Bagian 16

4.4K 176 0
                                    

From : Jasson

Kamu kok lama gak kuliah?

Aku membaca singkat pesan yang dikirim Jasson, tapi malas sekali membalas dan mengabaikannya mencoba fokus mendengarkan kuliah hari inu

From : Jasson

Sombong ih, gak bales sms!

Aku melirik saja, dan menutup kembali ponselku, lalu memasukkannya kedalam tas. Beneran, buat apa lagi coba deketin aku kalau cuma PHP? Mau jadi temen baik gitu? Aku udah punya temen lain, gak usah jadi temen aku lagi!

Sepanjang penjelasan dosen Kalkulus yang membosankan dan bikin ngantuk, maka sepanjang itulah otakku dipenuhi Jasson, kenapa juga dia harus menganggu sistem kerja otakku? Apa tidak ada kerjaan lainnya, selain ngintilin pikiranku kemanapun. Aku menghela napas dan melirik lagi arlojiku lalu melirik bapak dosen yang berambut putih kurus sedang merapikan alat - alat mengajarnya. Sempat aku juga melirik papan tulis yang di lukisnya dengan angka - angka ngejelimet tak ku mengerti. Penuh bahkan semutpun tak punya tempat berpijak pada papan tulis itu. Ini rumus kalkulus sebanyak ini, apa gak botak itu dosen ngapalin?

"Pulang yuk" sapa Weinda padaku, ya! Semenjak aku di musuhin oleh Hany, Vany dan Vina aku bergabung dengan trio kwek - kwek Weinda, Ellysa, dan siapa aku lupa namanya. Dia wanita judes yang aneh. Redita kalau gak salah deh namanya.

"Duluan aja, aku mau ke kantin" ujarku

"Ya sudah kita duluan ya Silva" ujar Ellysa menarik Weinda menjauh dariku bersamaan dengan pandangan sinis Redita padaku. Alah, persetan lah dengan mereka.

"Masih ngambek?" sapa Jasson. Aku menoleh padanya tersenyum tipis dan memilih pergi menjauh darinya.

Jujur, aku belum siap jika harus berhadapan dengan Jasson saat ini. Selain sistem kerja jantungku yang gak beraturan juga, otakku serasa lumpuh seketika jika harus berhadapan sama dia, agak lebay sih tapi memang kenyataannya seperti itu.

Sampai dirumah, aku menyalakan televisi dan kembali menonton tayangan drama korea favoritku. Kegiatanku cuma begini - gini saja, dan itu membosankan. Melihat Selir - selir raja dalam fil dong yi yang aku tonton, semakin bosan!

They can imitate you
But they can't duplicate you
Cause you got something special
That makes me wanna taste you
I want it all day long
I'm addicted like it's wrong
I want it all day long
I'm addicted like it's

Si Darwin menyanyi dengan indah dari ponselku, pertanda ada panggilan masuk. Akupun beranjak mencari keberadaan benda kecil yang pintar itu sebelum Darwin berhenti menyanyi. Yup ketemu! Saat aku melihat panggilan masuknya, akupun diam membeku sampai si Darwin berhenti menyanyi. Jasson Call

Beberapa detik kemudian ponselku kembali bergetar dan si bang Darwin kembali bernyanyi menampakkan nomer telpon yang sama dengan sebelumnya. Jasson Call

Angkat?

Jangan!

Angkat?

Jangan!

"Halo" ya aku putuskan mengangkatnya walaupun voting terakhir Jangan diangkat. Dasar gak kuat iman

"Hai Silva" sapanya seperti biasa suara om - om.

"Kenapa?" tanyaku jutek

"Malam ini ada acara gak?" tanyanya

"Kayanya ada deh" jawabku berbohong

"Yah, aku mau ajak keluar"

"Kapan - kapan aja" ujarku singkat dan terdengar helaan napasnya

"Masih marah?"

"Gak" jawabku ketus

"Kok aku di delcon sih? Terus aku sapa malah lari, kenapa?"

"Gak kenapa, sudah dulu ya!" sumpah aku nyesel banget ngomong kaya gitu, si Jasson udah bela - belain nelpon aku malah kaya gitu!

"Ya udah nanti malam aku telpon oke" ujarnya kemudian terputus.

Entah kenapa ego-ku sebagai playgirl terusik, aku gak suka mengejar - ngejar, rasanya sih udah 4 bulan ngejar doi belum juga berpaling sama aku, jadi buat apa donk terus ngarrp. Kaya kata Mama, aku pasti dapet yang lebih baik dari Jasson, cuma belum move on aja dari Jasson. Fiuh!

***

"Kenapa?" sapaku saat mengangkat telpon dari Jasson malam ini. Keadaanku jauh lebih rilex ketimbang siang tadi. Mungkin bawaan cuaca panas, sekarang kan aku sudah mandi

"Keluar yuk" ajak Jasson. Aku melirik jam di dinding sudah menujukkan pukul 11 malam, gila! Ngajak keluar malam - malam gini, dikira aku kuntilanak apa sih?

"Gak ah, rumah sepi. Kasihan ninggalin adik - adik" jawabku selain malas untuk keluar rumah malam - malam begini, ini juga karena aku bukan kuntilanak yang keluar tengah malam di malam jumat, ngeri bray!

"Ya udah gak apa - apa, ada yang mau aku omongin Silva" ujarnya

"Apa?"

"Kamu mau gak jadi pacar aku?"

What??

Tbc

PLAYGIRL TOBATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang