From : Mama aldi
Ayla,jangan lupa dateng ke acara Om sama Tante iya.Begitupun isi pesan singkat Mama aldi untuk Ayla. Gadis kecil aldi yang sudah berteman selama 13 tahun lamanya. Tetapi seketika rasa sayang itu berubah dengan dratis nya menjadi rasa benci yang tidak bisa terbalaskan.
"Seandainya aja lu masih ada disini Anne." ucap Ayla
"Maafin gue." sebulir butiran halus mendarat di pipi mulus Ayla.
"Terima kasih buat kesempatan yang elo kasih buat gue,gue ngga akan pernah lepasin aldi untuk kedua kalinya." ucap Ayla menatap kearah luar jendela.
(Mila POV)
Gadis mungil dengan bola mata hazel sedang menatap pantulan wajahnya di cermin. Tangan kanan nya bermain lincah dengan berbagai macam kosmetik. Wajah imut nya sudah terpoleskan make-up ala kadarnya.
"Dandan udah,sekarang tinggal milih baju nih." ucap Mila
"Mampus,pake baju apa gue!"
Mila mengambil dress merah tanpa lengan, "Masa gue pake ini sih,kaya emak-emak nih." di lempar nya baju itu ke atas kasur Mila.
Ruang kamar Mila yang tadinya sudah rapi seperti kamar-kamar ratu pada umumnya,sekarang sudah ancur seperti kapal pecah. Dari mulai baju-baju yang sudah berserakan di lantai,high heals yang juga berserakan di lantai. Kamar Mila sudah tidak layak lagi di sebut sebagai kamar.
"Astaga!! Gue bingung!!" histeris mila
Dinda masuk ke kamar Mila, "Ya ampun,kamar kamu habis di bom?"
Mila menengok ke arah Dinda, "Mila bingung ma."
"Ada apa? Baju kamu udah jelek-jelek? Mau beli lagi atau gimana?" ucap Dinda berjalan ke arah Mila.
"Mila mau ke acara pesta temen ma."
"Terus." tanya Dinda
"Iya Mila,bingung pake baju apa?"
Dinda menghembuskan napas, "Biasanya aja engga serempong gini."
"Pilihin dong ma." pinta Mila
Dinda berdiri lalu berjalan ke arah dress biru dongker tanpa lengan yang di balut hiasan-hiasan sederhana, "Pake ini aja,cocok buat kamu."
Mila mengambil baju yang dipilihkan Mama nya, "Mila coba dulu deh."
Dinda menatap foto-foto keluarga nya yang terpampang jelas di dinding kamar Mila. Dua gadis kecil sedang tertawa menampilkan lesung pipinya.
Itu hanya kenangan beberapa tahun silam.Mama rindu kamu sayang. Batin Dinda
"Mah,bener nih cocok buat Mila?"
Dinda mengusap air matanya dan berbalik menatap Mila, "Cantik."
Mila tersenyum, "Bener kan ma,Mama engga bohongin Mila kan?"
"Engga."
"Terus pake sepatu apa mah?"
Dinda mengambil high heals tidak terlalu tinggi yang berwarna biru dongker,serupa dengan baju yang ia pakai.
Mila memeluk dinda dengan erat, "Makasih ma,udah ada di saat mila lagi kesusahan."
Dinda membalas pelukan Mila, "Selagi Mama engga sibuk,mama tetep ada disisi kamu."
Tinn....tinn...tin.....
"Tuh udah ada yang jemput." ucap Dinda
"Ya udah mila pergi dulu ya mah,assalamualaikum." pamit Mila dengan mencium tangan Dinda
![](https://img.wattpad.com/cover/86409069-288-k178543.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
All I ASK
Teen FictionBagi kita,cinta selalu sempurna. Bukankah cinta itu menyakitkan?? Apa yang harus di sempurnakan dan nyatanya kita akan berpisah? Lalu saat dia berkata, "Aku ingin putus." aku merasa dunia ku terguncang. Mungkinkah kata-katanya ambigu? Atau,aku saja...