Malam itu, aku melihat rasi itu lagi. Dan aku juga bermimpi tentang gadis itu lagi, hingga pagi hari tiba.
Terdengar bunyi jam weker disebelah telingaku, aku tak mengerti mengapa jam weker yang kemarin aku taruh di atas meja tiba-tiba bisa pindah disamping telingaku. Bunyinya berisik sekali, sehingga aku tak kuat tidur lagi. Ketika kubuka mataku, terlihat kakak berdiri dihadapanku sambil memegang jam weker.
"Kakak! Kakak yang menaruh jam weker disebelah telingaku ya?!!"
"Habisnya! mau bagaimana lagi aku membangunkanmu? Sudah kuteriaki, kamu masih aja molor! Kamu gak mau sekolah?!" teriak kakak, aku langsung merampas jam weker-ku darinya, "Jam Enam!!!!" teriakku.
Mataku langsung terbelalak. Aku-pun segera berlari menuju kamar mandi. Saat mandi, aku baru sadar, 'aku lupa bawa handuk!'
"Ma!! Tolong ambilin handukku dongg!!"
"Mama sibuk! Minta tolong sama kakakmu giiih!!" teriak mama,
kemudian terdengar suara kakak "Aku lagi sibuk!!"
lalu terdengar suara ayah menimpali "Aku juga!"
Waduh, bagaimana niih? Masa' aku harus keluar telanjang? Sampai aku mengambil handuk? Aku-kan juga punya rasa malu...
"Ma! Aku keluar gimana!!?"
"Keluar aja! Mama sudah ada yang punya kok!" teriak mama, sebenarnya sih bukan mama masalahnya.
Hanya saja,, kakak-ku itu.. Tanpa berpikir panjang aku segera keluar dan berlari mengambil handuk, ketika aku mengambil handuk, terlihat kakak yang berdiri dihadapan-ku sambil membawa kamera.
JPRET!
Kakak memfotoi ku.
Dengan cepat aku melilitkan handuk dibagian pinggang sambil berusaha mengambil kamera, sayangnya kakak sangat gesit hanya dalam hal ini.
"Kak! Kembalikan kamera nyaaa!!!" teriak-ku, kakak langsung tertawa terbahak-bahak ketika melihat foto itu sekali lagi lalu pergi keruang makan.
"Ayah! Lihat ini!! Kocak banget. Ini foto telanjangnya Reice dari umur 1 tahun sampai sekarang" ucap kakak dan segera memperlihatkan kamera itu. Ayah kemudian ikut tertawa dan mengambil chip kamera.
"Chip ini perlu disimpan! Dan tulis judulnya 'foto telanjangnya Reice!'" jawab ayah dan segera mengambil lebel dan pena.
"Jangan!!" teriakku sambil berlari menuju ruang makan, "Reice!! Kamu sudah pergi keruang makan dengan badanmu yang masih ditutupi handuk! Pergi ganti baju sana!!!" teriak mama, sambil memutarkan centong nasi.
Aku gak berani melawan mama, makanya aku segera menuju kamar dan ganti baju. Dengan keadaan kesal, aku pergi ke sekolah.
Biarin aja aku telat, palingan cuma dihukum buang sampah dan dapet 5 poin.
Terlihat seorang guru berdiri didepan pintu gerbang, dan berkata :
"Kamu pikir sekarang sudah jam berapa! Sebutkan nama dan kelasmu kemudian buang sampah!! Baru kau boleh masuk ke kelas!"
Tuh kan bener.