Gyuhyun tak henti-hentinya memikirkan kembali ucapan kyuhyun tadi malam. haruskah dia membiarkan kyuhyun dikorea sedangkan nyawa kyuhyun terancam. Dia juga bingung dengan sikapnya kepada kyuhyun yang sungguh keterlaluan. Dia ingin mendengar penjelasan kyuhyun namun otak dan hatinya tidak berjalan searah.
Gyuhyun mengambil handphonenya yang diletakkan diatas meja kerjanya. Dia mencari salah satu kontak yang ingin dihubunginya, belum sempat tersambung tiba-tiba saja sekertarisnya datang dan memberitahukan tentang seseorang yang ingin menemuinya. gyuhyun mengangguk setuju dan tak berapa lama datanglah orang itu dengan jaket serta masker dan topi hitamnya menutupi wajahnya. Gyuhyun mengkerutkan keningnya dengan Seseorang dihadapannya.
Perlahan orang dihadapannya melepaskan topi dan maskernya yang menutupi hidung serta mulutnya. Dari sanalah dunia gyuhyun berhenti berputar.
"Ke..kenapa kau datang kemari ?"
"Tentu saja aku ingin menyelesaikan masalah ini sebelum aku mati." Jawab kyuhyun tenang dan mendudukan diri dihadapan gyuhyun. Gyuhyun terdiam, haruskah dia mendengar penjelasan adiknya sedangkan dia masih belum bisa menerima kematian ayah dan ibunya.
Gyuhyun bangkit "Sudah aku bilang aku tidak akan pernah memaafkanmu dan sudah jelas bukan bahwa kematian mereka adalah ulahmu. Seandainya kau tidak menyuruh mereka datang keperlombaanmu mereka tidak akan kecelakaan bukan ? Jadi apalagi yang akan kau jelaskan padaku ?"
"memangnya salah jika aku menyuruh mereka hadir diperlombaanku ? Bahkan setiap orang tua akan selalu hadir saat anaknya mengikuti lomba. bukan hanya kau saja yang merasa kehilangan mereka, aku juga. Lalu Dimana letak kesalahanku Lee Gyuhyun ?"
"Letak kesalahanmu adalah menjadi adik sekaligus kembaranku. Aku membencimu Kim Kyuhyun ! Sekarang pergilah dan jangan menampakkan wajahmu dihadapanku! Dan perlu kau ingat jika kau bertemu lagi denganku, lihat saja aku dan minhyuk samchon akan membunuhmu."
Kyuhyun tidak percaya bahwa gyuhyun mengatakan kata-kata yang menyakitkan. Benarkah kakaknya ini menyesal memiliki kembaran yang seperti dirinya. Kyuhyun hanya tersenyum mendengar gyuhyun yang memanggilnya kim bukan lee. Berarti benar bahwa adiknya ini sangat membencinya. Perlahan kyuhyun bangkit dari duduknya dan berjalan mundur 2 langkah. Kyuhyun diam dan menarik napas panjang sebelum mengatakan sesuatu kepada gyuhyun.
"Aku tidak tahu kapan kau akan memaafkanku dan menerimaku kembali. jika seperti ini seharusnya kau membunuhku saja agar aku tidak merasa bersalah padamu. Satu yang harus kau ingat bahwa kematian eomma dan appa adalah takdir. Semoga harimu baik-baik saja gyuhyun hyung..." kyuhyun tersenyum dan melangkahkan kedua kakinya meninggalkan ruangan gyuhyun. Tak lupa juga dia kembali memakai penyamarannya.
Gyuhyun mendudukan dirinya lemas mendengar perkataan kyuhyun yang sebelumnya tidak terduga. Tidak terasa butiran liquid menetes membasahi kedua pipinya. Gyuhyun menangis untuk yang sekian kalinya menangisi hidupnya yang terasa dipermainkan oleh takdir kehidupannya.
Sepulang dari perusahaan gyuhyun, kyuhyun memutuskan untuk pergi ketaman untuk menenangkan pikirannya. biarlah changmin yang bekerja untuk hari ini dicafe ocean menggantikan dirinya. Kyuhyun termenung dan sesekali memijit pelipisnya yang terasa sangat sakit. Kyuhyun melepaskan topi dan maskernya biarlah para bodyguard pamannya menemukannya disini. dia sudah tidak ambil pusing mengenai apa yang akan dilakukan pamannya jika dia benar-benar tertangkap, toh dia hidup juga tidak diharapkan oleh kakaknya.
Tiba-tiba ingatan kyuhyun kembali kemasa dimana dia dan gyuhyun masih sangat akrab dengan kehadiran kedua orang tuanya.
Flashback
"Gyuhyun hyung kenapa kau lama sekali. Lihatlah aku sudah hampir terlambat." Gerutu kyuhyun saat melihat gyuhyun baru saja turun dari kamarnya dengan tas yang tersampir dipunggung kananya padahal jam sudah menunjukkan pukul 07.15 dan sudah telat selama 15 menit menuju sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry [SJ / END]
FanfictionBagaimana jika kakak kalian atau lebih tepatnya kembaran kalian sangat tidak mengharapkan kalian hidup dan mencoba menyingkirkan kalian sejauh mungkin dari hidupnya dengan kesalahan yang tidak pernah kalian buat, Sakit bukan ? Itulah yang aku rasak...