Chapter 30

85 9 1
                                    

"Kamu,seseorang yang bisa membuat aku tersenyum setiap saat."

*****

Pagi ini,dengan seulas senyum Mila menjalani hidupnya seperti biasa. Sekolah. Ini kewajiban yang layak nya harus Mila jalani. Bukan layak lagi tapi wajib!

Ia menuruni anak tangga satu demi persatu,tampil dengan seragam kebanggaan sekolahnya. "Mila berangkat."

Dinda,seorang wanita paruh baya yang entah mengapa ada sedikit perubahan dalam dirinya. "Sayang,makan dulu."

"Mila buru-buru mah."

"Makan dulu." Dinda mulai berceloteh.

"Iya iya deh." akhirnya Mila menuruti apa mau Mama nya.

"Berangkat sama siapa?"

"Sama Aldi."

Dinda mengernyitkan dahi nya. "Siapa Aldi?"

1 detik! Mimik wajah Mila berubah. "Anu-?"

"Pacar?" shoot! Satu tembakan perkataan.

Mila cengengesan, "Mama pinter."

"Mama engga larang kamu buat pacaran,tapi inget! Sekolah juga terpenting!"

"Mila pacaran nya sehat koh mah." ucap Mila yang sekarang sudah selesai makan. Dan bergegas untuk berangkat.

"Alesan aja." Dinda tersenyum.

"Iya udah Mila berangkat dulu." Mila berdiri dari duduknya, dan berpamitan kepada Dinda. "Assalamualaikum."

"Waalaikum'salam." jawab Dinda.

***

Kamu dimana?

Mila berjalan menelusuri koridor sekolah. Mengecek ponselnya yang entah mengapa tidak berdering saat ia mengirim pesan untuk seseorang.
Semilir angin menyapu rambutnya.
Cantik,satu kata buat Mila!

"Udah 2 hari Aldi engga ada kabar." Gumam nya. Sedih.

"Kenapa gue jadi depresi kek gini." kata Mila seraya memegang kepala nya yg sedikit berdenyut.

Matanya sekilas mengamati seseorang yg sedang termenung di bangku taman sekolah. Paras nya seperti Aldi
Tapi jika Mila salah tangkap orang,bisa-bisa malu.

Mila mendekati dengan langkah pelan,2 langkah lagi ia semakin mendekat.

Tai! Hp nya ia pegang,tapi pesan dari gue engga di bales.

Mila berdeham. "Misi mas! Ponsel nya buang aja tuh,tau ada SMS engga di bales."

Aldi tersenyum. "Kamu."

"Kenapa? Kaget tertangkap basah disini?"

Lagi-lagi Aldi hanya tersenyum. "Kangen."

Mila mengamati raut wajah Aldi. Ada hal yang engga beres. "Suruh siapa 2 hari ngilang kek gini? Engga lucu!"

"Gue sibuk mil."

Deg. Gue? Tanya Mila dalam hati.

"Oh sibuk." jawab Mila acuh.

Aldi berdiri hendak pergi meninggalkan Mila. "Gue cabut dulu yah."

Mila hanya mengangguk dan terus mengangguk. Mengamati sosok bahu yang terus pergi menjauh,dan akhirnya hilang!

Ia terduduk lemas,air mata nya ingin sekali keluar. Jika kalian menganggap ia lemah,kalian salah perkiraan.
Kenapa hanya kata 'gue' ia bisa langsung menangis?
Sejak Mila mempunyai hubungan khusus dengan Aldi? Tidak sama sekali Aldi memanggil Mila dengan kata 'gue'.

All I ASKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang