Kekhawatiran seluruh Frelles di markas menghilang semenjak Letnan Dominic mengumumkan kalau pemilik kekuatan elemen itu baik-baik saja. Tapi kesedihan tetap menghampiri tempat ini tatkala banyak pasukan yang gugur di beberapa tempat. Hana melihat tayangan-tayangan teror dari televisi di kamar. Kali ini teror yang terjadi semakin mengerikan saja. Orang-orang disini menuding karena pemilik kekuatan elemen sebenarnya sudah pulih, tapi enggan membantu mereka.
Hana penasaran, kenapa iblis bintang lebih kuat daripada Frelles? Lalu kenapa pemilik kekuatan elemen hanya satu? Markas ini jadi terlihat kecil atau malah seperti tempat bunuh diri. Lalu katanya Ratu mereka sangat kuat. Kenapa dia tidak mau membantu bawahannya disini? Mungkin karena ini Bumi, Ratu jadi tidak begitu peduli. Lagipula ini planet orang lain, bukan planetnya. Setidaknya dia sudah membantu walau kekuatannya benar-benar tidak seimbang.
Kalau begitu, seharusnya manusia di Bumi juga melawan iblis bintang itu. Tapi Hana tidak yakin mereka masih hidup setelah melawannya. Iblis bintang sama seperti Frelles, punya kekuatan ajaib yang bisa memporakporandakan suatu tempat dalam satu jentikan jari.
Seketika perut Hana lapar. Hana sudah bosan dengan makanan instan dari cairan toples itu. Dia ingin makan yang asin-asin. Terlalu banyak makan yang manis bisa-bisa membuatnya diabetes. Hana pun segera mencari makanan asin di luar kamar. Markas ini dekat laut, barangkali ada yang masak seafood.
Sesungguhnya Hana tidak tahu dimana dapur atau ruang makan. Orang-orang di dalam sini kelihatan sibuk semua. Mereka juga membawa permen yang Hana yakin sebagai hasil kreasi dari cairan toples. Masa sih mereka bisa bertahan dengan makan yang begituan berhari-hari?
Hana berjalan di koridor lantai tiga. Perhatiannya teralihkan pada sebuah ruangan yang dipenuhi beberapa orang. Bukan orangnya yang membuatnya gembira, tapi makanan yang dihidangkan disana. Ada ayam panggang, ikan bakar, aneka buah dan beberapa jenis makanan tak dikenal. Melihatnya saja membuat perut Hana bernyanyi gembira.
"Hana?" panggil sebuah suara. Hana kembali ke alam sadar dan menyadari kalau ada Master Aiko yang duduk disana. Dia menahan tawa karena melihat Hana sedang ngiler. "Kau pasti lapar. Ayo kemari! Tidak perlu malu-malu!"
Hana secara spontan berjalan menuju ruangan berisi makanan itu. Master Aiko mempersilahkan gadis itu duduk di sampingnya dan mengambil apapun yang dia inginkan. Hana mengangguk lagi dan langsung mengambil paha ayam dan ikan bakar untuk disantap.
"Siapa dia?" tanya seorang pemuda yang duduk di kursi pojok. Hana belum pernah melihat dia sebelumnya. Wajahnya yang elok itu mengingatkan Hana pada tokoh drama Asia di TV. Pemuda itu menopang dagu dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya menggerakkan sendoknya di atas piring berkali-kali.
"Pengungsi yang kuceritakan," jawab Master Aiko.
"Oh, orang yang secara tidak sengaja terjebak di alam hitam itu?" Entah kenapa nada pemuda itu terdengar mengejek.
"Siapa dia?" tanya Hana pada Master Aiko.
Master Aiko tersenyum lebar padaku. "Perkenalkan, dia adalah murid kesayanganku, Junichi Neill. Kami biasa memanggilnya Jye."
"Jangan menyebut nama lengkapku seenaknya, Pak! Hilangkan ingatannya sekarang juga!" geram si pemuda itu.
Hana mengernyit. "Memangnya kenapa kalau aku tahu namamu? Aku tidak akan pamer tuh, atau bangga kenalan denganmu!"
"Berisik! Kau sama sekali tidak punya sopan santun. Apa kau tahu siapa diriku?"
Kenapa sih cowok itu begitu arogan seolah-olah dirinya orang penting? "Buat apa tahu. Aku kesini cuma mau cari makan."
Tiba-tiba Master Aiko tertawa terbahak-bahak. Letnan Dominic yang duduk di kursi pojok kanan meja hanya menggeleng-geleng. "Ya ampun, kalian berdua lucu sekali."
![](https://img.wattpad.com/cover/73467934-288-k867215.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seri KESATRIA BINTANG (✔)
Fantasy[BOOK #1 COMPLETED | BOOK #2 ONGOING | Fantasi] UPDATE SETIAP MINGGU Karya ini dilindungi UU Hak Cipta No.28 Tahun 2014. "Bagaimana rasanya menjadi asisten cowok yang bisa menenggelamkan Bumi dengan banjir bandang?" "Oh, menyebalkan sekali. Mau co...