Jye terlempar puluhan meter dari tempat dia bertarung. Dia menabrak sebuah mobil truk hingga tergeletak tak berdaya. Hana berlari ke arahnya sampai Letnan Edward mengejarnya.
Hana baru saja melintasi puing-puing gedung yang berdebu, tapi Letnan Edward datang dari atas dan menariknya dengan cakarnya.
"Lepaskan aku!" teriak Hana.
"Jangan mencari mati, Hana!"
"Tapi Jye—"
"Hentikan! Venus tidak akan mengizinkanmu menyentuhnya. Jye adalah musuhnya, hanya boleh disentuh olehnya. Kalau kau mengganggu, dia akan membunuhmu."
Hana tidak bicara lagi setelah mendengar penjelasan itu. Letnan Edward menurunkan Hana di jalanan yang cukup sepi dari serangan monster. Tapi Hana tidak bisa memalingkan pandangannya dari sosok Jye yang sedang berusaha berdiri di kejauhan.
Kapten Venus menghampiri Jye dan mencekik lehernya dengan satu tangan. Jye tidak melawan sama sekali. Jye terlihat kacau seolah-olah telah melampaui batas kekuatannya. Kalau begitu dia bisa mati disana.
Ketika Kapten Venus mengangkat tubuh Jye tinggi-tinggi, Hana langsung berlari ke arah mereka. Edward hendak menghentikannya lagi, tapi kapten iblis itu sudah melihat Hana.
"Lepaskan dia!" teriak Hana. Kapten Venus menatap Hana dengan sinis.
"Hana, pergi dari sana!" teriak Letnan Edward.
Kapten Venus mengarahkan satu tangannya pada Hana, tapi Komandan Cevada melesat dari langit dan menabraknya hingga mereka berguling ke jalanan. Pertarungan terjadi begitu cepat sampai beberapa Esctonica ikut membantu Komandan Cevada.
Hana berlari menghampiri Jye. Tubuh pemuda itu dipenuhi luka. Saat Hana menyentuh tangannya, kulitnya sedingin salju.
"Pergilah, Hana! Aku belum selesai melawannya," erang Jye sambil berusaha berdiri.
"Tidak! Tubuhmu dingin, Jye," bantah Hana.
"Apa nyawaku tidak cukup untuk melindungi kalian?"
"Ingat kedua sahabatmu yang sedang mengkhawatirkanmu!"
Komandan Cevada terlempar ke arah lautan. Jye langsung menangkapnya dengan gelombang air pasang. Saat itulah Kapten Venus kembali berdiri di hadapannya.
"Frelles yang lemah," kata Kapten Venus. Dia berbalik hingga menatap Jye dan Hana. "Minggir, manusia! Dia milikku."
"Tidak!" bantah Hana.
"Hana, pergi dari sini atau kau akan mati!" usir Jye sambil mendorong Hana.
"Tidak!" teriak Hana sambil berusaha melepaskan tangan Jye. "Hei, kau—" Hana menunjuk Kapten Venus sampai pria itu mendongak. "Apa menghancurkan planetku membuatmu puas!?"
"Kami hanya melaksanakan perintah Raja Agung kami," balasnya.
"Silahkan kalian bertarung! Urusi masalah kalian berdua tapi jangan di planetku! Berhentilah mengganggu kedamaian kami!"
"Manusia! Untuk apa kalian hidup? Kalian makhluk yang sangat lemah, serakah dan pembuat kerusakan."
"Memangnya kalian juga tidak begitu? Sombong, serakah dan pencuri! Apa duniamu tidak cukup menampung pendudukmu sehingga harus mengganggu dunia orang lain? Aku lelah melihat ulah kalian! Aku tidak sanggup melihat jutaan kaumku menderita atas perbuatan kalian! Dan aku tidak sanggup melihat Frelles yang rela mengorbankan nyawa mereka demi kami dimana kami tidak bisa berbuat apa-apa untuk mereka! Aku tidak pernah takut padamu meski kau bisa mengendalikan langit menjadi gelap, meski jutaan anak buahmu bisa mencabikku kapanpun, atau meski kau adalah seorang kapten! Aku akan berdiri membela sesuatu yang benar meski nyawaku yang menjadi taruhannya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seri KESATRIA BINTANG (✔)
Fantasía[BOOK #1 COMPLETED | BOOK #2 ONGOING | Fantasi] UPDATE SETIAP MINGGU Karya ini dilindungi UU Hak Cipta No.28 Tahun 2014. "Bagaimana rasanya menjadi asisten cowok yang bisa menenggelamkan Bumi dengan banjir bandang?" "Oh, menyebalkan sekali. Mau co...