Chapter 3

168 10 0
                                    

Hanya karena pernah terluka, tak berati kamu harus takut mencinta. Ada seseorang yg tepat untukmu di luar sana.
*****

Dengan malasnya,Aldi hanya bisa mendengarkan semua pelajaran yang sedang di hadapinya.
Hanya bisa masuk dari kuping kanan dan keluar lagi di kuping kiri.
Entah apa yang sedang di pikirkan nya. Tiba-tiba lamunan Aldi bubar ketika ada suara ketukan pintu.

Tok..tok...tokk...
"Assalamualaikum Bu ina"

"Waalaikum'salam Bu endah." Semua murid menjawab serempak beserta Bu ina.

"Saya kesini mau mengantar murid baru kelas ini"

"Oh iya mari bu silahkan masuk."

"Eh kamu sini,ngapain masih di pintu segala." ketus Bu endah

Biasa aja kelesss,gini-gini gue juga punya kuping. Batin Mila kesal

Dengan langkah yang sangat malas,aku pun hanya bisa mengangguk atas perintah Bu endah.

"Ini bu saya titip anak baru ini" Ucap Bu endah
"Baik Bu" ucap Bu ina

Bu endah pun pergi meninggalkan kelas ini.

Kalo aja pintu itu engga dibuka dua-dua nya,mana bisa keluar noh ondel-ondel kota tua. Batin Mila

"Nah kamu boleh perkenalan dulu"

Aku hanya bisa mengangguk kan kepala, "Baik Bu"

"Perkenalkan nama saya Camila putriansyah,kalian bisa manggil saya Mila" ucap Mila singkat

Mata Aldi pun langsung melotot dengan sendirinya. Cewe yang baru saja ia tabrak di koridor,ternyata murid baru?

"Kenapa lo! kaya orang kesurupan aja" Cetus Dino yang sedari tadi memperhatikan aldi

"Biasa lah no,paling bakal jadi target ke seribu seratus lima puluh enam ribu juta." Timpal arkan

"Bacot deh" ketus Aldy singkat

"Aldy,arkan,Dino bisa engga sih kalian serius dalem belajar" tanya Bu ina

"Lah kan ini lagi ada Q&A dari murid baru Bu" Timpal Billy dengan muka tanpa dosa

Kaya gini nih kalo punya temen otak udang, udah tau lagi perkenalan eh malah Q&A.
Untung aja temen,kalo engga udah habis kali. Batin Aldy sambil menampilkan senyumnya.

Semua murid pun tertawa.

"Diem kamu billy!" ucap Bu ina kesal

"Kamu Mila,silahkan duduk di bangku yang kosong itu." ucap Bu ina

Mila pun hanya bisa melengos pergi dan beranjak pergi ke tempat persinggahan nya.

Ini anak engga liat gue apa pura-pura lupa sih ? Gerutu aldi

"Hay,kenalin nama gue faya"
"Camila,panggil aja Mila"
"Semoga kita jadi temen deket iya" Ucap faya dengan bersemangat sedangkan mila hanya bisa tersenyum.

Pelajaran IPA pun berlangsung dengan khidmat.
Tetapi berbeda dengan mila,ia sama sekali tidak mudeng apa yang di jelaskan Bu ina tadi. Mungkin efek masih new kali ya.

Bel istirahat pun berbunyi dengan indah nya.

"Tau aja tuh bel,kalo perut gue lagi minta diberi asupan" ucap faya

"Lo ikut ke kantin atau gue temenin keliling sekolah" ajak faya

"Lo duluan aja." Timpal Mila dengan wajah malas

"Oh oke gue duluan ya"

Setelah faya meninggalkan mila sendiri,Mila hanya bisa menenggelamkan wajah nya di tangan mungil nya.
Dan 1 2 3 detik Mila sudah berlarut dalam dunia mimpi nya.

Ah ni cewek jutek nya kelewatan banget sih,oh gue tau mungkin dia kembarannya angry birds kali. Batin aldi yang seraya pergi meninggalkan mila.

Aldi pun berjalan dengan santai nya menuju kantin yang merupakan barak terpenting dalam sekolah.

Sesampainya Aldi disana,ternyata dia kalah cepat oleh anak-anak sekolahan ini. Kantin telah di penuhi oleh ribuan manusia.
Sampai pedagangnya hanya keliatan sepucuk kepala mereka.

"Woy itu bakso gue cengek" Suara Billy kesal

"Pak mana nih mie ayam saya,saya sudah ngantri dari tadi nih. Pilih kasih deh bapak" ucap Dino

"Bego lo,kalo jalan liat dong.Hampir aja siomay gue tumpah" ucap arkan sadis

"Cengek ini napa piringnya ngga bagus sih?" suara Rio

Aldi pun hanya bisa melengos sabar akan sikap teman-teman nya itu. Dan aldi ikut bergabung bersama teman-temannya

"Biasa aja makannya,gue bisa beli semuanya sama pedagang nya juga bisa." ucap aldi yang sedang memperhatikan arkan

"Lagian lo ngeliatin makanan gue kaya gitu" ucap Arkan dengan posisi tangan memegang erat siomay.

Aldi pun hanya bisa terkekeh.

Mila terbangun dari tidurnya,karena rasa lapar yang menyerang perut dia. Mungkin sahabat karib dalam perut nya sudah minta diisi.

"Ah sialan kenapa coba harus laper" ketus Mila

Mila berjalan menuju kantin dengan kaki yang sangat males tetapi perut yang sangat bersemangat.
Dan setelah sampai di kantin.....

"Masha allah! Ini Kantin atau posko bencana alam sih" Gerutu Mila

Mila pun berjalan menuju bangku yang sedang di tempati oleh faya.
Tetapi tiba-tiba saja.....pyarrrrrr
Mila tidak sengaja menabrak seorang senior yang sedang membawa makanan.

Seketika kantin hening seperti kuburan.

"Eh goblok lo kalo jalan liat-liat dong" ucap Sera senior Mila yang sedang marah

"Sorry"

"Anyingg!! Apa lo bilang?" Sera yang sudah menahan amarahnya

"Lo engga denger tadi gue bilang apa,hah?"

"Biasa aja lo," ucap Sera seraya mendorong Mila

"Jaga tangan lo iya!" ucap Mila dengan emosi yang sudah memuncak

"Lo yang salah,lagian kenapa nabrak gue"

"Dasar lo kembaran hantu budeg,udah gue bilang sorry!! Masih kurang jelas?" ketus mila

Mila pun pergi meninggalkan Sera yang sedang memendam amarah dia .
Seraya semua anak tertawa dengan lincah nya.

"Hebat noh mila bisa ngelawan Sera kaya begono" gerutu Rio

"Aldi aja belum tentu bisa iya engga nyuk" timpal Billy

"Ngaco aja lo" balas aldi

Tanpa Mila sadari,ternyata aldi memperhatikan nya secara diam-diam.

Hebat!!
Hanya itu kata yang pantas untuk mila, yang masih berstatus anak baru.

****

Gimana chap ini?
Seru kah?
Bosen kah?
Ceppo kah?
Atau terserah kalian deh

Vote and comment berharga

Salam sayang
W➖nathasya



All I ASKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang