BOOK II - Chapter 01

890 96 20
                                    


Halo semuanya.
Selamat Tahun 2022.

Sudah lama tidak mengurus naskah-naskahku. Begitu banyaknya kegiatan serta kebuntuan dalam naskah, terutama dari segi worldbuilding. Mulai tahun 2018 aku pergi keluar Jawa, lalu kembali dan akhirnya mengabdi pada Negara Indonesia. Meskipun Indonesia yang utama, Kesatria Bintang harus tetap dirampungkan walau temponya seloww sekali.

Selama tiga tahun terakhir, aku banyak melakukan riset mulai dari mitologi hingga fisika. Dalam waktu segitu harusnya aku udah jadi mahasiswa tingkat akhir jurusan Fisika kali ya haha. Dengan mempelajari Fisika dan turunannya, akhirnya aku jadi tahu bahwa begitu banyaknya plothole di ceritaku. Terutama dalam sifat benda langit, atom, dan energi. Karena Kesatria Bintang mencampurkan unsur fiksi fantasi dan sains, maka Fisika jadi penting sekali. Alhamdulillah sekarang harusnya sudah menyusun skripsi Fisika Kuantum kali ya, wkwk. //bercanda//

Naskah yang akan ongoing adalah The Mortal World dan Kesatria Bintang. Dikarenakan kesibukan yang susah diakali dan jalan cerita yang mumet, akhirnya aku dapat saran untuk menulis sesuai tempo diri sendiri, alias dimulai dari yang paling mudah. Berhubung The Mortal World masih perlu konfirmasi dan riset besar, mungkin akan paling lemot update. So, aku mungkin akan fokus di buku Kesatria Bintang Generasi Pertama dulu.

Pada buku kedua kesatria bintang yang berjudul The Time Lord ini kalian akan dibawa untuk berkenalan dengan generasi pertama kesatria bintang. Ada beberapa bagian yang sudah dilakukan editing, terutama dalam logika fisika dan luar angkasa.

Enjoy yaa.

With Love,
Melody AMPv

Hana merengut di kursi pojok ruangan sambil meminum segelas cairan berwarna biru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hana merengut di kursi pojok ruangan sambil meminum segelas cairan berwarna biru. Cairan itu berhasil membuatnya tetap sadar selama beberapa saat. Beberapa minggu yang lalu—atau mungkin tidak bisa mengingat hari lagi, Hana muntah-muntah dan nyaris pingsan. Perjalanan ini membuatnya gila. Hana mengira dirinya akan mati sebelum tiba ke tempat tujuan.

Saat ini para Frelles mondar-mandir di koridor dan aula, sibuk mengerjakan tugas mereka yang genting. Terkadang mereka menjadi panik saat alarm berbunyi keras. Lalu pesawat memasang pelindung, menghalau semua jenis serangan langit dan menyebabkan goncangan hebat.

Hana berguling beberapa kali dari sofa panjang saat getaran terjadi. Suara gemuruh dan ledakan yang memekakan telinga dari luar tak henti-hentinya datang seolah pesawat raksasa ini adalah penyusup. Dia tidak bisa melihat keadaan di luar karena pintu terkunci, ditambah ruangan seluas tiga puluh meter kubik ini tidak memiliki jendela atau layar yang memperlihatkan keadaan di luar. Tempat ini kelihatan terisolasi, sampai-sampai pintu terkunci seolah Master Aiko ingin menjaga kedua kesatria bintang di dalamnya dan membawanya ke Freltalia sampai selamat.

Baru kali ini, Hana merasa dirinya sangat tidak berguna di saat orang lain memasuki jadwal tersibuk mereka.

"Apa kita tidak salah jalan?" tanya Hana, berpegangan pada ujung kursi dan kembali menahan lonjakan isi perutnya yang meminta dikeluarkan.

Seri KESATRIA BINTANG (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang