“Ada apa lagi ini!?” tanyaku yang masih diseret mama keruang tamu. Sama seperti ayah, mama-pun tak menjawab pertanyaanku. Lelucon yang gak lucu! Pikirku sambil meneruskan minum walaupun masih diseret mama. Pandanganku teralih dari air karena terlihat seseorang yang mungkin aku kenal.
“Alice?? Ngapain disini!?” tanyaku kaget, hampir saja aku menjatuhkan gelas dari genggamanku. Tapi, aku sok banget ya? Padahal Alice tak memperbolehkanku memanggil namanya dan nama itu sudah duluan keluar dari mulutku.
“Dan,, kau sendiri? Ngapain disini?!” tanyanya yang juga ikut-ikutan kaget, aku memalingkan wajahku darinya dan beralih kepada kedua orang tuaku juga kakak,
“Lalu apa lagi ini!?” tanyaku kepada mereka. Mereka hanya tersenyum dengan suasana kaget-kagetan disini. Dan yang paling nggak enaknya adalah, aku dan Alice jadi korbannya.
“Reice, tadi kan udah papa bilang. Ibu ini, adalah calon mertua mu! Namanya ibu Hyrin Whipsey!” jawabnya sambil menunjukkan tamu itu padaku [emangnya boneka?]
“Dan,. Dia, orang yang mungkin sudah kamu kenal adalah. Alice Whipsey yang akan jadi Istri-mu!” sambung ayah.
“HAH??!” Teriak-ku dan a
Alice bersamaan. Kami saling bertatapan dengan wajah kaget kemudian berpaling ke orang tua-ku lalu ke orang tua Alice. Begitulah situasinya selama 13 menit.
