BOOK I - Bagian 19

979 109 11
                                    


"Hana," panggil seekor macan dari arah pintu. Hana meliriknya sebentar lalu kembali memandang jendela.

"Tunggu sebentar, Kelly," balas Hana.

Pagi ini Hana duduk di kursi yang menghadap jendela transparan. Dibalik jendela ada Jye yang terbaring di atas meja logam. Meja itu menyala-nyala mengikuti irama detak jantungnya yang ditampilkan di monitor. Para Quimiste menyebut benda besar itu sebagai alat pemulih energi.

Hana sangat khawatir saat tahu kondisi Jye sedang kritis. Apalagi mereka bilang jiwanya hampir terkuras. Sihir Frelles bisa menguras jiwa seseorang apabila digunakan secara berlebihan. Jye seperti itu karena dirinya. Dia terpaksa menyerang Kapten Venus yang hendak membunuhnya.

Ketika satu ksatria bintang melemah, lahirlah ksatria bintang yang lain. Hana yang terpilih. Entah Hana harus berterima kasih atau menyesal.

"Dia baik-baik saja," kata Kelly. "Komandan Cevada sudah menunggumu."

Sepertinya Hana memang harus pergi dari sini. Para Esctonica menunggunya di luar sana. Hana bukanlah pengungsi lagi, tapi prajurit barisan depan yang memiliki kewajiban untuk melawan kapten musuh.

Hana berjalan mengikuti Kelly. Mereka tidak berbicara sepanjang perjalanan. Pikiran Hana masih dihantui rasa bersalah, juga bingung.

Saat melewati koridor, beberapa orang menatap Hana sambil berbisik-bisik dan ada juga yang menyorakinya. Seperti inikah yang dialami Jye setiap harinya di markas? Entah mereka membicarakan kebaikan atau keburukan dari Hana, tapi tatapan itu membuatnya sangat tidak nyaman. Apa salah ya kalau dipilih menjadi ksatria bintang? Mungkin karena Hana adalah manusia yang berasal dari Bumi, jadi mereka masih belum terima kenyataan.

Tak lama kemudian, mereka tiba di puncak tebing yang dipenuhi pepohonan besar. Ini hutan Amazon. Master Aiko terpaksa menyembunyikan markas disini karena berada di dekat laut tanpa perlindungan Jye akan sangat berbahaya.

"Selamat datang, Hana," sapa Komandan Cevada. Hana hanya mengangguk untuk membalas sapaannya.

"Ada apa dengan wajahmu? Kenapa murung begitu?" tanya Lee.

"Aku tidak yakin bisa menjadi ksatria sehebat Jye," jawab Hana.

Setelah pertempuran itu, para Frelles kembali ke markas dengan bangga. Seluruh Frelles kali ini mengandalkan pertempuran selanjutnya pada Hana. Tapi begitu melihat daftar tugas yang diberikan Master Aiko, nyalinya langsung ciut. Selama menjadi asisten Jye, Hana tidak pernah tahu apa yang pemuda itu kerjakan tanpa sepengetahuannya. Rupanya Jye bukanlah orang penting yang bisa santai seenaknya. Dia berlatih sepanjang hari di ruangan rahasianya agar bisa menjadi lebih kuat. Belum lagi dia harus melaksanakan kegiatan lainnya seperti mengawasi peta, mengembangkan senjata, membuat pola pergerakan musuh sampai bermeditasi agar kekuatannya stabil.

"Karena itu Komandan kami menawarkan diri untuk melatihmu disini," kata Tye.

Sebelumnya Master Aiko dan Letnan Dominic sangat khawatir dengan pertempuran berikutnya. Mereka tahu Hana belum memiliki banyak pengalaman bertempur, apalagi membunuh. Meski Hana tahu iblis bintang itu jahat, dia bukanlah orang yang akan mengayunkan senjata tanpa ragu-ragu. Namun saat itulah Komandan Cevada tiba-tiba menawarkan dirinya untuk melatih Hana.

"Kelly dan Tye akan melatih kekuatan fisikmu, Edward dan Lee akan memberitahukan tentang profil musuhmu, lalu aku dan Wez akan mengajarkanmu bagaimana mengendalikan kekuatan elemenmu," kata Komandan Cevada.

Hana memperhatikan mereka berenam satu persatu. Bagaimana cara mereka yang memiliki kaki empat, sayap, tanduk, ekor dan cakar bisa melatih seorang manusia?

Seri KESATRIA BINTANG (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang