Nb: Detailed HAHAHA
"Jadi apakah kita sudah yakin dengan rencana gila ini?" Tanya temanmu, istri Kihyun.
Kau mengangguk setelah melihat suamimu, Hyungwon. Hyungwon ikut mengangguk dan melirik Kihyun. Kihyun berdeham sebelum akhirnya angkat bicara, "Kau yakin tidak apa-apa?" Wajahnya menyelidik istrinya.
Istrinya tersenyum, "Aku akan setuju dengan ide ini kalau kita melakukannya tanpa paksaan."
Diantara kalian berempat, memang istri Kihyun yang paling asertif. Mau membuka suara, memberikan ide dan masukan.
"Baiklah kalau begitu," Kihyun berdiri dari duduknya dan menyerahkan kunci dengan tulisan nomor 307 kepada Hyungwon. Hyungwon juga memberikan kunci dengan nomor 305 kepada Kihyun.
Kau berdiri dari dudukmu, Kihyun menyerahkan tangannya, kau meraihnya. Hyungwon melirikmu dan memberikan kedipan mata. Kihyun membawamu ke arah kamar 305, membuka kunci dan mempersilahkanmu masuk.
Setelah yakin pintu sudah terkunci kembali, kalian masuk ke arah ruang tidur. Kau membalikkan badanmu hingga sudah menghadapnya. Kihyun tersenyum, "Bagaimana kalau kau hamil anakku?"
Pertanyaan itu sungguh tidak pernah terbayangkan olehmu. Kau dan Hyungwon sudah menikah selama tiga tahun dan belum memiliki anak. Beda halnya dengan Kihyun yang sudah memiliki dua anak kembar yang sengaja mereka titipkan saat ini untuk merealisasikan ide gila mereka.
Beberapa hari yang lalu, istri Kihyun yang merupakan teman dekatmu itu menceritakan sebuah ide untuk bertukar pasangan selama semalam. Ya, kau dengan suaminya, Kihyun, dan dia dengan suamimu, Hyungwon. Kau langsung setuju, entah mengapa. Beda halnya dengan Kihyun dan Hyungwon yang harus kalian bujuk hingga akhirnya menerimanya.
Terjadilah seperti saat ini, kau sudah berdua dengan Kihyun dan suamimu sudah dengan istri Kihyun.
Kau tersenyum, "Kurasa Hyungwon tidak akan mempermasalahkan hal itu," kau teringat akan keinginannya untuk mendapatkan anak.
"Sekalipun itu bukan anak Hyungwon?" Kihyun kembali memastikan.
Kau mengangguk.
Kau berjalan perlahan mendekati Kihyun. Merangkulkan lenganmu pada lehernya, "Untungnya kita berempat saling bersahabat. Kalau tidak, aku tidak mau ada orang lain menyentuhku selain suamiku."
Kau mengecup pelan bibir merah Kihyun. Kihyun tersenyum. Ia mengeratkan tubuh kalian dengan memeluk pinggangmu. Seakan tidak ingin kau pergi tiba-tiba.
Kau menurunkan ciumanmu pada dagunya, tulang rahangnya, dan berakhir pada bagian kanan lehernya. Kihyun mengerjapkan matanya, merasakan aura yang sangat menggoda.
Kau menjilat pelan bagian itu dengan tangan sudah ada pada kancing kemejanya. Kau membuka satu persatu kancingnya tanpa melepaskan ciumanmu pada leher Kihyun. Tangan Kihyun yang semula hanya dia di pinggangmu kini telah masuk ke dalam bajumu. Ia mengusap pelan punggungmu. Menciptakan sebuah garis menyusuri tengkuk hingga punggung bagian bawah dengan jari telunjukknya. Kau menahan nafas merasakan sensasi itu. Setelah yakin seluruh kancing kemeja Kihyun terbuka, kau menyudahi kecupanmu pada lehernya. Memberikan jarak antara dirimu dan Kihyun. Memperhatikan bentuk otot perut Kihyun dengan tatapan ingin menyentuhnya.
"Seingatku, otot perut Hyungwon lebih bagus dari ini," canda Kihyun.
Kau mengangguk, "Tapi saat ini, aku mendambakan milikmu."
Kihyun langsung maju menyambar bibirmu. Kalian berciuman dengan sangat dalam. Kau sampai lupa mengatur nafas hingga sedikit tersedak, "Jangan terlalu bersemangat, malam ini milik kita," entah mengapa kalimat itu terdengar aneh di telinga kalian. Namun Kihyun kembali menyatukan wajah kalian.
YOU ARE READING
Monsta X Mature Stories 21+
FanfictionCerita-cerita dewasa Monsta X! Let's rock Monbebe! Love Changkyun!