Monsta X Mature Stories 21+

Minhyuk X You

Nb: Detailed XD Oya, disini ceritanya kalian udah punya anak cewek kembar. Namanya Lee Areum sama Lee Daeun. Oke, enjoy~

Kau masuk ke dalam kamar. Mengendap, mencoba agar anakmu dengan Minhyuk, Lee Areum dan Lee Daeun tidak terbangun. Kau melihat betapa damainya mereka ketika sedang tertidur. Suamimu menepuk pundakmu, berbisik, "Kau pasti sangat merindukan mereka."

Kau mengangguk antusias, "Aku ingin sekali mencium mereka."

Minhyuk dengan tegas menggeleng, "Jangan. Mereka sangat capek, sayang. Dan mereka baru saja tertidur lima belas menit."

Kau mengeratkan tanganmu, menahan geram karena tergoda untuk menciumi anak kalian. Terlihat wajahmu sangat memelas menghadap Minhyuk.

Minhyuk tertawa, ia mendekap tubuhmu, "Kau tidak ingin mencium appanya?"

Kau melingkarkan lenganmu pada lehernya. Hanya tersenyum tanpa melakukan apapun.

"Kau tahu, sayang? Aku sangat tersiksa selama dua minggu kau tinggal ke Jepang."

Kau menelengkan kepalamu, "Sudah kukatakan padamu untuk meminta omma membantumu menjaga Areum dan Daeun."

Minhyuk menggeleng, "Aku sama sekali tidak tersiksa karena anak kita."

Kau tahu apa maksudnya. Bagian bawah tubuhmu yang menempel pada bagian bawah tubuh Minhyuk sengaja kau gerakkan. Minhyuk menggigit bibir bawahnya. Kau tertawa. Mendekati bibir Minhyuk, mengecupnya dengan cepat.

"Kini kau mau menyiksaku?"

Kau kembali tertawa, lucu melihat bagaimana Minhyuk sangat menginginkanmu, "Tapi aku baru saja sampai dan belum mandi. Lagipula, bagaimana kalau mereka terbangun?" Tanyamu.

Minhyuk melepaskan pelukannya pada tubuhmu. Ia lalu menarik tanganmu ke arah kamar mandi yang ada pada kamar kalian, "Aku akan memandikanmu."

Kau tidak menolak.

Setelah sampai di kamar mandi. Ia langsung menciumi tengkukmu. Ia berdeham, merindukan saat-saat ini selama di Jepang sesungguhnya juga kau alami. Ia mengarahkan tangannya pada dadamu yang masih terbalut dengan pakaian dan bra. Kau mencoba membuka satu persatu kemejamu sambil menggoda bagian bawah tubuh Minhyuk dengan bokongmu. Kau bisa merasakan sebuah gundukan besar di sana.

Kau tersenyum, terus membuka kancing kemejamu satu per satu, melepasnya. Minhyuk masih menggoda lehermu dengan lidahnya. Tangannya mengangkat cup bramu, menemukan payudaramu dan memainkan putingmu.

"Si kecil ini sudah sangat tegang ya, sayang," kata Minhyuk di telingamu. Terdengar sangat menggoda di kala nafasnya terhembus di sana. Kau bisa pastikan vaginamu sudah sangat basah saat ini.

Kau melepaskan tangannya. Menghadap Minhyuk dan mencium dengan kasar bibirnya. Minhyuk tertawa di sela ciuman kalian. Ia membuka resleting rokmu dengan satu tangan dan menurunkannya, bersamaan dengan celana dalam yang kau pakai.

Kau tidak tinggal diam. Suamimu yang sudah mengenakan piyama itu kau buka juga kancing bajunya satu persatu. Tanpa melepaskan ciuman, kau lepas baju piyamanya. Dengan bantuannya juga, Minhyuk sudah menurunkan celananya. Begitu juga dengan celana dalam.

Kau melepaskan pertarungan bibir kalian. Memperhatikan otot perut Minhyuk. Kau tidak pernah tidak tertarik dengan ototnya. Walau ia sedikit kurus dan tinggi, namun, kau sudah sangat bahagia dengan otot perutnya. Tak luput, kau juga sudah menujukan pandanganmu pada penisnya. Menjilat bibir bawahmu, seolah ingin segera melahapnya.

Kau mendekat, hendak menyentuhnya, namun Minhyuk menahan tanganmu, "Mandi."

Kau memautkan bibirmu, "Tapi aku ingin bermain dengannya."