Sayup sayup pilu kini merasuki kembali
Menginfeksi setiap jalan nadiku
Menyesakkan relung kalbukuAku rapuh ditelan waktu berkepanjangan
Memerankan lakon upik abu
Menangisi setiap celah kehidupan
Berpacu waktu dalam kerisauanMengapa aku tak boleh bermimpi?
Mengapa aku tak boleh berharap?
Hingga hilang arah dan tujuanKerisauanku semakin mendera atas hukum yang tak ku tahu
Kalbu dan pikiranku bertarung semuBolehkah upik abu bermimpi?
Terima kasih yang sudah membaca puisi ini. Happy momen ya with
~lika liku di udara~