Sixteen -Cruel Destiny-

971 61 57
                                    

SOOYOUNG SIDE

Malam masih panjang dan kini aku bersamanya, merasakan kehangatan tubuhnya yang seakaan telah menjadi satu dengan hangat tubuhku. Tangan kekarnya masih melingkar kuat ditekuk pinggangku, merangkulnya kuat seakaan tidak ingin melepaskan tubuhku yang saat ini hanya dilindungi oleh selimut tebal putihku.

Nafasnya yang mulai teratur terdengar jelas ditelingaku, jemarinya sedari tadi tidak berhenti mengelus lembut rambutku yang sedikit yang berantakan. Rasa hangat dari tekuk bahunya yang aku jadikan bantalan kepalaku saat ini terasa jelas ditekuk leherku.

Kami berdua masih terdiam memandang lurus kearah langit-langit kamarku yang sudah sedikit tua. Pandangan mata kami bedua kosong, seperti engan mengakhiri suasana nyaman diantara kami, seperti engan menanti fajar yang pastinya akan membuat kami berpisah, membuat aku melepas pelukannya dan kejadian nyaman ini akan menjadi salah atu memory indah dalam hidup kami nantinya.

"sungjae-ya" aku memanggi namanya, memecah keheningan yang sebelumnya tercipta dengan sempurna

"hmm.. ?" ia hanya bertanya singkat, namun ia semakin mendekap tubuhku erat, kembali menyalurkan rasa nyaman yang sekarang bisa aku rasakan menjalar keseluruh bagian tubuhku.

"kau..kau apakah benar-benar mencintaiku?" aku bertanya, namun seketika bibirku kembali tekatup, merasa bodoh dengan pertanyaanku. Namun, itulah yang benar-benar ada didalam hatiku.

Ada kekhawatiran besar dalam hatiku terhadap hubungan ini. Banyak bagian dariku yang belum ia ketahui. Banyak keburukan dalam diriku yang aku simpan rapat-rapat dari dirinya, banyak rahasia kelam yang seakaan kini tengah terkunci rapat didalam diriku yang Hina. Sungjae hanya mengetahui diriku yang lain, sungjae hanya tau aku yang bagaikan seorang Angel dimatanya, ia tidak tau jika sesungguhya aku adalah Dark Angel yang memiliki dua sisi, memiliki dua sisi kehidupan layaknya Siang dan Malam.

Di Siang hari mungkin aku bertingkah sebagai Angel yang selalu tersenyum, bertingkah sopan serta menutup tubuhku. Tapi, ia tidak tau aku yang seperti Malam hari, aku yang gelap, menjual tubuhku demi sebongkah uang, meniduri para lelaki belang dan Bahkan ia tidak tau bahwa sang malam pernah bertukar peluh dengan Sang Bulan, kakaknya sendiri.

Aku mungkin sangat menikmati hubungan itim kami tadi. Tetapi, ada berjuta keraguan yang seolah-olah memenuhi setiap relung hati serta pikiranku.

"apakah ini benar?"

Pertanyaan itulah yang sedari tadi berputar disekitar kepalaku. Apakah ini semua sudah benar?

Aku rasa dengan memilih Sungaje, aku tidak akan pernah sepenuhnya lepas dari Jisoo. Lelaki itu, sang Joker adalah kakak kandungnya, bagaimana kuatnya usaha kami untuk saling menjauh hanya akan berakhir dengan sia-sia. Ditambah lagi, perasaan diantara kami bukan lah cinta semalam, yang hanya karena kenikmatan kami bercinta lalu melupakan segala rasa nikmat itu dipagi hari. Bukan! Cinta kami bukan One night love, kami pernah merasakan cinta yang cukup tulus, cinta yang tercipta dari hati. Sama halnya seperti cintaku pada sungjae,yang aku sadari lebih besar dari cintaku pada kakaknya.

"Tapi, apakah ini semua benar?"

Bukankah lebih baik aku meninggalkan keduanya? Kembali pada hidupku yang seperti biasanya tanpa ada perasaan yang di sebut 'Cinta' . bukankah lebih baik jika aku kembali menjadi zombie yang menjual tubuhku, berpura-pura senang , berpura-pura menikmati hubungan Sex yang tanpa Cinta itu?

Perlu diketahui, aku merasa sangat kotor malam ini, merasa Hina dan bahkan aku merasa sangat jalang. Aku meniduri dua orang saudara kandung, aku tidur dengan keduanya, sama-sama menikmati kenikmatan tulus yang mereka hantarkan pada tubuh dinginku.

STAND BY ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang