Changkyun X You

5.1K 89 22
                                    

SYIT! NGELIAT POTONYA AJA AKU DEG-DEGAN! XD

GIVE ME SOME AIR~~~~



Shin Joongi, anakmu dengan suamimu, Shin Wonho, tertidur pulas. Kau mengelus kepalanya, memperhatikan bagaimana wajah anak laki-lakimu itu. Kau kembali mengingat suamimu. Segala yang ada pada Wonho, dimiliki oleh Joongi. Kau mengecup pipinya sebelum akhirnya kembali memperhatikannya.

Kulit putih, hidung, bibir dan telinga khas Wonho ada padanya. Kau sekali lagi terbuai dengan ingatanmu. Ingatan pertama kali kau bertemu dengan Wonho, menerima perasaannya, mengiyakan ajakan menikah, berciuman di depan altar, dan pertama kali kau memeriksa keadaan janin yang ada pada rahimmu. Semua berputar begitu cepat, terekam begitu lekat tanpa ada yang hilang.

Perlahan kau merasakan matamu memanas dan benar saja, air matamu mengalir di pipi. Kau menyekanya dengan punggung tanganmu, kembali mengusap pipinya dan kembali memberikan ciuman di sana. Kau memutuskan untuk tidak berlarut dengan kesedihanmu, mematikan lampu sudut kamar Joongi dan menutup pintunya.

Kau berjalan ke arah dapur, mengambil segelas air putih dan meneguknya. Setelah minum, kau berjalan ke arah ruang TV. Di salah satu sisi tembok ruangan itu masih tergantung foto pernikahanmu dengan Wonho. Kau merindukannya, sangat merindukannya. Kau mengarahkan pandanganmu pada foto lain yang tergantung di sebelahnya.

Sempat ditolak oleh ibu Wonho untuk menggantung foto itu di sana karena takut dirimu berlarut dalam kesedihan, kau bersikeras memberikan beribu alasan kepadanya demi menggantung foto tersebut. Awalnya, tidak hanya foto itu, semua foto Wonho, barang-barang yang berhubungan dengannya tidak diperbolehkan oleh keluarga Wonho dan keluargamu untuk berada di rumah. Dan sekali lagi, dengan gigih kau menolak keinginan mereka.

Sudah lima tahun Wonho meninggal akibat kecelakaan kerja, kau sangat terpukul dengan takdir yang menimpa dirimu. Disaat kau merasa sangat dilindungi dan dicintai oleh seseorang, disaat itu pula kau harus kehilangan perasaan itu. Rasa sakit di hatimu bertambah sakit ketika berulang kali Joongi menanyakan keberadaan Wonho. Beruntung usia Joongi yang terus bertambah, menambah sikap mandiri dan dewasa pada dirinya. Ya, di usianya yang sudah menginjak 6 tahun, Joongi seakan menggantikan sosok Wonho. Tidak rewel dan berusahan keras memberikan perhatian seorang anak kepada ibunya. Kau bersyukur dengan hadiah pemberian Tuhan, buah pernikahan kalian.

Saat pikiranmu masih bermain sendiri, kau mendengar bunyi bel pintu rumah. Kau melihat jam dinding sesaat, jam 9 malam. Siapa yang datang semalam ini, batinmu.

Kau menuju pintu, mengintip sebentar siapa yang datang, "Changkyun?"

Kau membuka pintu setelah mengetahui siapa yang datang. Kau melihatnya tersenyum, menunjukkan lesung pipi miliknya, "Hai, nuna."

Kau menyuruhnya untuk masuk. Mempersilahkannya duduk di sofa dan menyiapkan minuman untuknya. Saat kau membawa minuman untuknya, ia menerima secangkir air putih yang kau beri, kau tahu betul Changkyun tidak menyukai minuman lain selain air putih dan ice americano.

Changkyun adalah rekan kerjamu, tidak hanya itu, ia juga juniormu saat berkuliah dahulu. Kalian cukup dekat saat mengetahui bekerja satu kantor, namun tidak lebih dari hubungan antar rekan kerja. Semua berubah setelah Wonho meninggal. Changkyun menunjukkan bagaimana perasaannya padamu, perasaan seorang lelaki terhadap seorang wanita.

Tak mudah bagimu tentunya untuk menggantikan Wonho dengan Changkyun. Setelah tiga tahun ia berusaha meyakinkanmu, kau mulai membuka diri. Namun kau tetap belum menerima Changkyun sepenuhnya.

"Ini sudah malam."

Changkyun menenggak air yang kau berikan, tetap menunjukkan senyumannya, "Saat malam harilah nuna membutuhkan teman. Saat dimana nuna akan memikirkan Wonho hyung tanpa mempedulikan waktu tidur."

Monsta X Mature Stories 21+Where stories live. Discover now