003.

4.8K 428 21
                                    

"Aku benci dengan orang-orang seperti mu! Orang-orang sombong sepertimu lah yang telah membunuh kedua orang tua ku, sehingga aku harus tinggal sendirian!"

•▪•▪•▪•▪•▪•▪•▪•▪•▪

Mata Sehun membulat seketika. Ungkapan itu membuatnya menjadi bersalah. Tapi ia juga ingin melihat, apakah Luhan benar-benar tidak tertarik dengan harta atau tidak. Sehun hanya terkekeh.

"Ucapan mu pastilah berbeda dengan cara berpikir dan cara bicara mu. Yang artinya kau berbohong! Dan hanya menginginkan hartaku, HANYA HARTA!!" kini Sehun meminum jus milik D.O.

Luhan pergi meninggalkan Kantin yang disusul oleh Chanyeol. Chanyeol berjalan di belakang Luhan. D.O. melihat sehun dan menoyor kepalanya.

"Memangnya kau tahu darimana dia akan seperti itu? Dia kelihatan seperti orang Baik, dan juga jangan meminum minuman ku, kau tidak sopan!" Sehun hanya memutar kedua bola matanya kesal. Semua orang dimeja itu menggeleng-geleng kan kepalanya kesal.

Sehun menatap mereka dan bertanya, "Wae?! Wae Gurae?!" Mereka akhirnya kembali pada kegiatan mereka masing-masing.

Sehun beranjak dari kursinya dan berjalan keluar dari Kantin. Ia ingin menyegarkan dirinya. Ia berpikir sejenak sambil menaruh kedua tangannya diatas Leher.

"Luhan...." Gumam Sehun. Entah kenapa Sehun menjadi tidak enak dengan Luhan.

Mendengar Semua perkataan Luhan, membuat sesuatu bergejolak di hati Sehun. Membuat Sehun menjadi sadar bahwa Luhan bukanlah seorang yang benar-benar menginginkan Harta.

Sehun menghentikan Langkahnya. Ia berbalik dan kemudian menuju tangga. Tangga untuk menuju Atap. Tempat yang sering di kunjungi Chanyeol untuk menghibur dirinya, adalah atap.

Sedangkan Luhan sedang sedih dan sedang bersama dengan Chanyeol. Jadi ada kemungkinan bahwa Luhan sedang berada di atap sekolah Bersama dengan Chanyeol.

Sehun menaiki anak tangga dengan cepat satu persatu. Itu tidak membuatnya lelah. Itu malah membuatnya semakin khawatir. Entah mengapa Sehun jadi ingin berdekatan dengan Luhan, apalagi saat ini Sehun merasa sangat bersalah terhadap Luhan.

Sehun membuka pintu atap sekolah dengan pelan sambil menetralisir napas nya. Samar-samar ia mendengar suara isakan kecil. Mungkin kah Itu Luhan? Isakan Luhan begitu memilukan.

Sehun perlahan mendekati asal suara isakan Luhan. Ia semakin dekat, perlahan suara Juga telah tidak ada. Suara aisakan itu telah berganti pada suara kekehan kecil yang masih terdengar pilu.

Deg!

Sehun membulatkan matanya. Ia tidak ingin menyaksikan ini. Entah kenapa hatinya sesak melihat Luhan dipeluk oleh Sahabatnya sendiri. Sehun mengepalkan tangannya di samping tubuhnya.

Ada apa denganku? Batin Sehun.

Sehun menggelengkan kepalanya dan mencoba mendekat kearah mereka. Tetapi langkahnya malah mundur. Semakin berusaha ia mendekat, semakin jauh bayangan Luhan dan Chanyeol.

"Aku akan meminta maaf nanti saja!" Sehun kemudian berjalan menjauh. Ia berlari menuju lapangan bola.

Sepi.

Sehun duduk di tengah-tengah lapangan bola. Perlahan tubuhnya terasa berat dan Sehun menidurkan dirinya di rumputan hijau itu. Di tengah-tengah lapangan yang sedang sepi.

Hatinya begitu sesak. Ia tidak kuat menahan ini semua. Tapi yang daritadi ia pertanyakan untuk dirinya sendiri adalah  'Ada apa dengan dirinya? Kenapa dirinya menjadi seperti ini?'

Mendengar pernyataan dari Luhan, melihat hati Luhan tersayati, dan melihat Luhan berpelukan dengan Chanyeol, membuat Sehun menjadi Frustasi.

•▪•▪•▪•▪•▪•▪•▪•▪

Luhan berlari keluar, menjauh dari Kantin. Luhan tidak tahu bahwa Chanyeol mengikutinya. Luhan yang tersadar bahwa Chanyeol mengikutinya, segera menghindar. Tapi sia-sia karena Chanyeol menarik tangannya dan membawanya ke atap.

"Kemana kau akan membawa ku?" Tanya Luhan kepada Chanyeol. Chanyeol tidak kuat saat Luhan seperti ini. Hatinya tersakiti.

Luhan menghapus air matanya yang sudah deras.

"Uljima," Ucap Chanyeol menghapus air mata Luhan. Ketika mereka berdua sampai diatas, Chanyeol langsung memeluk Luhan dan mengusap kepalanya.

"Uljima, Jebal!" ucap Chanyeol sambil membelai Rambut Luhan. Ia mengusapnya pelan, Luhan perlahan berhenti menangis.

Chanyeol sedikit tersenyum, mengetahui Luhan berhenti untuk menangis. Luhan kemudian kembali memeluk Chanyeol sambil sesekali terkekeh. Bahkan mereka tidak sadar, seseorang benar-benar melihat Kejadian itu. Orang itu pergi ketika Chanyeol melepaskan pelukan mereka. 

"Gumawo, Chanyeol-ah!" Luhan tersenyum manis.

Chanyeol hanya tersenyum dan mengangguk sambil mengusap pucuk kepala Luhan.

"Luhan, mari kita turun. Kurasa Sehun ingin meminta maaf dengan mu. Dia memang tidak enakkan dengan orang lain," Luhan menghela Napasnya kemudian mengangguk.

Bertemu dengan Sehun, membuat Luhan kembali cemberut. Pasalnya ia tidak ingin menemui Namja Kasar itu lagi.

"Ta-tapi, a-aku takut untuk bertemu dengannya," ungkap Luhan saat Chanyeol hendak membuka pintu tangga, "Aku tidak ingin menemui Dia, aku terlalu takut."

"Atas dasar apa kau takut dengannya?" kini pertanyaan Chanyeol membuat Luhan mengerutkan keningnya. "Kau tidak perlu takut! Jika dia memarahi mu, panggil aku saja. Aku akan jadi pahlawan mu!"

Luhan kembali terkekeh. Chanyeol tersenyum. Ia tidak mengerti. Apa arti dari kekehan tersebut. Hanya Luhan yang tahu.

•°•.•°•.•°•.•°•.•°•.•°•.

Sehun kembali berjalan menuju kelas nya. Ketika pikiran itu telah melayang jauh, Sehun kembali ke dalam Kelas. Ia berjalan melewati Namja-Namja yang kagum pada nya.

Sehun hanya memasang Wajah datarnya. Ia tidak ingin bersikap ramah, kecuali untuk para sahabatnya.

"Sehunnie!!" seorang Namja yang dekat dengan Sehun memanggilnya, "Aku melihat Chanyeol dan Luhan sedang berada di kelas bersama. Apakah mereka sudah menjadi sepasang kekasih?!" Pertanyaan itu membuat Sehun mengingat Luhan kembali.

Hatinya juga begitu hancur mendengar Luhan akan menjadi kekasih Chanyeol. Tapi pikirannya berkata Lain, seolah   Biarkan aja Namja baru itu mendekati  Chanyeol, jika Harta Chanyeol di habiskan, Chanyeol pasti akan memutuskan nya dan membakarnya hidup-hidup!

Sehun menggeleng ketika Namja itu menamparnya beberapa kali dengan pelan, tapi tamparan terakhir sangat keras.

"Ya!! Menamparku seenak mu saja, eoh?! Kau pikir aku ini apa?!" Tanya Sehun.

"Mianhae, kau cemburu, eoh?" Cemburu? Sehun mengerutkan keningnya dan menggeleng dengan cepat.

"A-ani! Mana mungkin!" Sehun menyela membuat Namja itu semakin gencar menggoda nya. "Baek Hyung, kurasa kau lah yang cemburu dengan Chanyeol!"

°•.•°•.•°•.•°•.•°•.•°•.

Annyeonghaseyo Chingudeul (안녕하세요  친구들) yeyyy gatau bener apa salah. Wkwkwk....

Vote.

Comment. Chinguu....

Share juga kalo boleh wakakakak.....

Xoxo, IzanaMilord 😘

Love Him! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang