Hyungwon X You

4.1K 81 4
                                    



Kau merasakan pipimu memanas akibat tamparan seorang pria di depan, kekasihmu, Minhyuk. Setelah berargumen dengannya sekitar 20 menit, ia dengan mudahnya melayangkan tangannya kepadamu. Hatimu sakit, sangat sakit. Lebih sakit daripada pipimu yang mendapatkan amukan darinya.

"Lihat, bodohnya aku mau menjadikanmu kekasih," ucapmu dengan air mata yang tak mampu dibendung.

Minhyuk menggertak giginya.

"Kau memang tidak tahu malu! Kau mendekatiku karena ingin mendapatkan orang yang sesungguhnya kau sayangi. Lebih biadab lagi kau menginginkan sahabatku sendiri. Dasar kau.." Kau menutup matamu melihat tangan Minhyuk kembali terangkat. Tamparan kedua?

Lima detik.

Lima detik lagi.

"Tidak seharusnya seorang laki-laki memperlakukan perempuan dengan sangat kasar," kau mengenal suara itu. Kau mengangkat kepalamu. Hyungwon, orang yang selalu ada di kala Minhyuk tak ada. Orang yang selalu menghiburmu bila kau bercerita tentang hubunganmu dengan Minhyuk yang semakin runyam.

"Aku ingatkan padamu untuk tidak pernah menemuinya lagi. Terlebih tidak untuk menyentuhnya," Hyungwon yang semula mencengkram lengan Minhyuk kini justru menghempaskannya.

Kau melihat wajah Minhyuk sangat kesal, namun tidak akan bisa setara dengan kemarahan Hyungwon, "Ayo kita pergi," Hyungwon menarikmu dan kau mengikutinya.

---***---

Hyungwon melumat bibirmu seolah ia tak ingin melepaskan. Kau memeluk lehernya, membiarkan lidahnya menyapu menyapa lidahmu. Kau menggerakkan kepalamu ke kanan, menekan wajahnya dengan milikmu. Kau menggigit bibir bawahnya, Hyungwon mendesahkan namamu, kau menambah sensasi dengan menghisap bibir penuhnya.

Kau merasakan kecupan Hyungwon turun menjalar ke arah tulang rahangmu. Kau sedikit mendongakkan kepalamu, membiarkan bibirnya merangsang lehermu. Kecupan, hisapan dan gigitan kecil kau rasakan terjadi di lehermu. Tak peduli apapun yang akan terjadi bila kau menggeramkan namanya, hanya kenikmatan yang kau ingin dapatkan darinya.

Kau sedikit membuka matamu yang sengaja kau tutup demi nafsu yang meningkat, kau bisa melihat seseorang melewati ruangan dimana kalian berada, "Setidaknya kita tutup dulu pintu itu," ucapmu pelan.

Hyungwon menjauhkan wajahnya dari lehermu, menelengkan kepalanya menuju ke arah pintu. Ia tertawa sebelum akhirnya menarik tanganmu menuju pintu, ia menekan tubuhmu dengan hingga posisimu kini berada di antara Hyungwon dan pintu. Kau tersenyum melihat matanya memancarkan gairah yang tak terbatas, hal ini membuatmu memberanikan diri memulai ciuman basah kalian.

Hyungwon menahan tubuhnya dengan tangan di sisi kepalamu. Ia membiarkanmu yang mendominasi ciuman, namun tidak dengan bagian bawah tubuh kalian. Ia menggesekkan penis berbalut celananya dengan vaginamu yang juga masih terbungkus dengan celana panjang. Kau merasakan sensasi benda keduanya yang bergesakan. Sangat nikmat membayangkan keduanya bertemu secara langsung, saling menghangatkan.

Kau mengarahkan tanganmu pada dadanya, memainkan ujung jarimu pada benda kecil yang menonjol di sana. Masih tertutup dengan kaos berkerahnya, namun kau bisa merasakan putingnya mengeras akibat apa yang kau lakukan. Hyungwon mencoba menelanjangi bagian bawah tubuhmu dan tubuhnya. Saat ia mendekatkan penisnya ke arah vagina telanjangmu, kau memperdalam ciuman kalian. Ciuman terlama yang pernah kau lakukan, ya, bukan dengan kekasihmu dulu, Minhyuk.

Penisnya menggoda klitorismu yang sudah licin karena kau sudah tak mampu menahan gairahmu hingga benda itu sudah basah. Licin namun nikmat, sungguh, membuatmu ingin merasakan hal itu dengan waktu yang lama, "Biarkan penismu menggodaku," ucapmu di tengah ciuman.

Hyungwon menyunggingkan senyuman, tangannya membimbing penis tegangnya di depan vaginamu, menuruti apa yang kau inginkan. Kau ikut menggerakkan pinggulmu, klitorismu seratus persen puas dengan kulit penisnya.

"Hyungwon-a, puaskan aku," pintamu.

Kau bangga memiliki orang yang mencintaimu seperti Hyungwon, ia tak perlu waktu panjang menurutimu.

"Ah-h-hyungwon-a," ucapmu tersendat ketika Hyungwon tak tinggal diam saat penisnya sudah ada di dalammu.

Kau mengistirahatkan kepalamu pada dadanya. Tubuhmu yang jauh lebih pendek darinya mencoba menjinjit agar sedikit sejajar dengannya. Hyungwon menyadari ketidaknyamananmu, kemudian mengangkat pantatmu, menahannya.

Hentakannya yang lembut namun intens membuatmu ingin meneriakkan namanya berulang kali. Kau memberi jarak kepalamu dengan dadanya, memperhatikan wajah tampannya. Kau tidak munafik, Hyungwon, orang yang baru saja menyelamatkanmu dari amukan Minhyuk itu sungguh sangat tampan.

"Aku mencintaimu," ucapnya ditengah memuaskan vaginamu.

Kau tersenyum, mengatur nafas seirama dengan gerakan tubuh kalian. Minhyuk lebih cepat mengungkapkan perasaannya padamu. Kau juga lebih cepat merasakan jatuh cinta padanya. Namun rasa cinta itu tak lagi terasa. Kau perlahan mengubah rasa itu, memindahkannya pada Hyungwon. Semakin yakin dengan keputusan tepatmu melakukannya karena Hyungwon membelamu tadi.

Kau meremas lengannya dan menegang, kau lebih dahulu mendapatkan puncak gairahmu.

"Ngh-h," desah Hyungwon seiring dengan rasa hangat yang memenuhimu.

Ia melemas, membiarkan ujung dagunya beristirahat di atas kepalamu. Ia merengkuhmu, "Bisa kupastikan kau tak akan mencari pria lain untuk menceritakan kesedihanmu. Karena akulah yang akan menggantikan posisi Minhyuk."

---***---

Kau melihat Minhyuk membulatkan matanya melihatmu baru saja keluar dari ruangan Hyungwon. Tangan Hyungwon tak sedetikpun meninggalkan tanganmu. Hyunwgon memang atasan kalian di kantor, namun kau sudah mengenalnya sejak lama.

Hyungwon berhenti di depan Minhyuk dengan kau masih di sisinya. Hyungwon menyunggingkan senyuman terliciknya, "Bila kau berani menyentuh kekasihku, jangan harap kau menikmati gajimu selama setahun."

Kau kini yang membulatkan matamu. Minhyuk mendengus, "Bisa juga wanita sepertinya menggodamu, bos?"

Hyungwon menarik tubuhmu, mengecup bibirmu tiba-tiba di depan Minhyuk sebelum akhirnya kembali menatap Minhyuk, "Akulah yang menggodanya. Tapi mungkin ia dulu bodoh, lebih tergoda dengan pria yang jauh lebih bodoh darinya. Ya, itu dirimu, Lee Minhyuk-ssi."

Kau bisa melihat Minhyuk menahan amarahnya, oh Tuhan, pria penuh emosi itu.

"Setidaknya ia tidak biadab seperti dirimu yang memanfaatkan seseorang demi orang lain," suara Hyungwon terdengar sangat tenang namun menenggelamkan.

Kau memiliki keberanian entah darimana setelah berhasil melihat raut wajah Minhyuk seakan sangat terpojok, "Minhyuk-a, sahabatku pernah mengatakan padaku bahwa ia akan dijodohkan dengan seseorang yang kaya. Ia sangat senang dengan hal itu. Jadi, jangan harap ia akan mau menerimamu. Mungkin ia menerima ajakan kencanmu karena ingin menghabiskan waktu."

Kau sangat puas melihatnya wajahnya yang terkejut bukan kepalang. Hyungwon tertawa, menarikmu meninggalkan Minhyuk yang mematung.

-end-


Vomment, please~ That's give me strength XD


YAY! Batch 3 selesai~ Duh emang kalo soal MX, ane mesum banget dah otaknya. Tapi, aku mau bilang, mungkin aku bakal jarang update. Karena udah mulai kerja~ *cieeee* Agak susah mikir mesum di kantor /digampar/ Tapi aku enggak akan ngelupain kewajiban (?) aku buat mikir mesum kok~ Shantai~

Batch 4 akan ada 2 request~ Daddy Shownu sama Threesome (YESSSS) Minhyuk + Kihyun! XD Gak nutup kemungkinan aku buat Threesome antara Changkkung (my baby) + Wonho! HAHAHAHAHA Abis Changkkung itu kan lakik ane, Wonho itu badan terpaporit ane buat mikir mesum selain si daddy XD Jadi, Bisa jadi di batch 4 cuma akan ada 4-5 cerita aja~

Batch 5 aku punya konsep sendiri, jadi di batch 5 nanti aku gak nerima request buat sementara yaaa~ Enggak bakal ngecewain kok tenang aja~~~

Monsta X Mature Stories 21+Where stories live. Discover now