Buku

0 0 0
                                    

Aku pergi menyusuri lorong, menaiki tangga, membuka pintu dan disitulah tempat makan langgananku! Yaitu atas atap! [jeng-jett!!] udaranya begitu sejuk, anginnya begitu halus, dan aku tak bisa melupakannya sepanjang waktu. Disinilah aku memikirkan semua dan membuang yang tak perlu dalam memoriku [begitulah aku] mataku terbelalak, mulutku menganga dan otakku seakan kaget didalam kepalaku [mana mungkin]. Akupun langsung bangkit dan berlari untuk menemui Holly.

“Oi!! Sedang ngapain kamu!” Kataku ketika dia sedang meremas-remas buku seseorang. Holly terlihat kaget dan menyembunyikan buku itu dibalik punggung-nya, terlihat sekilas nama Whipsey Alice di sampul buku itu

“E, eh.. force, aku kaget kamu tiba-tiba disini!”

“Cukup, nggak usah basa-basi. Langsung aja kepokok masalah!” bentakku yang membuatnya kaget.

“Apa yang kamu lakukan pada Whipsey?!” sambungku, jujur aja untuk menghindari aku dibilang akrab sama Alice aku pake nama belakangnya.

“Masalah apa siih, yank? Aku nggak tahu, kamu jangan main tuduh gitu donk!” balasnya pura-pura manja

“Aku nggak suka kata-kata manjamu itu. Apa yang kau lakukan pada Whipsey?! Jujur aja, aku ingin mendengarnya langsung darimu! Bukan oranglain!!”

“Eh, Jadi ada yang memberitahumu!? Apakah itu si Brond, dasar anak penghianat!”

“Ini nggak ada hubungannya sama anak yang namanya Ghiny Brond itu! Aku dengar dari teman dekatnya Whipsey” Balasku yang bertambah emosi

[maaf ya, aku menimpalkan kesalahan padamu anak yang memperingatiku. Sungguh aku minta maaf] (dalam hati)

“Ooh, dia” jawabnya tersenyum meledek “Cukup, aku paling nggak suka basa-basi. Cepat jawab pertanyaanku!”

“Hmm.. itu juga bukan urusanmu, kalau iya aku yang membuat tubuhnya terluka, kau mau bagaimana? Tuh, gitu aja nggak bisa jawab pertanyaanku!”

“Menghentikanmu! PUAS?!!” balasku dan pergi darinya,

“Dan, kau nggak usah menyembunyikan buku itu padaku, kelihatan TAHU!!”

“Ya kalau kelihatan bagaimana! Toh, udah ketahuan. Kalau begitu aku akan melakukan hal yang lebih untuk si Whipsey” jawabnya dan menunjukan buku itu terang-terangan padaku

“Sebenarnya buku ini kepengen aku bakar.. huuh, sudah ketahuan” Tambahnya dan tersenyum sinis, aku segera menghentikan langkahku dan berbalik

“Biar ku-peringati, jangan sekali-sekali kamu melakukan apapun terhadap Whipsey. Kamu akan menyesal!”

“Mengapa sih! Kamu begitu perhatian dengan si-Whipsey!! Padahal aku lebih baik darinya!!”

“Kamu nggak akan tahu! Kau itu jauh dibawahnya!” setelah aku berkata, dia langsung pergi dan melempar buku itu padaku, “Kuperingati kau, jangan pernah mendekati whipsey. Jika kau masih ingin bersamaku” Tambahku dan ikut pergi.

Apakah begini baik? Bukankah nanti akan semakin menjadi-jadi?! Akh, sial emosiku gak bisa dikekang lagi!

ScorpiusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang