Chapter 23

72 9 0
                                    

Semilir angin sore,mengenai pori-pori kulit siapa saja yang berada di sini.
Matahari mulai menghilang secara perlahan-lahan dan diam. Dua insan manusia ini,masih saja terus memandang dengan kontak matanya.

Aldi tersenyum kecut. "Gue udah tau koh jawaban nya." lantas menghela napas dalam. "Thank's udah mau dengerin kata hati gue."

Mila menahan ketawanya. "Marah nih,nanti mewek lagi." godanya

Aldi hanya membalas dengan senyuman. Senyuman yang ia paksakan.

"Gue belum selesai ngomong al. Dengerin dulu sampai akhir." kata Mila

Lantas Aldi mengernyitkan dahinya. "He,em." balasnya singkat

Mila menatap Aldi. "Maaf..." katanya dengan wajah yang menunduk. "Gue ngga bisa nolak." ujung bibirnya tertarik membentuk sebuah senyuman manis.

Aldi kaget,setengah tercengang. "Maksudnya?"

"Ngga ada pengulangan ucapan." ucapnya sambil melirik ke arah Aldi yang sedang tersenyum.

Bagai bak di samber bledek. Aldi sangat senang karena Mila menerima nya. Seandainya saja waktu bisa di putar kembali,ia ingin satu kali saja mendengar kan ucapan Mila 5 menit tadi.

"Jadi.." kata Aldi

"Jadi apaan? Jadi jin,jadi setan,jadi banci?" jawab Mila

"Kita pacaran?" itu bukan merupakan sebuah pertanyaan, tetapi sebuah pernyataan.

Mila hanya membalas nya,dengan mengangguk-angguk kan kepalanya.

****

"Double wow,triple omegadd! Gue engga salah denger nih?" suara Faya terdengar di ponsel berwarna biru milik Mila.

Mila membenarkan posisi tiduran berubah menjadi posisi duduk. "Beneran fay. Gue seneng banget."

"Hmmm. Kaya nya pernah ada yang ngomong nih,ngga bakal jatuh cinta sama si ketos. Tapi kenapa sekarang pacaran yah?" sindir Faya

Skakmat.

"Apaan deh lo,itu kan dulu beda sama sekarang keleussss."

"Nyelak aja lo." suara Faya

Dari sebrang sana,terdengar suara Mila tertawa. "Anyingg deh elo,bikin envy gue aja." suara Faya

"Kapan nyusul sama Billy?"

"Anjirr..sampai rafflesia Arnoldi berkembang,gue juga ngga bakal mau." kata Faya dengan suara yang di buat-buat.

"Najizz lo,karma tau rasa!"

"Udah ahh,gue ngantuk angeddzz nih." suara Faya

"Alay." cibir Mila

"Night Mila yang tidak jomblo lagi."

"Night too Faya calon Billy."

Suara telpon terputus.

****

A

ku jemput kamu iya. Kita berangkat sekolah bareng.

All I ASKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang