SOOYOUNG SIDE
Aku berjalan menembus gelapnya langit malam yang mulai menyelimuti dunia yang benderang. Mataku sedari tadi menangkap sepatuku yang menendang terus menerus batu kerikil kecil yang seperti tengah tersesat diatas jalan beraspal ini. benar, batu kecil itu seperti aku yang tersesat, sendirian mencari arah hatiku.
Masih teringat jelas dalam pikiranku ketika tanganku yang hangat mulai merasakan dingin kembali, ketika ia melepaskan dekapan hangat jemarinya.
Masih tergambar jelas matanya yang menatap pilu menembus pandangan sendu mataku.
"Sooyoung ah.. now I realized that I shouldn't be in your heart, just erased my name and Good bye"
Kata-kata terakhir dari Jisoo masih terdengar jelas ditelingaku, menusuk relung hatiku yang masih belum rela menerima situasi ini tetapi, apa boleh buat. Memang ini yang seharusnya terjadi, aku harus merelakan salah satu dari mereka untuk pergi. Dan apakah keputusanku ini sudah tepat? Tentu tidak.
Kini mataku meninggalkan kerikil kecil itu, memandang kembali kearah langit yangs sedikit mendung malam ini. Sang rembulan, mulai ditutupi oleh sekumpulan awan hitam yang menghalangi cahayanya. Jisoo si Bulan yang cahaya indahnya mulai harus ia hilangkan dari hatiku.
"Sooyoung-ah" suara hangat dari sang mentari membuat pandanganku menjadi datar, menatap pada sosok cerah yang tengah menyandarkan tubuhnya pada pagar lusuh apartement kecilku. Ia memasukan kedua lenganya pada saku hoddienya yang besar. Lelaki itu menatap hangat kepadaku, memberikan senyumannya yang menyilaukan persis seperti kilauan cahaya mentari, ada sedikit raut khawatir yang ia sembunyikan dibalik senyumanya.
"Sungjae-ya" aku berlari kecil mendekatan tubuhku pada sosoknya yang kini tengah berdiri tegak dihadapanku
"kau kenapa ada disini? Kenapa tidak tunggu didalam saja? Malam ini kan ding.."
Belum sempat aku melanjukan rasa khawatir yang ingin aku sampaikan padanya. Kini sudah aku rasakan kehangatan tubuhnya yang menyelimuti setiap jengkal pori-pori kulitku. Dekapannya yang hangat seakaan membuatku melupakan segala kegelisahan yang sebelumnya membeku dalam hatiku. Kini hanya ada rasa nyaman yang menyelimuti, rasa nyaman yang merupakan daya tarik utama sang super Yook.
"Sungjae-ya" aku menyebut namanya, kaget akan sikapnya yang mampu membuat hatiku berdetak kencang.
Tidak ada jawaban apapun darinya, hanya heningnya malam yang setia melihat kehangatan diantara kami.
Aku rasakan lingkar leherku yang sebelumnya hangat akibat dari suhu tubuhku yang telah merasakan hantaran hangat dari dekapan sungjae kini berubah dingin. Aku rasakan ada yang melingkar disana, benda tipis yang terasa dingin tiba-tiba membuat aku membuka mataku.
Angin kecil menerpa kami, membuat rambut sehabuku sedikit berterbangan, membuat tekuk leherku bisa terlihat dengan jelas.
"Sungjae-ya.. apa ini?" aku kembali memanggil namanya ketika aku rasakan jarinya sedikit menyentuh tekuk leher belakangku, tengah sibuk mengaitkan sesuatu disana.
Setelah selesai dengan fokusnya, kini ia merengangkan dekapannya. Menatap pada dadaku yang telah dihiasi oleh perak kecil dengan inisial J yang polos, tanpa ada hiasan permata mahal diatasnya, namun ini sangat indah bagiku. aku tidak peduli dengan harganya, aku peduli terhadap ketulusan hatinya.
"J?" aku bertanya, sambil menyentuh lembut Inisial 'J' tersebut kemudian mengallihkan tatapan bingungku pada matanya yang lembut
"J for JOY" ia masih tersenyum, dan mengeratkan kembali jemari besarnya yang mengait pada kedua sisi bahuku
KAMU SEDANG MEMBACA
STAND BY ME
FanfictionPlease stand by me just a little bit more Untill I can smile at you when I see you If you aren't seeing someone I'll be just behind you "Please stand by me" Cast : Park sooyoung Kim ji soo Yook sungjae Im hyunsik Kang seulgi Kim yeri Chenle NCT