chapter 3

1.8K 165 7
                                    

Happy reading~

Kyuhyun mengerjapkan matanya pelan dan mencoba merenggangkan badannya yang terasa pegal. kyuhyun meraba perutnya yang seperti ada seseorang yang memeluknya. Matanya membulat sempurna saat sebuah tangan berhasil diangkatnya.

Arghhhhhhhhhh

dengan repleks kyuhyun berteriak dan membuat tidur changmin terganggu. changmin bangkit dari tidurnya dan melihat kyuhyun yang sudah bangun dengan selimut yang menutupi sebatas lehernya. dengan tampang polosnya changmin bertanya kepada kyuhyun yang masih dalam keadaan terkejutnya.

"Kau kenapa kyu ?" Kyuhyun masih diam tidak berniat menjawab pertanyaan changmin. seingatnya changmin tidak tidur dengannya dan juga dia sadar bahwa malam tadi dia tidur sendirian dikamarnya ini. Kenapa changmin sudah berada disampingnya dan jangan lupakan juga tangan changmin yang memeluk perutnya. Bagaimanapun juga dia masih normal dan ingin memiliki pasangan seorang wanita.

"Kyunnie ada apa kenapa berteriak ?" Tanya min suk yang sudah berada diambang pintu kamarnya. Kyuhyun baru sadar bahwa semalam dia lupa mengunci pintu kamarnya dan changmin bisa dengan mudah masuk kedalam kamarnya. Sadar dengan kebodohannya kyuhyun langsung berlari menuju kamar mandi dan menguncinya.

"Ada apa dengannya changmin-ah ?" Tanya min suk bingung melihat sikap anaknya yang tidak mudah ditebak. Changmin mengangkat kedua bahunya tidak tahu.

Jung soo masih setia menunggu gyuhyun yang tak kunjung membuka kedua matanya. semalam gyuhyun memang terus mengigaukan nama kyuhyun, jung soo pikir gyuhyun akan bangun tapi ternyata tidak. Sampai sekarangpun dia tidak menandakan akan bangun padahal sudah jam 10 siang, mungkinkah selama ini sepupunya tidak pernah tidur nyenyak ? Dilihat dari gyuhyun tidur mungkin itu benar. Dan menurut dokter pribadinya gyuhyun kelelahan dan kurang tidur.

"Eunghh.." perlahan mata bulat yang kesepian itu terbuka dan yang pertama dilihatnya adalah jung soo. Gyuhyun melihat sekelilingnya perasaanya tenang saat sadar berada dikamarnya. Dia juga merasakan sesuatu menusuk punggung tangannya, dan dilihatnya sebuah jarum infus menancap disana.

jung soo duduk disamping gyuhyun dan mencoba membantu gyuhyun untuk bersandar dikepala tempat tidurnya. "Akhirnya kau bangun juga gyu-ah, semalam hyung sangat mengkhawatirkanmu. apa yang kau rasakan sekarang ?"

"Berapa lama aku tak sadarkan diri hyung ?"

"Dari pingsan dikantor dan baru saja kau sadar. Kau kelelahan dan semalam demammu tinggi. Apa ada sesuatu yang kau pikirkan ?" Gyuhyun menggelengkan kepalanya. Sejujurnya dia ingin mengatakan kepada jung soo bahwa dia ingin pergi dari korea dan pergi menjauh dari pamannya. Dia tidak sanggup lagi harus hidup dibawah kendali pamannya.

"Hyung ada yang ingin aku bicarakan padamu."

"Bicaralah hyung akan mendengarmu apa yang kau bicarakan."

"Apakah di swiss dia baik-baik saja hyung ? minhyuk samchon ingin aku membunuhnya jika dia kembali kesini hyung. Aku tidak ingin melakukannya hyung, aku ingin kau menahannya untuk tidak kembali kesini."

"Jadi ini yang membuatmu sakit seperti ini gyu-ah ? Dan hyung ingin bertanya padamu."

"_apakah kau masih marah dan belum memaafkannya ? Disana dia sangat tersiksa bahkan sering sakit. Apakah kau akan bersikap seperti ini selamanya . Gyu-ah ini sudah hampir 10 tahun kalian berpisah , hyung ingin kalian kembali seperti dulu."

"Aku takut hyung. Aku juga ingin seperti dulu, tapi aku juga takut jika minhyuk samchon membunuh kami berdua hyung. Aku juga bingung siapa orang yang membunuh orang tuaku." perlahan jung soo memeluk gyuhyun dan mengelus punggungnya pelan. Jung soo tahu bahwa sepupu kecilnya ini tengah mengalami tekanan batin dari pamannya. Tanpa jung soo duga gyuhyun menangis dipelukannya dengan memeluknya erat.

Sorry [SJ / END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang