"Luhan?!"
°•.•°•.•°•.•°•.•°•.•°•.•°•.•°•.
"Kalian kemanakan Luhan?" Namjoon bertanya dengan nada dingin namun tajam.
Membuat Jimin setengah ketakutan, namun berbeda dengan Yoongi yang hanya diam, menampilkan wajah dinginnya.
"Maaf Hyung, mungkin karena aku tidak mengikatnya dia jadi kabur," Ucap Jimin setengah ketakutan. Yoongi memutar kedua bolamatanya.
"Joon, kau terlalu memikirkan Namja itu. Yang menginginkan Namja itu Jimin, bukannya kau."
"Hyung, aku tidak menginginkan Namja itu. Aku hanya ingin membalaskan dendam pada Sehun," Namjoon mengepalkan tangannya.
"Kenapa kau ingin membalaskan dendammu? Memang dia berbuat sesuatu yang membuat mu marah?" Tanya Jungkook sambil bermain ponselnya.
"Apa kau tidak mengerti kalau Sehun sedang menjauhi kita? Padahal dulu dia yang ingin berteman dengan kita!" Namjoon memang tipikal orang yang pemarah, dia tidak suka jika sesuatu yang mendekati duluan akan menjauhi duluan.
"Sabarlah Hyung," ucap Jungkook. Sedangkan Jungkook adalah tipikal manusia polos, makhluk hibrid polos yang sama sekali tidak punya dendam kepada siapapun.
"Joonie, kita biarkan saja Luhan, kita ambil Sehun, kita habisi dia," ucap Seokjin. Sedangkan Seokjin adalah tipikal orang yang ingin langsung menghajar, tidak perlu berbasa-basi.
"Bagaimana kalau Sehun tidak mau?" Tanya Namjoon.
"Kita buat saja Luhan sebagai umpannya, lalu kita panggil Sehun. Dia harus datang sendiri, tidak seperti kemarin." Ucap Yoongi, dengan tipikal manusia yang pintar dalam berbahasa menusuk.
Namjoon terlihat sedang berpikir. Taehyung mendekati Namjoon dan menepuk pundaknya.
"Bagaimana Joon?" Tanya Yoongi. Namjoon mengangguk dengan senyuman jahatnya. "Baiklah, secepatnya aku dan Jimin akan mencari Luhan."
"Aku ikut," ucap Hoseok turun dari tempat duduknya. "Aku merasa menangkap seseorang lebih seru daripada menghajar seseorang."
"Seok, kau hanya akan menambah masalah," ucap Yoongi dengan nada ketidaksukaannya, Hoseok hanya menunduk seperti bocah yang tahu kesalahannya. Jimin menepuk punggung Yoongi dua kali. "Baiklah, Ppali!"
Hoseok tersenyum hingga giginya kelihatan. Namjoon, Seokjin, Taehyung dan Jungkook hanya diam ketika Yoongi, Jimin dan Hoseok pergi mencari Luhan.
"Kita buat rencana," ucap Namjoon, mengumpulkan Bangtan ke meja yang tadinya sedang ia duduki.
Taehyung berdiri dan berjalan kearah pintu. "Aku ingin ke toilet sebentar, beritahu aku saja nanti apa yang harus aku lakukan."
Namjoon mengangguk, membiarkan Taehyung pergi.
°•.•°•.•°•.•°•.•°•.•°•.•°•.•°•.
"Apa?!" Semua Namja yang berada di ruangan itu terkejut dengan suara terkejutnya Sehun. "Apa yang ia rencanakan?"
"Ia akan kembali mengambil Luhan, lalu akan menjadikan Luhan sebagai Umpan agar kau kesini."
Sehun mengeraskan Volume panggilannya, agar semua Namja yang berada di ruangan itu bisa mendengarnya.
"Tanyakan, apa rencana mereka ketika kau sampai?" Tanya Baekhyun.
"Apa yang akan mereka rencanakan ketika sudah mendapatkan Luhan?" Tanya Sehun kepada seseorang diseberang telepon sana.
"Entahlah, aku belum tahu karena aku diam-diam menghubungi- Sudah dulu! Sepertinya Yoongi, Jimin dan Hoseok sudah kembali!"
"Tae! Bisakah kau tetap menyalakan telepon mu?" Tanya Sehun.
"Baiklah, asal kalian tidak ribut dan cepat kesini."
"Terimakasih, Tae. Kau sangat membantu." Ucap Sehun tanpa mematikan ponselnya. "Hyung, kita berangkat sekarang menuju Busan."
"Aku akan menyiapkan pesawat untuk kita," ucap Junmyeon dan menelpon seseorang.
"Sehun, kau pasangkan saja percakapan Tae dan teman-temannya dengan Earphone." Ucap Jongin.
Sehun menurut dan memasangkan Earphone ke Ponselnya.
"Pesawat akan tiba lima belas menit, kita akan berangkat sekarang," ucap Junmyeon.
"Kekayaanmu memang bisa dihandalkan sekali-kali," ucap Chanyeol. "Tapi sayangnya terkadang kau terlalu sombong, Hyung!"
"Kau banyak bicara, Park Chanyeol. Urusi saja Baekkie mu," ucap Junmyeon. Baekhyun menatap jengah keduanya.
"Kalian selalu saja!" Ucap Baekhyun sambil mempersiapkan dirinya.
"Aku yang menyetir," ucap Xiumin sambil memegang kunci mobil. "Mobil berwarna putih."
"Baiklah, aku yang berwarna hitam," Ucap Kyungsoo lalu mengambil kunci mobil hitamnya. "Kebetulan aku suka warna hitam."
"Baiklah mari kita berangkat." Ucap Sehun.
°•.•°•.•°•.•°•.•°•.•°•.•°•.•°•.•°•.
Taehyung baru saja menelpon seseorang. Yoongi, Jimin dan Hoseok datang dengan Hoseok yang menggendong tubuh mungil Luhan.
"Cepat sekali!" Ucap Taehyung.
"Tubuh mungil yang kedinginan seperti ini sangat mudah didapatkan," ucap Jimin.
"Memangnya tubuhmu tidak mungil?" Tanya Yoongi dengan nada datarnya kepada Jimin.
Jimin hanya mengerucutkan bibirnya lalu memukul kepala Yoongi. "Dasar Dongsaeng kurang ajar!" Ucapnya dengan kemarahan namun nadanya masih tetap datar.
"Tapi suka kan?" Jimin mengerlingkan sebelah matanya. Lalu pergi dengan Hoseok.
"Suka apanya?" Tanya Yoongi dan mengajak Taehyung masuk kedalam gedung tua yang menjadi tempat pertemuan mereka.
°•.•°•.•°•.•°•.•°•.•°•.•°•.•°•.
Karena berhubung aku baca taehyung jadi antagonis mulu, aku ubah jadi taehyung yang protagonis. Aku ga tega kalo Taehyung peran nya antagonis mulu setiap ff.
Dan juga, udh pada nonton "the great wall" ?
Yang pilemnya Luhan itu....
Luhan jarang main dipilem itu, eh tau2 nya bagian akhir Luhan mati😭😭
Kusedih.... udh jarang dikasih scene, dia mati hueee
Ganteng banget deh ahh!!Udah deh
Ngemeng2, aku hari ini last update sampe tanggal 27 ya? Ada Try out 1 soalnya, fighting buat ku
Vote.
Comment.
Xoxo, IzanaMilord
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Him! ✔
Fiksi PenggemarCinta tidak memandang fisik. "Aku ini seorang Pria!"__ Luhan "Aku tidak peduli! Aku hanya menyukaimu!"__ Sehun WARN!! BOYXBOY!!