Mataku mulai ingin dipejamkan, dan tubuhku yang pegal meminta untuk tidur. Terlihat Alice menguap sambil berbaring dikasurku. Nggak mungkin kan, Aku dan alice tidur bersama di kamar yang sama? Kau tahu? Bukan mukhrim!
“Alice, Pr-ku udah selesai” ujarku
“Ya, berarti tugasku menemanimu selesai bukan? Aku keluar ya!” jawabnya dan segera bangkit, jalannya sekoyong-koyong karena ngantuk, dibukanya pintu kamarku tapi dia belum keluar.
“Reice, ingat ya! Yang tadi!” sambungnya.
“Tentu!” balasku sambil mengangkat jempolku dan memejamkan sebelah mata padanya. Dia mengangguk pelan lalu keluar dari kamarku. Terlihat kakak yang nongol dan masuk kekamarku.
“Ehem! Ehem! Apa itu tadi...” ledek kakak sambil menyikutku.
“Apahan sih kak!”
“Kakak melihatnya lho! Kamu akan merencanakan apa sama Alice!? Sampai-sampai ngedip dan mengangkat jempol segala..” balasnya dan menyikutku lagi “Oh, ya! Ayah udah minta Alice sama mamanya untuk nginap disini.. jadi kau bisa merencanakan yang enggak-enggak..” sambungnya tersenyum meledek sambil menyikutku sekali lagi.
“Jauh amat sih, mikirnya! Aku tuh, bukan anak yang kayak gitu!!”
“Udah ah!! Aku mau tidur!!” sambungku dan menyusup ke dalam selimut
“Iye, iye. Nggak usah dimasukin kejantung kali! Cuma bercanda! Selamat malam!” balasnya sambil mematikan lampuku.
Malam ini-pun aku juga melihat rasi itu lagi, yaah, karena Alice nginap disini bukan? Pikirku dan terlelap tidur. Banyak sekali rencana yang akan aku buat, oleh karena itu aku harus tidur dengan nyenyak! [apa hubungannya?]