Aku tiba di rumah yang lebih mirip kuburan ini. Sepi, seperti tak ada kehidupan. Beginilah kondisi keadaanku ditengah kesibukan kedua orang tua, dan adik - adikku.
Aku melepas semua pakaianku dan hanya mengenakan singlet dan hot pant's berjalan menghampiri meja makan. Sudah tersedia aneka makanan yang dibuat oleh pembantuku
"Mba masak apa?" tanyaku. Dia pembantu baru dirumahku, kira - kira baru 1 bulan ini bekerja. Namanya Mba Isna
"Mba masak ikan nila goreng dan sambal mba Silva, silahkan" ujarnya kemudian menyediakan makanan untukku. Seperti biasa, aku makan hanya ditemani serial drama korea favorit aku, playfull kiss yang menceritakan Bae Sen Jo dan O Ha Ni, yah filem yang lucu. Terkadang aku melihat persamaan aku dengan O Ha Ni, sama - sama mengejar cinta. Bedanya, O Ha Ni itu terang - terangan mengejar sementara aku? Masih gengsi mengakui telah jatuh cinta pada Jasson bukan?
Seusai makan, aku kembali keruang tengah. Layar televisiku masih menampilkan si O Ha Ni yang bersikap lugu dan bodoh mendekati Bae Sen Jo, saingannya sih berat tapi entah mengapa dia begitu tak gentar hanya mendapatkan hati seorang Bae Sen Jo, lalu kenapa aku harus takut? Hanya menghadapi si rambut Ijuk dan Vany doank kan? Ga ada apa - apa nya sih ketimbang aku.
Aku melirik telpon rumah, menimang - nimang sebentar lalu memutuskan untuk menelponnya. Sekedar ngajak ngobrol doank sih ya?
"Halo?" sapa suara si Om - Om
"Halo?" ujarku ragu
"Hai Silva, sombong amat sih?"
"Sombong? Kenapa?"
"Tadi waktu ujian, aku lirik kamu ga noleh"
"Oh" aku hanya ber- oh saja.
"Ini nomer telpon siapa?"
"Nomer telpon rumah, kamu lagi sibuk gak?" tanyaku
"Gak juga kenapa?"
"Temenin aku ngobrol mau gak?"
"Boleh, kamu kesepian ya? Pacar kamu gimana?"
Aku berpikir sebentar "Udah mau putus" jawabku enteng
"Kok bisa?"
"Terlalu jauh, mau yang deket - deket aja" jawabku
"Sedeket apa misalnya?" terdengar suara kekehannya
"Mungkin sedeket kita" okelah aku melincur mendekatinya
Dia tertawa "Serius niih?"
"Emang aku ada bercanda apa?"
Dan kita mulai mengobrol, banyak hal. Kira - kira kita mengobrol selama sejam lebih, aku tak ingat pastinya lebih seberapa
"Silva, nanti kita BBM saja ya? Aku mau kerja" ujarnya
"Kerja?"
"Iya, aku ada kerjaan. Bye Silva"
"Oke Bye"
Aku menutup telpon dengan hati bahagia, berbunga - bunga hingga aku bisa memetik hasil bunganya langsung. Ini baru tahap awal, masih ada tahap lainnya. Entah kenapa mendekati Jasson tak semudah mendekati pria lainnya.
Malam hari seusai makan malam, aku meraih ponselku. Berguling - guling diatas kasur king sizeku, sambil mendengarkan lagu - lagunya Jasson Miraz dari laptop Asus milikku. Gara - gara jatuh cinta dengan Jasson, akupun memilih mendengarkan lagunya Jasson. Alay banget.
Jasson
Wed 21.34
PinkWed 21.40
Hai Silva
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYGIRL TOBAT
HumorGimana jadinya, bila seorang wanita cantik, muda dan pandai memikat hati para pria kini jatuh cinta? Bahkan jatuh cinta dengan pria yang jauh dari kata tipe idamannya. Apa yang akan di perbuatnya, saat mengetahui sang pria tidak meresponnya sama sek...