Chapter 16

84 10 0
                                    

Mila menatap sekeliling isi rumahnya,sepi. Ia tersenyum miris,rumahnya tak sehangat dulu kini keheningan selalu mendominasi keadaan rumahnya. Walaupun orang tua mila sedang berada di rumah. Ia rindu kenang-kenangan pada beberapa tahun silam.

Namun,percuma saja waktu yang terlewat tidak bisa terputar kembali. Seandainya saja waktu seperti musik favorit yang bisa ia putar setiap detik,menit,jam. Namun sayang itu hanya sebatas kata seandainya.

Mila menghembuskan napas lelah,ia beranjak dan berjalan menuju ruang kantor mama nya.

Tok...tok...tok....

"Mam,mila boleh masuk." izin Mila

"Engga di kunci sayang." suara Dinda mama Mila

Mila membuka pintu lalu berjalan ke sofa, "lagi sibuk mam?"

Dinda melepaskan kacamata nya, "seperti biasa."

"Udah malam mam,kenapa ngga tidur aja?" tanya Mila

"Nanti aja,udah sana kamu tidur dulu. Besok kan sekolah?" perintah Dinda

"Belum ngantuk." jawab Mila

"Iya udah sana masuk kamar kamu,ganggu mama aja sih!"

Mila menatap mata Dinda, "mama engga kangen Mila?"

"Kangen." jawab singkat Dinda

"Kenapa mama engga mau natap mata mila,kenapa mama ngga mau meluk mila,kenapa mama engga nungguin mila belajar terus kenapa mama engga mau lagi buatin coklat panas buat Mila?" pelupuk mata mila sudah bergelimang air mata yg akan siap meluncur ke pipinya.

"Mama sibuk. Lagian kamu udah gede bisa ngapa-ngapain tanpa Mama kan?"

Mila menarik napas dalam, "tapi apa salah nya sih? Seorang ibu yang terus berada di sisi anak nya,walaupun dia udah gede? Apa itu salah?

Dinda mengebrak meja, "Stop mila,kalo kamu kesini cuma mau ngomong hal ngga penting kamu. Mending sekarang kamu keluar?

"Apa mila boleh minta permintaan."

"He,em." suara Dinda

"Biarkan mila jadi Putri kecil mama di setiap detik,menit,jam dan selamanya." ucap mila dan melenggang pergi.

Dinda menatap punggung mila dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Kamu bakal jadi Putri kecil Mama untuk selamanya nak. Batin Dinda

Mila membuka pintu kamar yang bertuliskan Mila room,lalu mendaratkan badan nya di kasur empuk. Pikirannya berkecamuk,entahlah mengapa ia bisa begitu lantang mengucapkan isi hatinya kepada mama nya.

Drtt..drtt..drt...Ponsel mila berdering.
Dengan gerakan cepat,mila mengambil ponselnya dan mengusap nya. Ternyata pesan dari aldi?

Aldi bego🙉 : mil?

Tanpa menunggu waktu,mila membalas pesan dari aldi.

Mila kutub : paan?

Aldi bego🙉 : sibuk engga?

Mila kutub : g

Aldi bego🙉 : keluar yuk?

Mila kutub : dh mlm BEGO

Aldi bego🙉 : makan batagor doang juga di persimpangan rumah elo?

Mila kutub : mls

Aldi bego🙉 : ya elah baru juga jam 9

Mila kutub : gue cwe bego!!

Aldi bego🙉 : temenin napa,kan gue traktir juga🙏🙏

Mila kutub : y elh hrg 5 rbu jg,gue bs bli sndri klssssss!!!!!!!!!

Mila kutub : udh sna prgi ah,gnggu tdr gue ja sh!!!

Mila kutub : bye

Aldi bego🙉 : ya udah gue pergi sendiri aja

Mila kutub : njrr lu mrh hah??

Aldi bego🙉 : Au ah👹👹

"Sorry al,gue ngga bisa nurutin kemauan elo." gumam Mila

Ia menatap langit-langit kamar yang bercat biru muda. Tiba-tiba saja bayangan wajah aldi saat sedang tersenyum,melamun dan tertawa terlintas di benak mila. Mila mengerjapkan matanya,telapak tangannya menyentuh dadanya.

"Kok deg-degan?"

Kedua alisnya menaut,kemudian bangkit menjadi duduk. "Wah ada yang ngga beres nih sama jantung gue,ko setiap inget aldi jantung gue deg-degan gini sih."

"sabodo teing atuh ah,hanya perasaan saja." ucap Mila

Aldi menyimak jalanan besar kota Jakarta yang padat oleh kendaraan.
Hembusan angin malam menyentuh sekujur tubuh aldi. Ingatan-ingatan nya mulai muncul di benak aldi.

Aldi menatap kerumunan bintang-bintang, "Lo yang mana yah an?"

"Kayanya elo yang paling bersinar deh di antara yang lainnya." senyum aldi

Aldi menghembuskan napasnya, "gue sendirian,gue butuh elo disini Anne?"

Flashback on

"Aldi,anne pengin deh jadi bintang."

"Kan kamu ada di bumi masa mau jadi bintang sih?" ucap aldi

Anne tertawa, "ih aldi mah bodo banget si. Maksudnya kalo Anne udah ngga ada di dunia,Anne pengin jadi bintang yang paling bersinar."

"Ko Anne ngomong nya gitu sih?"

Anne tersenyum, "makhluk hidup pasti bakal bertemu dengan kematiannya."

"Tapi anne harus janji,Anne ngga boleh ninggalin aldi. Biar aldi aja yang pergi dulu terus  seharinya baru Anne." jawab aldi

"Ko gitu sih?" tanya Anne

"Karena aldi engga sanggup kalo anne pergi duluan,nanti aldi sendirian."

"Kita liat takdir aja yah."

Aldi mengangguk-angguk.

Anne menunjuk salah satu bintang, "aku pengin jadi bintang itu."

"Emang kenapa?" tanya aldi

"Itu namanya bintang Sirius,bintang yang akan terus menyinari bumi walaupun keadaan bumi sedang tidak baik." jelas Anne

"Bagus yah?" tanya aldi

Anne mengangguk-angguk kan kepala

Flashback off

Pipi aldi sudah di banjiri oleh derasan air matanya. Dada nya sesak jika mengingat kenangan masa lalunya.
Aldi tidak bisa menyalahkan dirinya sepenuhnya,karena masalah ini bukan semua nya karena aldi.

"Al." panggil seorang gadis.

Suara itu? Suara gadis yang dulu sangat amat ia sayangi,tapi sekarang rasa sayang itu sudah berubah menjadi rasa benci yang tidak akan pernah terbalaskan.

Aldi menengok dan mendapati Ayla sedang duduk di sebelahnya, "gue udah pernah bilang ke elo,jangan pernah lagi nemuin gue apalagi bicara sama gue.!!!

Bibir Ayla gemetar, "Apa yang harus gue lakuin biar elo bisa maafin gue."

"Pergi jauh dari gue dan jangan pernah lagi muncul di hadapan gue." bentak aldi,lalu pergi meninggalkan Ayla yang masih terisak.

"Ini ngga semua nya salah gue aldi!!!" teriak Ayla

Hancur? Itulah yang ayla rasakan sekarang. Sedih? Iya Ayla sangat sedih kehilangan sahabat kecilnya sekaligus orang yang ia sayangi. Marah? Tentu,tapi buat apa ayla marah dengan kondisi seperti ini. Kecewa? Tidak,karena ayla hanya sebatas mantan teman kecil.

"Gue benci takdir."
"Kenapa gue harus di hidupkan di dunia,tetapi kehidupan gue ngga bisa happy ending?"
"Gue sayang sama elo al."
"Maaf."

Beribu-ribu kalimat,ayla lontarkan dengan sekuat hati.












All I ASKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang