NB: Body worshiper and Detailed XD HAHAHA
Minhyuk melajukan mobilnya perlahan. Sedangkan dirimu masih membayangkan beberapa adegan dari film yang tadi kau tonton dengan kekasihmu, Minhyuk, di bioskop. Film dengan latar kerajaan dan berating dewasa itu tidak disangka kalian akan menghadirkan adegan dewasa.
Kau masih bisa mengingat bagaimana sang pangeran menyetubuhi salah satu pelayan kerajaan. Kau. Sangat. Mengingatnya.
Kau menggelengkan kepalamu. Mencoba untuk menghilangkan adegan jahanam itu dari kepalamu.
Minhyuk yang melihat dirimu seperti itu memanggil, "Kenapa sayang?"
Kau terlonjak. Seakan sedang ditangkap basah melakukan kejahatan, "Ahh.. Tidak, tidak apa-apa."
Minhyuk tersenyum. Kembali menumpukan pandangan ke jalan.
Kau merasa gerah dalam keadaan mobil dingin. Kembali ingatanmu berputar liar. Kau teringat saat kau dan Minhyuk pergi berenang tiga hari yang lalu. Kau sangat takjub dengan otot perut kekasihmu itu. Ternyata di balik sifat ceria dan lembutnya kepadamu, ia memiliki tubuh yang sangat. Hmmmm.. Hot.
Otot perutnya, aliran air yang jatuh dari rambutnya dan mengalir ke leher Minhyuk membuatmu merasa semakin panas. Kau menggigit bibirmu. Kau harus bertahan. Kau akan segera sampai di rumah dan berpisah dengan Minhyuk. Pasti kau bisa menghilangkan pikiran-pikiran kotormu itu. Walau kau ingin sekali memeluk tubuh Minhyuk dengan keadaan tidak berbaju dan menyatukan alat vital kalian, kalian tidak akan bisa melakukannya. Minhyuk sangat anti dengan hal itu. Menurutnya, itu bisa dilakukan bila kalian sudah menikah. Terkadang kau kesal dengan pemikirannya. Sangat konyol.
Minhyuk kali ini tidak menyadari gelagatmu. Ia masih fokus pada jalanan di depannya. Kau melihat wajahnya dari sampingm. Bibir merahnya. Hidung mancungnya. Rambut hitamnya. Pipinya yang halus. Kau terkesan seperti sedang memuja seorang idola. Like a fangirling?
Kau teringat dengan ciuman singkat kalian pertama dan terakhir kalinya sekitar dua minggu yang lalu. Hal ini juga dilakukan karena kau menintanya pada Minhyuk sebagai hadiah ulang tahunmu.
Tanpa sadar, kau mendesah, membayangkan bibir Minhyuk menyatu denganmu. Lidah kalian saling menyapu. Dan... "Sayang, ada apa?"
Kau sadar. Wajahmu memerah.
Sudah terlanjur, batinmu. Kau mengarahkan tanganmu pada paha Minhyuk. Minhyuk terkejut. Ia tidak berbicara namun menunjukkan raut wajah heran.
"Tidak akan ada hubungan sexual. Aku hanya ingin memberikan sesuatu padamu. Tetaplah mengemudi. Lebih pelan lebih baik," kau mengucapkan kata-kata itu.
Minhyuk merasakan bulu halus pada lengan dan lehernya berdiri. Tanganmu langsung menuju pada resleting Minhyuk, langsung membukanya dan memegang penis Minhyuk yang masih terbungkus dengan boxer. Kau langsung teringat saat kalian berenang, kau ingat bagaimana bagian bawah Minhyuk tergambar dari balik celana renang ketatnya. Tidak dalam keadaan terangsang, namun kau pastikan bahwa itu sudah besar.
Entah mengapa Minhyuk menggigit bibir bawahnya. Ia melihat sekilas ke arahmu yang menatap tanganmu saat sedang memainkan penisnya yang masih tertutup boxer. Minhyuk merasa tidak ada salahnya kali ini ia membiarkan kau melakukan apapun. Tidak ada hubungan sexual, bukan?
Kau mengeluarkan penis Minhyuk dari dalam boxer. Kau takjub melihat penisnya. Bayanganmu soal besar dan panjangnya selama ini ternyata sedikit meleset. Ini lebih dari yang kau bayangkan!
"Kau.. Besar ya?" Tanyamu nakal.
Minhyuk mencengkram steer mobil. Suara lirihmu membuat tubuhnya merasakan panas.
Kau menaik turunkan tanganmu. Mencoba untuk memijit setiap bagian panjang penis kekasihmu. Kau melihat eskpresi Minhyuk. Ia masih menggigit bibir bawahnya. Seolah tidak ingin sebuah suara keluar dari mulutnya.
Kau mengerling nakal. Menambah kecepatan tanganmu. Kau meremasnya sesekali, "Sayangghh..."
Akhirnya kau mendengar suara itu.
"Tetap fokus. Perlahan, agar kau tidak kehilangan kendali," perintahmu pada Minhyuk.
Kau melepas tanganmu dari penis Minhyuk. Minhyuk langsung mengarahkan wajahnya padamu, kecewa?
"Aku ingin mengikat rambutku."
Kau ikat rambutmu sebelum akhirnya mengarahkan kepalamu ke bagian bawah Minhyuk. Kau mengecup pelan ujung penisnya. Memainkan lubang penisnya dengan lidahmu.
"Sayanghh.. Janganhh menggodakuu.." Rintih Minhyuk.
Kau tersenyum disela kegiatanmu. Entah mengapa kau akhirnya memutuskan untuk memasukkan penis Minhyuk ke dalam mulutmu. Minhyuk merasakan basahnya isi mulutmu menyapu kulit penisnya. Lidahmu bergerak menyusuri pembuluh darah yang terasa. Minhyuk menahan nafas nafsunya. Namun tidak bisa. Detak jantungnya bertambah dan ini semakin menambah deru nafasnya.
Kau semakin cepat menaik turunkan kepalamu pada penisnya. Kau sangat suka dengan kegiatanmu ini. Dan kau mencintai barang yang ada di mulutmu. Bagaimana bisa Minhyuk tidak pernah membiarkannya merasakan penisnya ada di dalam vaginamu. Keterlaluan.
Kau merasakan penis Minhyuk semakin memanas dan kau semakin liar menggerakkan kepalamu. Kau ingin Minhyuk tahu bahwa rasa nikmat yang saat ini dirasakan oleh Minhyuk tidak akan pernah sebanding dengan rasa nikmat bila vaginamu yang menyelimuti penisnya.
Semakin cepat dan kau merasa penis Minhyuk sedikit berkedut. Saat mulutmu bermain dengan setangah bagain atas, tanganmu tidak melepas setengahnya lagi. Memijitnya. Memberikan sensasi yang luar biasa bagi Minhyuk.
Akan keluar, batinmu. Kecepatan tangan dan mulutmu bertambah.
Minhyuk menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan, "Ahhhh...."
Suara Minhyuk menggeram kuat. Kau merasakan aliran sperma masuk ke dalam tenggorokanmu. Kau melepas kepalamu dari penisnya dan spermanya sedikit tercecer di pinggir bibirmu. Kau melihat Minhyuk mengatur nafasnya. Sungguh sangat indah, batinmu.
Minhyuk yang semula memejamkan matanya kini menatapmu yang sedang tersenyum menang, "Kau harus bertanggung jawab, sayang."
Kau menelengkan kepala, "Untuk?"
"Aku tidak akan mengantarkanmu pulang ke rumah. Kita cari tempat sepi."
-end-
Vote dan Comment yaaa :)
YOU ARE READING
Monsta X Mature Stories 21+
FanfictionCerita-cerita dewasa Monsta X! Let's rock Monbebe! Love Changkyun!