"Pegang ini. Ini tongkat punyaku, jika mereka berani, pukul saja dengan ini."
°•.•°•.•°•.•°•.•°•.•°•.•°•.•°•.
(Pasang lagu di mulmed yaa...)
Kini mereka semua sudah berada di gedung yang sudah tua dan seram. Grup Sehun sudah sampai duluan dengan membawa empat orang sebagai penggantinya.
"Dimana mereka?" Tanya Zitao.
"Mungkin mereka takut?" Tanya Minseok.
"Mereka akan datang." Sehun kemudian berucap, "Aku kenal dengan mereka."
"Itu mereka? Kenapa pasukan mereka banyak sekali?" Tanya Junmyeon.
"Duapuluh orang. Kita hanya duabelas orang. Bukankah itu curang?" Tanya Jongdae.
"Mereka selalu seperti itu." Sehun kemudian maju dan menjabat tangan Hoseok.
"Hyung sebenarnya tidak ingin ini terjadi. Setelah pertarungan ini, kita masih teman bukan?" Sehun tersenyum dan mengangguk.
"Kau begitu baik, Hyung." Sehun kembali memasang wajah dingin. "Tapi sayangnya, kau ikut dengan mereka. Kau juga sangat nakal."
"Kupikir kita akan berteman. Selamanya!" Ucap Taehyung.
"Kita akan berteman selamanya. Jika kalian tidak mencium Luhan ku!" Sehun mulai geram.
Sehun mundur untuk kembali pada posisinya. Yixing mendelik heran.
"Ayo kita mulai!" Ucap Namjoon.
"Ya, kita mulai!" Junmyeon membalasnya.
°•.•°•.•°•.•°•.•°•.•°•.•°•.•°•.
Luhan, Baekhyun dan Yifan sedang menunggu Kyungsoo untuk terbangun dari tidurnya.
Sudah dua jam lebih Kyungsoo belum pulih juga. Baekhyun menggenggam tangan Kyungsoo dengan erat. Menyalurkan kekuatan agar Kyungsoo cepat bangun.
"Apa kita panggil dokter saja?" Tanya Luhan.
"Ide bagus. Aku akan menelpon dokter." Ucap Baekhyun.
Baekhyun menelpon dokter. Tak berapa lama, dokter datang. Dokter itu tidak sendirian. Dia ditemani seseorang yang memiliki tinggi badan tidak asing.
"Dimana pasien yang bernama Kyungsoo?" Tanya Dokter itu dengan Luhan.
Luhan menunjukan kamarnya, Yifan mengambilkan minum untuk kedua dokter itu. Baekhyun tetap menggenggam tangan Kyungsoo.
"Kau yakin mereka dokter?" Tanya Yifan dengan bahasa Cina nya.
"Tidak. Tapi mereka terlihat telaten dalam melihat kondisi Kyungsoo." Balas Luhan dengan bahasa Cina.
"Kepala yang terbentur cukup keras. Kalian seharusnya menjaga dia dengan benar. Bisa saja dia bangun dua atau tiga jam lagi." Ucap Dokter itu.
"Ambilkan saya obatnya." Ucap Dokter itu kepada temannya.
Luhan dan Yifan berdiri dibelakang Kursi.
Yifan menghampiri Baekhyun dan juga dokter itu. Luhan duduk dipinggiran ranjang.
Luhan kira, dokter itu akan memberikannya obat. Tapi dokter itu malah mengambil pistol dan membuka samarannya.
"Luhan-ssi," Luhan membulatkan kedua bolamatanya.
"Annyeong Luhan!" Sapa sang Dokter.
"Ji-jimin?! Yoongi?!"
Yifan dan Baekhyun ingin melarikan diri. Tapi sayangnya mereka berdua segera dicekal dan ditahan. Bahkan Pistol Jimin dan Yoongi sudah berada di kepala Yifan dan Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Him! ✔
FanfictionCinta tidak memandang fisik. "Aku ini seorang Pria!"__ Luhan "Aku tidak peduli! Aku hanya menyukaimu!"__ Sehun WARN!! BOYXBOY!!