(23) Hanya Maaf

45 5 0
                                    

Seketika hati masih enggan
Bibir terkatup pilu
Sendu terus memicu
Kebungkaman merajalela

Tahukah kau wahai pengagumku
Aku takut melukaimu
Atas dasar hati yang kumiliki
Kata ini tak dapat terucap

Biarlah segala predikat gantung kau cap
Asal dosa tak menguntitku
Lantas kau tak akan mengutukku

Maafkan daku pengagumku
Bukan bermaksud hatiku
Melukai bahkan menyayat hatimu

Hanya kejujuran yang ingin kupupuk
Sekarang dan waktu yang akan datang

Terima kasih yang sudah membaca puisi ini. Happy momen ya with
~lika liku di udara~

Rentetan Puisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang