Suara orang yang bercakap-cakap di dalam sebuah ruangan harus berhenti ketika Hana dan kedua Esctonica tiba disana. Master Aiko menghentikan presentasinya dan menatap mereka dengan bingung. Hana melihat banyak layar yang menampilkan peta dan diagram. Meski Hana tidak tahu apa artinya, tapi Hana yakin itu urgen sekali karena hampir seluruh wajah disini tampak tegang.
"Sudah kuperingatkan untuk tidak memasuki ruangan ini tanpa izin!" seru Letnan Dominic.
"Aku punya informasi penting dari penglihatanku," kata Wez.
Semua orang seketika memperhatikan sang kuda. Wez memang dikenal sebagai salah satu pengintai berbakat. Matanya sanggup melihat hingga beratus-ratus kilometer dari tempatnya. Semua Frelles mempercayai kemampuannya.
Master Aiko duduk di kursinya sambil menyilangkan kedua tangannya di atas meja. "Silahkan!"
"Selama beberapa minggu musuh tidak menunjukkan dirinya dan kita sibuk berdebat dengan berbagai macam persiapan. Ketahuilah, mereka tidak akan pernah keluar dari persembunyian sampai kita menemukannya," kata Wez.
"Tidak mungkin! Iblis bintang sangat suka menyerang secara terang-terangan. Bahkan kebanyakan dari mereka suka mengumumkannya terlebih dahulu hanya untuk tertawa saat melihat kita panik," bantah Letnan Dominic. Kemudian dia menatap Hana. "Keluarkan saja anak itu ke jalanan! Dia sudah berada di dalam sini selama berbulan-bulan. Itulah alasan mereka tidak muncul selama ini."
"Sayangnya aku tidak sependapat denganmu, Letnan," potong Master Aiko. "Musuh tidak muncul karena tidak mau mengambil resiko melawan ksatria bintang yang baru lahir. Ksatria bintang yang baru lahir biasanya sulit diprediksi. Terkadang lemah, terkadang menjadi sangat kuat. Aku yakin mereka sedang berusaha mencari kelemahan Hana."
"Sebenarnya bukan hanya itu, Master Aiko," kata Wez sampai semua orang disini mengamatinya dengan lebih serius. "Kapten Venus dan serangan kecil lainnya hanyalah pengalihan. Jeff dan pasukannya merencanakan sesuatu di kedalaman Bumi. Hana melihat sesuatu di alam hitam itu. Benda itu sebelumnya pernah muncul di pusat Bextrov dan menghancurkan markas pertahanan."
Kali ini wajah semua orang terlihat geram. Mereka membicarakan peperangan di masa lalu. Kedengarannya begitu pilu karena Frelles harus kehilangan jutaan pasukannya. Benda yang Hana lihat itulah penyebab malapetaka yang terjadi saat itu.
"Apa di masa lalu kalian tidak ada ksatria bintang?" tanya Hana pada Tye.
Tye mengangguk. "Dahulu iblis bintang juga tidak sekuat sekarang. Namun mereka melatih orang-orang terkuat dari seluruh dunia untuk menghancurkan kami. Jumlah kami tidak seimbang. Banyak ksatria hebat yang mati saat itu."
"Aku turut berduka cita," kata Hana sambil menyentuh punggung Tye.
Hana kembali mengamati para petinggi yang sibuk berdebat. Alat yang dibawa Jeff membuatnya penasaran. "Sebenarnya, apa fungsi alat itu?"
"Namanya Xeros. Benda itu bisa membuka portal dunia mereka," jawab Tye yang membuat Hana terperanjat. "Portal itu akan membawa jutaan pasukan penghancur planet. Hanya ledakan logam Bayees yang bisa menghancurkannya."
Kedua tangan Hana mengepal. Itu berarti Bandung dalam bahaya. Keluarganya juga dalam bahaya. Hana tidak bisa tinggal diam.
Seketika Hana ingat sesuatu. Kalau tidak salah, logam Bayees adalah bahan baku pembuatan pesawat tempur Frelles. Dia beruntung sudah membaca puluhan buku tentang persenjataan para Frelles.
"Hana! Kau mau kemana?" tanya Tye. Awalnya Tye membiarkan Hana, tapi begitu Hana berbelok ke arah gudang, Tye mulai curiga dan mengejarnya.
Hana merasa beruntung. Meski dirinya bukan pilot, pesawat milik Quimiste bisa dikendalikan secara otomatis. Berkat latihan bersama para Esctonica, Hana jadi tahu jenis dan fungsi mesin-mesin disini. Hana menaiki salah satu pesawat dan memerintahnya untuk menampilkan peta. Setelah memilih tempat tujuan, Hana memerintahkan pesawat itu untuk lepas landas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seri KESATRIA BINTANG (✔)
Fantasia[BOOK #1 COMPLETED | BOOK #2 ONGOING | Fantasi] UPDATE SETIAP MINGGU Karya ini dilindungi UU Hak Cipta No.28 Tahun 2014. "Bagaimana rasanya menjadi asisten cowok yang bisa menenggelamkan Bumi dengan banjir bandang?" "Oh, menyebalkan sekali. Mau co...