Chapter 21 [End]

2.8K 159 52
                                    

Gyuhyun tercengang saat tahu bahwa adiknya bersama pamannya disebuah gudang. Tunggu dulu gudang dekat sungai han ? Bukankah gudang itu sudah lama tidak terpakai. Bahkan menurut cerita gudang itu sudah sangat tua dan sewaktu waktu bisa roboh. Gyuhyun sungguh tidak bisa diam , bagaimana jika gudang itu benar-benar roboh dan menimpa kyuhyun. Gyuhyun harus segera menolong kyuhyun bagaimanapun caranya.

Gyuhyun akan mengambil kunci mobil jung soo yang diatas meja ruang tamu rumah jiwook. Ya saat ini mereka semua memutuskan untuk tinggal dirumah jiwook sampai kabar kyuhyun ditemukan. Saat polisi menemukan kyuhyun, jadi mereka bisa langsung pergi bersama-sama tanpa menunggu salah satunya. Tangan gyuhyun berhenti saat jung soo melihatnya mengambil kunci mobilnya. Dengan pelan dia menyimpan kembali kunci mobilnya keatas meja.

"Gyu,, apakah kau mendapat kabar tentang kyuhyun ?"

Gyuhyun diam seribu bahasa, dia seperti maling yang tertangkap basah oleh warga . Bahkan untuk menganggukan kepalanya saja rasanya sangat susah apalagi berbicara. Dia ingin membohongi jung soo mengenai telpon yang menghubunginya, namun dia juga ingin mereka menolongnya.

"Minhyuk samchon tadi menelponku dan dia sedang bersama kyunnie di gudang dekat sungai han. Kau pasti tahu bukan mengenai gudang itu ?" jelas gyuhyun dengan menundukkan kepalanya. Jung soo langsung memeluk gyuhyun dan memeluknya.

"Hyung tahu tentang gudang tua itu. Dan kau pasti takut bahwa sewaktu-waktu gudang itu roboh bukan ? Hyung juga mengkhawatirkannya bagaimana jika kita pergi bersama-sama ?"

Gyuhyun langsung melepaskan pelukan jung soo dan menatapnya "tidak hyung, dia tidak ingin kita semua datang. Dia hanya ingin aku yang datang tanpa memanggil polisi."

"Kau tenang saja , hyung akan memanggil polisi tanpa diketahui oleh pamanmu bagaimana ? Apakah kau tidak ingin kalian selamat ?"

"Terima kasih hyung, jika tidak ada kau entahlah bagaimana nasibku nanti." jung soo tersenyum dengan penuturan gyuhyun, sekarang gyuhyun sudah banyak berubah tidak seperti dulu yang selalu dingin dan seperlunya.

.

.

.

Gyuhyun masuk kedalam gudang dengan membawa lampu senter sebagai cahayanya. Gyuhyun perlahan memasuki bangunan berlantai dua yang sudah tak terpakai. Kalian pasti bertanya kenapa gyuhyun hanya sendirian masuk tanpa yang lainnya ? Karena yang lain menunggu diluar dan akan masuk saat semuanya sudah aman. Begitu juga dengan pihak polisi yang sudah berjaga diluar dan ada juga yang menyelinap masuk. Gyuhyun memicingkan matanya saat melihat seseorang diatas sana yang menahan sakit karena dirinya tergantung. Bahkan mulutnya tersumpal kain.

Tiba-tiba orang itu menatap gyuhyun dengan tatapan tak percaya. Dapat gyuhyun lihat dia menahan sakit dan wajahnya yang sangat pucat. Perlahan gyuhyun melangkahkan kedua kakinya ke sebuah tangga yang menuju keatas sana. Namun baru beberapa pijakan langkahnya terhenti dengan suara seseorang yang sudah sangat tidak asing baginya.

"Kau sungguh berani sekali datang sendirian kemari gyuhyun-ah. Kau pasti akan menyelamatkan adikmu bukan ? Tapi sepertinya adikmu tidak akan selamat malan ini."

"Kau jangan berani-beraninya menyentuh adikku atau kau akan menyesalinya."

"Hahhhaaha menyesal menyentuh adikmu ? Justru aku menyesal jika aku tidak membunuhnya. Dan aku juga akan membunuhmu jika adikmu sudah mati."

"Bunuh saja aku dan jangan bunuh adikku dia tidak tahu apa-apa."

Sekilas gyuhyun menatap kyuhyun yang sudah berurai air mata diatas sana . bahkan kyuhyun sudah tidak bisa diam dan tali yang mengikatnya seperti akan putus.

Sorry [SJ / END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang