengintip gadis yang tengah terdiam didepan mobilnya dengan ujung matanya yang tajam. Melihat si lemon yang tengah mengerutu serta memukul-mukul kepalanya itu membuat pria dingin ini tersenyum tipis. "Lucu" kira-kira itu yang sedang hatinya utarakan saat ini.

"sudah selesai mengerutunya?aku sudah lama menunggu..cepat naik" ia membuka setengah kaca mobilnya, berbicara lurus sambil melihat jam tangannya yang mungkin harganya 50 kali lipat dari harga sewa apartement kecil milik sooyoung.

Sooyoung tanpa berkata apapun dengan pasrah masuk kedalam mobil Bugatti Veyron keluaran terbaru itu. Ia duduk resah didalam sana, memasang seat beltnya dengan tangannya yang bergetar cukup hebat. Ia bukannya takut, rasa takutnya terhadap lelaki sudah hilang sebenarnya setelah ia bertemu banyak lelaki dengan sifat dan karakteristik mereka yang berbeda-beda. Getaran kali ini berasal dari dalam hatinya.

Jisoo mengemudikan kemudinya dengan kecepatan yang sedang. Tatapan matanya yang dingin terus memandang kearah depan, kearah jalan serta rambu-rambu jalan yang tentu saja harus ia patuhi. Ia seperti sedang seorang diri mengemudikan mobil mahalnya itu, sama sekali tidak memperhatikan park sooyoung yang sedang terhanyut dalam pikirannya sendiri. Ia sungguh benci dengan suasana yang awkward seperti ini.

Benar, mereka berdua hanya diam. Hanya ada suara mesin yang lembut serta klakson dari mobil lain yang ada diantara mereka. Sesekali sooyoung mencuri pandang pada pria yang ia juluki jerk Joker karena senyumannya yang misterius serta dingin.

Banyak pertanyaan seputar Jisoo yang berputar-putar dikepala sooyoung kali ini sehingga itu mengakibatkan teori-teori ekonomi yang ia pelajari dikampusnya menghilang sudah dari kepalanya.

"apa yang membuat Jisoo bersikap seperti ini?"

"apakah ada yang salah dengan diriku malam itu sehingga ia harus repot-repot mencariku?"

"apakah ia akan menghabisiku karena tidak terima dengan sikapku?"

"tidak mungkin! Kan dia yang merendahkanku, kenapa aku yang disalahkan?"

"AHHHH!! Entahlah!!" tanpa sadar sooyoung setengah berteriak setelah ia bertengkar dengan pikirannya sendiri.

"upsss..maaf" setelah sadar akan kisruh yang ia timbulkan, wajah sooyoung memerah, tenggorokannya terasa sakit kali ini, ia menyesali sikap diluar kendalinya.

STAND BY ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang