Shownu X OC (Yoon Aegin) Part 1 of 2

3.7K 71 0
                                    

Aegin sedikit terlonjak ketika seorang teman dekatnya Soeun menepuk pundaknya dari belakang. Aegin mengarahkan kepalanya ke arah Soeun yang langsung saja duduk di sebelahnya sambil sedikit mengatur napas, "Ada apa?"

Soeun memberikan isyarat agar Aegin menunggu sebentar, kembali mengatur napas, "Aegin-a... Kau pasti akan sangat terkejut dengan apa yang akan aku beritahu padamu."

Aegin mengernyitkan dahinya. Tidak mengerti.

"Kau pasti tahu Shownu sajang, kan? Supervisor divisi marketing yang sangat kekar itu."

Aegin diam sebentar. Mengangguk. Ia sedikit tertawa mendengar deskripsi temannya itu.

"Dia... Ternyata sangat semangat mencari tahu tentang dirimu!" intonasi suara Soeun sedikit meninggi di akhir, tanda bahwa ia sangat semangat memberitahunya.

Aegin semakin mengernyitkan dahinya, "Mencari tahu tentangku? Padamu?"

Soeun menggeleng, "Minhyuk."

"Benarkah? Apa yang ia tanyakan pada pacarmu itu?" tanya Aegin.

Soeun mengambil kaleng minuman yang ada di depan Aegin dan meneguknya, bersiap menceritakan apa saja yang ditanyakan oleh atasan mereka itu pada kekasihnya, Minhyuk—supervisor divisi personalia, atasan Aegin—yang merupakan teman dekat Shownu, "Jadi, kemarin saat aku dan Minhyuk oppa makan malam, Minhyuk oppa bercerita bahwa Shownu sajang banyak bertanya soalmu saat bermain ke rumah Minhyuk oppa. Ia menanyakan bagaimana aku dan dirimu berteman, bagaimana kau bisa masuk ke divisi personalia, bagaimana sifatmu, apa saja kegiatanmu selain bekerja di kantor, dimana tempat tinggalmu...." Aegin memotong, "Ia menanyakan semua itu?"

Soeun mengangguk.

"Untuk apa?"

Kali ini ia menggeleng.

Aegin berdiri dari duduknya, "Aku ingin menemui Minhyuk sajang. Kau ambil saja minuman itu, Soeun-a."

Soeun melihat ke arah kaleng minuman yang masih ia pegang dan mengarahkan pandangan mengikuti Aegin. Hal tiba-tiba seperti ini memang kadang membuatnya hanya bisa diam, tidak tahu harus berbuat apa. Ia memutuskan untuk kembali meneguk minuman itu.

--***--

Aegin berjalan ke arah lift, menekan tombol panah ke atas dan menunggu sebentar. Ia melihat sekilas jam tangan yang ada pada pergelangan tangan kirinya, masih sekitar 15 menit sebelum jam makan siang habis dan Aegin rasa itu sangat cukup untuk menayakan apa saja yang sudah Minhyuk katakan pada Shownu tentang pertanyaan lelaki berkulit cokelat itu.

Aegin menggigit bibir sambil menggoyang-goyangkan sedikit kakinya, dua hal yang yang meningkatkan kecemasan Aegin membuatnya berperilaku seperti itu. Apa jawaban Minhyuk atas semua pertanyaan Shownu dan apa yang akan ia lakukan bila bertemu dengan Shownu yang terkadang memang sering berkunjung ke lantai 8, tempat divisi personalia berada.

Ting. Pintu lift terbuka. Aegin melangkahkan kakinya masuk ke dalam, namun sedikit terhenti. Shownu ada di sana.

Aegin memutuskan untuk berjalan masuk kembali, bertindak seolah tidak terjadi apapun dan tidak mendengar cerita apapun tentang Shownu. Ia sedikit tersnyum pada Shownu dan membungkukkan badan tanda hormat pada atasan. Yang disenyumi menegakkan posisi berdirinya dan membalas senyuman. Aegin tepat berada di depan tombol-tombol navigasi lift, Shownu di belakangnya. Aegin menekan tombol penutup pintu sebelum akhirnya menekan tombol angka 8. Hening.

Ting. Kini lift sudah berhenti pada lantai 7, lantai divisi marketing. Pintu lift terbuka, namun Shownu tidak keluar dari lift. Ia mendekati Aegin yang masih berada di tempat semula, sedikit memberikan senyuman pada Aegin dan mengarahkan tangannya pada tombol lift, menekan tombol terakhir, RT—Rooftop.

"Aku ingin ke atas," Shownu menunjuk ke atas dan kembali memencet tombol penutup pintu.

Lift kembali berjalan. Shownu tepat di sebelah Aegin sekarang, "Aku ingin Aegin-ssi juga ikut ke atas. Bagaimana?"

Aegin terdiam.

"Aegin-ssi?" Shownu memajukan tubuhnya, menerawang wajah Aegin.

Aegin langsung mengangguk. Bagaimana bisa ia mengangguk? Entahlah. Mungkin karena ia terkejut.

"Oke. Kalau begitu langsung saja kita menekan tombol penutup pintu saat sampai pada lantai 8."

--***--

"Banyak hal yang ingin kuberitahu padamu. Tapi hanya satu intinya," Shownu berbicara menghadap kota Seoul yang tampak di depan mereka. Aegin dan Shownu sama-sama berdiri di dekat pagar Rooftop.

Aegin menyatukan kedua tangannya, memainkan jari-jarinya tanpa menegakkan kepala sedikitpun.

"Aku tahu ini terlalu terburu-buru, namun," Shownu menarik tangan Aegin. Aegin sontak menoleh pada Shwonu, "Aku ingin menikahimu."

Aegin mengerjapkan mata, mungkin ia salah dengar.

"Bulan Desember ini."

Aegin merasakan tangan Shownu sangat dingin. Ia yakin Shownu tidak kalah cemas dengannya. Aegin melihat Shownu, entah mengapa ia yakin Shownu tidak main-main dengan apa yang dikatakan olehnya. Aegin memperhatikan mata Shownu. Jujur.

"Tapi.."

"Aku tahu aku terlihat terlalu terburu-buru. Bahkan sangat terburu-buru. Aku sudah mengetahui beberapa hal tentangmu. Aku yang awalnya hanya tertarik dengan bagaimana caramu bekerja, kini semakin yakin untuk menjadikanmu istriku. Aku yakin kita tidak perlu berpacaran karena itu hanya akan membuang-buang waktu. Omma ingin segera memiliki cucu," kalimat terakhir membuat Shownu sedikit tertawa, wajahnya memerah.

Aegin kembali mengerjap mata, apa yang ia lihat barusan membuat jantungnya berdebar. Ia jatuh hati pada lelaki di depannya?

"Kau tidak usah meragukan aku, Aegin-ssi. Aku mencintaimu. Sejak pertama kali melihatmu. Sungguh."

Aegin sedikit merasakan dinginnya tangan Shownu berpindah pada tangannya. Ia benar-benar jatuh hati pada Shownu.

"Aku akan betanggung jawab atas segalanya. Segala hal yang akan kita butuhkan saat sebelum menikah, saat menikah dan saat kita sudah menikah. Aku tidak akan memaksakan kehendakku, dengan kata lain, semua bisa kita atur bersama. Aku orang yang sangat demokratis. Kita bisa membicarakan banyak hal tentang kehidupan keluarga kita bersama-sama," Aegin tahu soal bagaimana sifat Shownu. Hey, siapa karyawan wanita yang tidak membicarakan pria tampan di depannya itu saat jam istirahat. Tidak ada hal jelek yang pernah Aegin dengar soal Shownu, "Yang terpenting, aku akan sangat mendukung jejak karirmu. Ya, kau harus tetap menyekolahkan adik bungsumu, kan?" Shownu tersenyum, membuat matanya mengecil membentuk sebuah senyuman mata.

"Minhyuk oppa?" Aegin bertanya. Pasti Shownu tahu dari Minhyuk.

Shownu mengangguk, "Entah mengapa, hal itulah kunci keyakinanku untuk segera melamarmu."

Aegin tersentuh. Sangat susah menemukan pria dengan kriteria 'suami-idaman' yang menurut Aegin lengkap. Ia yakin, inilah orangnya.

"Berapa anak yang diinginkan oleh ommonim, oppa?"

Shownu membelalakkan matanya.

"Hmmm, kurasa aku harus memanggil ommonim pada calon ibu mertuaku, abonim pada calon ayah mertuaku, dan oppa pada pria yang akan menjadi suamiku."

-FINISH OF PART 1-


NB: Rated di part 2 ya guys~ HAHAHA

Vote + Comment ^^

Monsta X Mature Stories 21+Where stories live. Discover now