Setelah beberapa hari berpisah dengan Jasson, hidupku terasa gamang, sepi dan berbeda dari hari biasanya. Jasson yang marah karena aku cemburu, langsung mendiamkanku. Menghindariku lebih tepatnya. Dan aku, aku terlalu egois untuk sekedar berucap kata 'maaf'. Entah kenapa, aku maunya dia yang meminta maaf. Kan emang dia salah, kenapa juga harus chat sama banyak cewe seperti itu.
Hari ini aku memberanikan diri datang kerumahnya, menurunkan seluruh rasa ego demi bertemu dengan dia. Jujur saja, rasa rindu yang menumpuk membuatku mau tak mau kembali mencarinya. Seperti kataku, dia hidupku saat ini.
"Kamu mau kemana?" tanyaku saat melihat Jasson di depan gerbang rumahnya duduk di atas motor menyala. Dia sedikit kaget karena melihatku ada di depannya.
Jasson menghela napas sebentar "Kuliah, kamu ngapain ke sini?" tanyanya tanpa ada nada ketus sama sekali. Sudah gak marah lagi.
Aku tersenyum dan mendekat ke arahnya, "Hari ini bolos dulu yuk, aku kangen" rengekku manja, lupakan soal gengsi, lupakan soal egois yang aku butuhkan Jasson, Jasson memelukku hangat, menciumiku, membelaiku dan berada di dalamku.
Jasson melirik arlojinya "Kayanya kita gak bisa bolos, ini mata kuliah terakhir sebelum kita Yudisium bulan depan" ujarnya. Aku menganggukkan kepalaku mencoba menelan rasa yang gundah di hatiku
"Kamu gak apa - apa kan?" aku menggeleng dan tersenyum
"Gak apa, ayo bareng aku ke kampus" Jasson tersenyum dan mengiyakan ikut denganku satu mobil bersamaku menuju kampus yang sama. Ada kelegaan di hatiku, hubungan kami pun kembali membaik.
Aku memasuki ruang kelas yang sudah sejak lama tak aku masuki karena sibuk dengan ujian proposal juga ujian skripsi yang lebih banyak menyita waktuku. Aku juga lebih banyak menghindar dari Jasson, bukan gimana ya? Ada rasa harga diri aku yang di rendahkan saat Jasson menghindariku, mengusik rasa gengsi yang berusaha aku tekan sedalam mungkin. Yah, kembali lagi cinta aku ke Jasson ga sedangkal otak barisan para mantan yang selalu mengejarku. Jadi tentu saja, rasa rindu akan mengalahkan tingginya rasa egois juga gengsi di hati. Demi hubungan yang lebih baik kan?
"Hei Sil" sapa seorang wanita aku meletakkan ponselku dan menoleh ke belakang menemukan teman - teman yang lama tak aku temui karena mereka juga sibuk ujian skripsi dan proposal sama denganku. Di kelasku hanya 10 dari 40 orang yang bisa lolos wisuda gelombang pertama, wow! Menyenangkan kan?
"Lo kemana aja sih? Sibuk pacaran pasti ya?" aku terkekeh
"Gak lah.. Gue sama Jasson sibuk sama urusan masing - masing"
"Lo ada masalah sama Jasson?" tanya Ellysa aku tersenyum tipis
"Ada sih, tapi udah kelar"
"Ooh.." jawab mereka berbarengan sambil saling memandang.
"Ehem.." Weinda berdehem sebentar dan menatapku
"Silva, gue mau kasih tau lo. Tapi lo jangan marah sama gue ya? Gue cuma pengen lo tau. Gue bukan temen yang demen nikung" jawab Weinda yang membuatku merasa aneh sendiri.
"Ini, lo cek aja. Ada beberapa sms dan chat yang perlu lo baca. Semua masih ada, gak terhapus sama sekali" ujar Ellysa. Semakin membuatku bingung. Dengan ragu, aku meraih ponsel Weinda dan membukanya. Satu nama yang membuat jantungku copot, Jasson
Jasson
Mon 18.30
Hai cantikMon 18.40
Ih kenapa kamu Jas?Mon 18.41
Gak kenapa, pengen nyapa cewe cantik ajaMon 18.53
PinkMon 19.00
Kok gak di bales sih cantik?Mon 19.43
Sory, aku habis makan
Mau mandi sihMon 19.46
Okey selamat mandi ya cantik
Biar wangi terus sepanjang hariMon 23.45
Udah tidur belum Wein?Mon 23.54
Ini mau tidur sihMon 23.55
Oke selamat bobo ya cantik
Mimpi yang indah
See you 😻Tue 08.45
Pagi cantikku
Kamu kuliah gak?Tue 09.00
Enggak Jas, aku sakit
Bolos dulu ya?Tue 09.25
Iya udah kalau gitu kamu istirahat dulu ya
Aku cuma pengen kasih tau kamu tentang jadwal UAS
Seminar matematikaTue 09.35
Ohya?
Kapan?Tue 09.40
Sabtu ini ya
Kamu jangan sampe gak kuliah
Kamu harus kuliah ya?Tue 09.45
Oke sip.
Kamu sudah kabari yang lainnya?Tue 09.50
Belumlah
Baru kamu aja.
Kamu yang pertama aku kasih tauTue 10.25
O gituTue 10.26
Kamu istirahat ya
Cepet sembuh
Biar bisa senyum lagi ya cantikTue 10.34
Oke makasihTue 17.50
Sore cantikAku meletakkan ponsel Weinda tak berniat membaca kelanjutannya. Aku berusaha tersenyum dan menunjukkan baik - baik aja.
"Silva, lo gak apa - apa?"
Dengan bibir bergetar aku tersenyum "Gak apa santai aja" ujarku dan mengembalikan ponsel Weinda. Aku bangkit dan hendak keluar kelas
"Mau kemana lo?" tanya Ellysa
"Cari minum bentar juga kelas belom mulai" jawabku berusaha sekuat tenaga menahan air mata. Tanpa menunggu respon atau jawaban mereka aku melangkah keluar kelas. Berjalan menyusuri lorong kampus menuju satu ruangan kosong yang gelap. Aku membuka pintu dan masuk ke dalamnya
Ada rasa sesak di hatiku, setelah sekian tahun lamanya aku baru sadar bahwa Jasson masih begitu mengharapkan Weinda. Air mata mengalir begitu saja, membasahi kedua pipiku. Menangis saja, menangis. Agar semua rasa sakit ini menghilang. Sungguh inilah yang begitu aku benci saat merasakan jatuh cinta, sakit hati.
Seorang Playgirl yang kini tunduk pada satu cinta semu yang menghasilkan harapan kebahagiaan semu pula, Playgirl yang mencoba tobat namun kembali menerima kenyataan pahit bahwa mencintai lebih menyakitkan.
"Sialan!!!"
"Brengsek!!"
Umpatku kesal, penuh rasa benci dan merutuki diri sendiri karena terlalu terlena oleh sesuatu yang selalu aku hindari. Bermain main dengan hatiku dan kembali jatuh terseok seorang diri.
Shit!!Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYGIRL TOBAT
HumorGimana jadinya, bila seorang wanita cantik, muda dan pandai memikat hati para pria kini jatuh cinta? Bahkan jatuh cinta dengan pria yang jauh dari kata tipe idamannya. Apa yang akan di perbuatnya, saat mengetahui sang pria tidak meresponnya sama sek...